Udik-Udikan, Tradisi Unik Menebar Recehan di Pekalongan

Berbagilah walaupun hanya sedikit yang bisa kita beri.

Sudah pernah dengar tentang tradisi Udik-udikan? atau bahkan pernah melihat dan melakukannya? Yuk kita bahas tradisi unik ini!

Advertisement

Tradisi menebar uang recehan di Pekalongan biasa disebut dengan "Udik-udikan" atau "Ceolak"​​​​​. Kota Pekalongan yang terletak di Jawa Tengah ini memang masih kental dengan budaya jawanya. Salah satunya mereka masih melaksanakan tradisi menebar uang recehan. Tradisi Udik-udikan ini sudah dilaksanakan turun temurun sejak zaman dahulu. Beberapa desa atau keluharan di Pekalongan seperti Kauman, Pesindon, Krapyak, Sugihwaras, Keputran dan lain-lainnya masih melakukan tradisi ini. Namun seiring berjalannya zaman banyak daerah yang sudah tidak melaksanakan tradisi tersebut.

Tradisi ini dilaksanakan pada acara-acara tertentu seperti pernikahan, khitanan, kelahiran bayi, dan lain-lain. Tradisi ini juga dilaksanakan tepat pada hari Rabu Pungkasan atau hari Rabu terakhir dibulan Safar pada kalender Hijriyah. Biasanya para masyarakat Pekalongan melaksanakan tradisi ini secara bersama-sama atau masal hanya pada hari Rabu Pungkasan tersebut. Tradisi Udik-udikan ini bertujuan untuk bersedekah dan mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tak hanya itu dengan adanya tradisi ini menjalin tali bersaudaraan antar masyarakat. Tradisi ini mengajarkan bahwa kita dapat bersedakah walaupun dengan uang recehan.

Tak ada minimum nominal uang yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan tradisi Udik-udikan ini. Masyarakat dibebaskan untuk melaksanakan tradisini ini sesuai kemampuan serta keikhlasannya. Tradisi ini juga bukanlah hal yang wajib untuk dilaksanakan oleh masyarakat Pekalongan, namun untuk melestarikan tradisi Udik-udikan agar tidak luntur atau bahkan hilang beberapa masyarakat masih melakukan tradisi tersebut.

Advertisement

Cara melaksanakan tradisi Udik-udikan yaitu dengan menyiapkan uang recehan atau uang lembaran (yang dimasukin ke dalam sedotan), lalu diletakkan didalam wadah yang sudah dicampur dengan sedikit beras dan sedikit kunyit, setelah itu uang ditebarkan pada para tetangga atau masyarakat yang sudah menunggu didepan rumah untuk berebut uang recehan tersebut. Memang tidak banyak uang yang didapat, namun masyarakat sangat senang dalam melakukan tradisi ini. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasapun ikut serta berebut recehan pada tradisi tersebut.

Sebenarnya tak hanya masyarakat Kota Pekalongan saja yang melaksanakan tradisi Udik-udikan. Masyarakat Jawa lainnya seperti Lamongan, Sidoarjo, Gresik dan lain-lainnya juga melakukan tradisi Udik-udikan ini. Tradisi ini memang sudah dikenal dan populer di Jawa terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur sejak zaman dahulu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang Mahasiswi IAIN Pekalongan jurusan Tadris Bahasa Inggris. Lahir di Pekalongan, 21 Maret 2002.

CLOSE