Teruntuk Kamu yang Ingin Mengakhiri Hidup, Mari Bangkit Dari Keterpurukan Hidup

Tentang hidup dan nyawamu yang berharga. Jangan pernah menyerah.

Beberapa saat lalu saya mengalami peristiwa berat yang membuat segala hal didepan mata saya hancur berantakan. Semua hal itu membuat pikiran saya tidak jernih selama beberapa hari. Hingga sempat terbersit pikiran untuk mengakhiri hidup saja agar mempermudah semuanya. Mungkin kamu yang membaca ini mengalami hal yang sama. Pekerjaan, pertemanan dan kehidupan yang menyebalkan ditambah pandemi berkepanjangan ini membuat segalanya kacau. Rasanya begitu berat untuk melihat sinar matahari di esok pagi, begitu berat melangkah dan menghadapi situasi. Segalanya serba rumit dan sulit, saya tau dan saya rasa kita sepadan.

Lalu, setelah semua ini apa solusinya? Tidak ada, saya pikir memang tidak ada solusinya. Maka dari itu saya mulai mencari bagaimana cara untuk pergi dengan damai. Hingga saya menemukan situs berbahasa inggris yang menampar keras pemikiran saya. Situs ini menceritakan beberapa penyebab kematian seseorang, mulai dari kecelakaan hingga sengaja mengiris nadinya dalam keadaan sadar. Semua peristiwa ini dirangkum dalam beberapa paragraf narasi yang membuat bulu kuduk saya merinding.

Setiap peristiwa diceritakan dengan detail, tentang sakitnya terbunuh tidak sengaja hingga resiko memotong urat nadi dengan sengaja. Sampai di sana saya masih tidak bergeming dengan keputusan saya untuk mengakhiri hidup, hingga paragraf terakhir mengisahkan peristiwa yang membuat saya luluh.

Peristiwa ini mengenai seorang mahasiswa berkebangsaan Amerika bernama Wils yang akan terjun di jembatan penyeberangan kota setempat. Penulis menggambarkan bahwa Wils sudah bertekad bulat untuk mengakhiri hidupnya. Saat ia hendak terjun, tiba-tiba ada seorang anak kecil kumuh yang lewat. Anak itu berhenti karena terkejut melihat Wils yang hendak terjun dari jembatan. Wils juga terkejut karena aksinya diketahui, akhirnya Wils memutuskan untuk pergi dan memberi anak itu uang terakhir di sakunya.

Penulis menjelaskan, alasan Wils tidak jadi terjun dari jembatan adalah anak itu. Ya, karena jika Wils tetap melompat menuju kematian tentunya anak itu akan jadi saksi hidup kan? Mungkin Wils akan mati, namun anak itu akan mengingat kejadian ini seumur hidupnya. Sampai sini saya paham, bahwa kematian disengaja merugikan diri sendiri dan orang lain. Bahkan orang yang belum sempat kita kenal.

Kasus Wils membuat saya kembali berpikir, jika saya pergi apakah serta merta masalah saya akan hilang? Jawabannya, ya masalah saya akan hilang namun orang lain yang akan menanggungnya. Rasa-rasanya kurang akhlak sekali kan, sudah menghilangkan nyawa sendiri dengan sengaja namun memberatkan orang lain juga. Saya tidak ingin itu terjadi. Selain itu, biaya menghilangkan nyawa sendiri dengan sengaja tidak ditanggung oleh pemerintah. Tidak ada uang asuransinya, jadi ya sudah jatuh tertimpa tangga pula.

Sampai di sana, saya mulai membangun niat untuk berhenti berpikiran mengakhiri  hidup. Saya mulai kembali mencari hotline pencegahan mengakhiri hidup dan depresi yang mumpuni, namun tidak satu pun saya menemukan hotline milik negara yang berhubungan dengan masalah saya ini. Miris, tapi ya bagaimana lagi. Negeri ini memang serba meremehkan.

Untuk kamu yang masih berpikiran mengakhiri hidup dan butuh tempat membuang keluh kesah, saya sarankan agar curhat pada orang yang kamu percaya atau seperti saya yang malah curhat ke simi-simi dan walhasil membuat saya terhibur karena menertawai balasan chatnya, atau kamu juga bisa menghubungi psikolog secara online. Sudah banyak jasa psikolog online di masa pandemi seperti sekarang ini. Saya harap, semua permasalahanmu dapat ditangani dengan baik ya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswi yang punya kucing banyak tapi mati semua. Tenang di sana ya lutung, umel, londo, dan yang lain.