Teman Tak Berarti Sahabat Namun Sahabat Sudah Pasti Menjadi Seorang Teman


Banyak yang mengira persahabatan antara pria dan wanita tak akan pernah sampai akhir, karena di pertengahan jalan akan ada yang merasa tersakiti oleh perasaan yang ingin memiliki lebih dari sebuah ikatan persahabatan.


Tapi aku dan kamu bisa menyanggah persepsi itu, persahabatan akan selalu ada sampai kapanpun.Berawal dari pertemanan yang masih ingusan warna merah putih kelas V dengan sekolah yang berbeda dan jarak yang mungkin tak terlalu jauh dan hubungan yang juga tidak terlalu dekat.

Entah bagaimana ceritanya kita bisa berteman sejak saat itu meskipun tak sedekat seperti sekarang, sampai kita melanjutkan ke warna putih dongker, dan pertemanan kita memasuki babak persahabatan satu sama lain menjadi tong sampah. Menampung semua yang ingin di curahkan satu sama lain dan sampai putih abu-abu meski hanya tembok pembatas sekolah yang menjadi pembatas kita tetap menjadi sahabat yang saling mendukung satu sama lain perihal apapun.


Jam istirahat adalah jam yang paling di tunggu-tunggu untuk bisa bertemu di pintu pembatas sekolah, meski hanya sekedar untuk saling mengejek satu sama lain.


Putih abu-abu berakhir dan kita menuju ke jalan masing masing kala itu. Ada sedikit jeda antara persahabatan kita, daerah yang sudah berbeda dan ada suatu hal yang mungkin membuat kita saling jauh dan tak mengabari satu sama lain. Mungkin sekitar 1 tahun tak ada kabar sama sekali, entah saat itu kau mengingatku atau tidak. Namun jeda sangat memberi jarak antara kita kala itu.


Entah karena perihal apa, jeda sangat memberi jarak yang jauh antara kita untuk waktu itu. Komunikasi pun terasa sangat susah, pertemuanpun tak pernah kecuali ketika lebaran saja.


Pertenghaan 2011 kita kembali seperti semula sahabat yang selalu memberi support, itu awal kita lebih tepatnya aku memulai hal-hal baru dengan menjajaki puncak tertinggi gunung. Ah, jika mengingat ketika mendaki dan menjajaki kaki di gunung itu adalah hal yang tak akan pernah ku lupakan sampai nanti kita tua. Akan ada cerita tentang sebuah persahabatan yang berharga yang pantas ku ceritakan kepada anak cucuku kelak.

Dan sekarang waktu sudah sama-sama memakan usia kita namun angkanya semakin bertambah kita sudah semakin dewasa, banyak impian kita yang ingin kita capai. Dan sekarang meskipun waktu pun memberi jarak antara persahabatan kita tetap saja saling support dan menjadi tong sampah satu sama lain.

Jika sekarang aku sedang menjadi karyawan biasa yang mempunyai impian untuk menjadi seorang ibu rumah tangga yang bahagia walaupun belum kesampaian, kau masih berkecimpung dengan masa kuliah dengan gelar master pada akhirnya untuk manjadi pelukis terkenal yang kau impi-impikan, semoga impian kita akan segera menjadi kenyataan.

Kau mendapatkan gelar master dan menjadi pelukis terkenal sedang aku menjadi ibu rumah tangga untuk suamiku kelak dan anak-anakku.


Menyayangi dan mencintai tidak hanya untuk pasangan, namun juga untuk seorang sahabat.


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Menikmati secangkir kopi di kursi lusuh depan rumah, di iringi musik dan di temani senyum mu adalah hal yang paling ku nikmati