Toilet Duduk Kurang Sehat, Lantas Mengapa Diminati?

Sebagai makhluk hidup, tentunya kita membuang zat hasil metabolisme tubuh. Proses mengeluarkan zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak terpakai ini dinamakan ekskresi. Bentuk dari zat hasil metabolisme ini bermacam macam. Secara umum, manusia mengeluarkan zat hasil metabolisme berupa keringat, karbon dioksida, urin, dan empedu.

Advertisement

Organ-organ yang menghasilkan zat tersebut pun bermacam-macam. Keringat sebagian besar diekskresikan oleh kulit, karbon dioksida diekskresikan oleh paru paru, urin diekskresikan oleh ginjal, dan empedu dieksresikan oleh hati. Selain itu, manusia juga melakukan proses yang disebut defekasi, yaitu pengeluaran feses dari anus. Dalam konteks pengeluaran zat sisa, ekskresi dan defekasi dapat disamakan karena zat sisa yang dihasilkan sama sama tidak bisa digunakan kembali. Akan tetapi, bentuk yang dihasilkan dan proses yang terjadi tentunya berbeda.

Dalam kehidupan, tentunya kita tidak bisa lepas dari ruangan tempat membuang urin maupun feses, yaitu toilet. Toilet diartikan sebagai suatu ruangan yang digunakan untuk membuang sisa-sisa metabolisme (feses dan urine) dan membersihkan tubuh manusia (mandi). Dalam penggunaan bahasanya, kamar mandi lebih sering dipakai untuk memperhalus penyebutan.

Pada umumnya, toilet terdiri dari kloset, yaitu sebuah tempat dudukan yang dilengkapi dengan sebuah cerobong atau saluran yang mengarah ke sebuah septic tank atau saluran pembuangan yang terpisah. Selain itu, fasilitas ini biasanya dilengkapi dengan sebuah tangga air atau sistem flush yang digunakan untuk membersihkan kloset setelah penggunaan. Toilet terletak di bangunan-bangunan dimana kita melakukan berbagai aktivitas, semisal rumah, sekolah, kantor, bahkan toilet ini sudah bisa dipasang di pesawat, kereta, bus, dan kendaraan lainnya. Hal ini adalah bukti bahwa toilet merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan kita.

Advertisement

Kloset paling awal yang diketahui sejauh ini berasal dari 5.000 tahun silam di Kota Mesopotamia. Para arkeolog menemukan suatu kloset sederhana dengan lubang yang dilapisi serangkaian tabung keramik panjang. Pelapisan ini bertujuan untuk menjaga agar isi padat tidak larut ke tanah dan sekitarnya dan mencegah cairan merembes keluar.

Kloset lebih kompleks muncul satu milenium kemudian. Kloset ini ditemukan di pulau Kreta, Yunani. Perencana sanitasi dan infrastruktur di Swiss Federal Institute of Aquatic Science and Technology, Cristopher Luthi menjelaskan pada masa itu terdapat penemuan inovasi canggih berupa pemanfaatan pemipaan terpusat. Penemuan ini adalah bahwa setiap orang membuang limbah dengan pot keramik yang berisikan air. Selanjutnya, limbah akan dialirkan menuju selokan terpusat dengan air yang bergerak lambat dan akhirnya menuju sungai.

Advertisement

Dalam kehidupan yang terus berkembang, tentunya berbagai macam kloset juga bermunculan. Secara umum, kloset terbagi menjadi 2 jenis, yaitu kloset duduk dan jongkok. Kloset duduk sendiri dibagi menjadi berbagai jenis. Pertama, kloset monoblok. Kloset ini sudah dilengkapi dengan bagian tangki air yang sudah menyatu dengan badan kloset sehingga terlihat sederhana sekali dan tidak memakan banyak tempat. Kedua, kloset duoblok yang biasanya terletak di rumah dan rest area. Terakhir, kloset wall hung, yaitu kloset yang ditempel pada permukaan dinding sehingga cocok untuk kamar mandi berukuran kecil.

Adanya 2 jenis kloset yang berbeda tentunya menghasilkan berbagai pertanyaan, contohnya perihal mana yang lebih sehat. Untuk menjawab hal ini, kita harus menelaah secara mendalam mengenai perbedaan yang dimiliki kedua jenis kloset. Kloset duduk digunakan dengan cara melekatkan panggul dan duduk pada dudukan kloset.

Sedangkan, kloset jongkok digunakan dengan cara pengguna jongkok dengan posisi telapak kaki masing-masing di sisi kanan dan kiri dari lubang kloset dan paha menyentuh perut. Kloset duduk dipopulerkan oleh negara Barat dan umum digunakan oleh masyarakatnya. Lalu, kloset jongkok sudah umum digunakan oleh negara Asia sejak zaman kuno.

Saat ini, permasalahan mengenai perbedaan kloset duduk dan jongkok merujuk kepada modernitas, kebersihan, kesehatan, dan kondisi pribadi. Pada aspek modernitas, kloset duduk diunggulkan karena memang secara tampilan terkesan modern dan mewah. Pada aspek kebersihan, toilet jongkok diunggulkan karena tidak adanya sentuhan langsung antara kulit dengan permukaan kloset. Pada aspek kesehatan, toilet jongkok diunggulkan.

Penelitian yang dilakukan oleh dokter Rusia, Dov Sikirov menjelaskan ketika dalam posisi duduk, upaya yang dikeluarkan untuk mengosongkan usus sangat besar dibanding dengan posisi jongkok. Selain itu, jongkok sesuai dengan ergonomic tubuh manusia sehingga terhindar dari berbagai penyakit. Pada aspek kondisi pribadi, beberapa orang memilih kloset duduk karena kesulitan untuk jongkok. Orang yang memiliki berat tubuh berlebih, hamil, cacat, dan lain lain memiliki kesulitan untuk jongkok.

Terlepas dari berbagai perbedaan jenis kloset, masing masing orang bebas memilih apakah dia menyukai kloset duduk atau jongkok. Faktor ekonomi tentunya berpengaruh. Orang yang memiliki penghasilan lebih biasanya memilih kloset duduk dengan alasan kemewahan. Mal, gedung perkantoran, hotel, dan tempat mewah lainnya memilih untuk memberikan fasilitas kloset duduk kepada pengunjungnya. Akan tetapi, modernisasi tidak selamanya memberikan banyak keuntungan kepada masyarakat dikarenakan kloset jongkok lebih sehat dan bersih walaupun bisa dibeli dengan harga lebih murah dibanding kloset duduk.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis