#RemajaBicaraKespro-Pacaran Sehat Tidak Sekedar Bicara Aku Cinta Kamu

Tips pacaran sehat


Jika dia mencintaimu, maka dia akan menjagamu seutuhnya.

Advertisement

Bukan merusakmu sebelum waktunya.


Tulisan ini membahas tentang remaja, cinta, dan cerita mereka. Bicara tentang cinta sungguh hal yang indah sekali kalau dirasakan. Tapi rasa indah itu bisa terjadi jika kita bersama orang yang tepat. Kalau tidak bersama orang yang tidak tepat gimana nih, Rit?  Iya bisa saja galeri handphone kamu dipenuhi video galau atau kamar menjadi tempat dramatis mengeluarkan air mata setiap harinya. 

Kalau bicara cinta tentu tidak jauh dari namanya pacaran. Kata Iqbal Ramadhan,

Advertisement


Kalau lo single bahagia, kalau lo pacaran bahagianya harus double lagi gitu. Jadi nggak boleh yang meribetkan, nggak boleh yang complicated. Ketika itu sudah menjadi hal yang, "Ah kok kayaknya ribet banget sih," itu berarti sudah bukan orang yang tepat atau bukan cara menjalaninya yang tepat. Karena buat Iqbal, "Love it's easy, it's beautiful," jadi kayak if it is another of them then there's prolly something wrong with this relationship.


Jadi dulu aku sepemikiran banget sama Iqbal Ramadhan. Sempat berpikir juga jika pacarku tiap harinya bilang "I love you" itu menandakan bahwa dia adalah laki-laki yang sangat mencintaiku. Waktu aku SMA sering banget ngeliat postingan tentang pacaran sehat di akun Instagram yang membahas tentang isu-isu remaja dan kesehatan.

Advertisement

Dari situ aku berpikir kalau aku punya pacar yang selalu bilang aku cinta kamu, selalu update semua kegiatannya, selalu memprioritaskan kamu, dan banyak lagi hal-hal indah yang sering dilakukan remaja saat pacaran itu sudah termasuk pacaran sehat karena kalau bisa punya pacar seperti itu setidaknya kamarku nggak jadi tempat dramatis dan galeriku nggak ada video-video galau. Lebih tepatnya sih sehat untuk batin dan hati ya, hahaha.

Tapi ternyata tidak sesederhana itu. Ketika aku dipercaya menjadi seorang penyuluh kesehatan remaja yang bertugas untuk memberikan edukasi guna mencegah terjadinya masalah kesehatan salah satunya kesehatan reproduksi, disana aku mendapatkan pelatihan terlebih dahulu oleh penyuluh kesehatan dari Puskesmas tentang pacaran sehat sebelum aku membagikan ilmu kepada teman-teman remaja.

Bagaikan gelas kosong yang nggak paham apa itu kesehatan reproduksi hingga berpikir pacaran sehat itu hanya bicara 'aku cinta kamu', aku sudah memiliki titik terang bahwa pacaran sehat itu adalah pacaran yang tidak menyesatkan satu sama lain. Maksudnya gimana? Nah, karena kali ini aku membahas tentang kesehatan reproduksi, yaudah lanjut baca di bawah deh tentang pengalamanku melakukan penyuluhan supaya teman-teman paham tentang pacaran yang tidak menyesatkan itu.

Layaknya seorang penyuluh kesehatan pada umumnya, aku berbicara di depan remaja yang menjadi audiens dengan topik bahasan "Apa itu pacaran sehat". Ternyata banyak remaja yang masih tabu terkait kesehatan reproduksi. Mereka menganggap bahwa berhubungan seksual saat pacaran adalah wujud cinta pasangan dan menghiraukan dampak negatif lainnya. 

Waktu aku bertanya, "Apa saja dampak negatif dari berhubungan seksual saat pacaran?", mereka menjawab, "Kehamilan yang tidak diinginkan." Iya benar sekali, tapi masalahnya mereka hanya tau dampak itu saja namun tidak mengetahui dampak lainnya seperti lebih berisiko mengalami penyakit menular seksual, risiko kanker serviks, mengalami komplikasi, dan yang terpenting nasib kehidupan berikutnya. 

Maksud dari pacaran yang tidak menyesatkan ini yaitu pacaran yang tidak melakukan hubungan seksual karena menyesatkan masa depan dan berisiko menimbulkan penyakit lainnya. Terus ada yang bertanya, "Itu kan kebutuhan biologis, terus gimana dong?".

Dan aku menjawab, "Benar sekali, itu adalah kebutuhan biologis. Tapi itu tidak disarankan dilakukan saat seusia kamu. Menjalankan kebutuhan biologis dengan hubungan seksual tidak disarankan untuk remaja, bahkan orang yang sudah disarankan pun atau orang yang sudah menikah masih bisa tuh bertahan untuk tidak menjalankan kebutuhan biologisnya. Misal mereka yang lagi LDR atau si istri yang lagi capek aja meladeni suami malam itu." 

Terus ada yang bertanya lagi nih, "Kalau seandainya pacar aku minta gimana dong?". Jadi aku jawab, "Kamu tanyain aja, udah siap belum jagain anak? Kemarin makan masih minta uang dari orang tua nggak? Udah bisa bertanggung jawab sama diri sendiri nggak? Kalau dia dengan sigapnya bilang siap banget, langsung deh berikan edukasi yang aku sampaikan tadi ke kalian. Bilang aja kamu tau nggak sih dengan berhubungan seksual aku itu bisa kehilangan masa depan, kena resiko penyakit menular, bahkan kanker serviks. Kamu tega? Kalau dia bilang nanti kita jalani bareng, aku saranin deh buat kalian untuk tinggalin. Boro-boro jalanin bareng, kamu yang enak aku yang bawa bebannya."

Kadang kita menjalani pacaran itu susah-susah gampang sih ya. Bukan cuma ngurusin masalah hati tapi juga harus ngurusin masalah nafsu. Tapi ya gimana lagi, kuat-kuatin diri aja dengan bicara ke diri sendiri, "Nanti juga kamu bakal ngerasain. Jadi sekarang siapin diri dulu deh biar kehamilan kita nggak jadi bahan kaget keluarga tapi jadi kebahagiaan keluarga." 

Penutupnya, pacaran sehat itu bukan sekedar bicara aku cinta kamu. Tapi bagaimana itu tidak menyesatkan kalian. Belajar pelan-pelan sama pasangan. Semoga dia mengerti bahwa bukti cinta tidak hanya di atas kasur.

Salam,

Ni Luh Putu Rita Primayuni 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis
Rit

CLOSE