Untuk Kamu yang Aku Rindukan Dalam Keheningan Cinta

Malam ini aku ingin mengucapkan terima kasih, kepada malam yang menyajikan ketenangan dalam gelap, dan kepadamu yang aku rindukan meskipun tak lagi saling tatap. Mungkin pagi menawarkan kemegahan sinar terangnya, namun malam selalu jadi tempat untukmu melepas lelah. Layaknya aku, yang mungkin tak bisa menawarkan kemegahan pada sebuah impian yang terbalut angan, namun sampai kapanpun aku bersedia menjadi kawan pengingat disaat kamu mulai tesesat. Disaat mereka menghampirimu dengan tawa bahagia, maka aku takkan kemana-mana saat kamu datang dengan segala luka. Akan tetap menyayangimu dengan tatapan hangat dan senyuman yang sama seperti sebelumnya.

Untuk kamu yang aku rindukan dalam keheningan cinta. Aku tak tau langkah mana yang akan kamu pilih, maka apapun pilihanmu melangkahlah. Yang hanya perlu kamu tau hanya ada seseorang yang sedang menunggu dan memantaskan untukmu. Jika kamu bertanya mengapa aku memilihmu, maka jawabannya adalah karena Allah telah menetapkan namamu di hatiku dengan begitu hebatnya. Hanya saja kamu akan tau pada waktu yang tepat nantinya. Aku tau jodoh itu rahasia-Nya, sehebat apapun aku bertahan, sekuat apapun aku bersabar, selama apapun aku menunggu, semua itu sudah menjadi ketetapan-Nya. Yang aku lakukan saat ini hanya tetap berada di sampingmu dengan baik, menghangatkan jarak dengan rindu, menjadi pelindung akan ketidakmampuanmu, dan hingga waktu terlelahmu datang dan akhirnya menetap denganku.

Untuk kamu yang aku rindukan dalam kekuatan doa. Aku layaknya udara untukmu, tak nampak oleh mata dan kau sangsikan kehadirannya. Namun akan selalu ada tanpa kau minta dan juga tanpa terpaksa. Yang selalu kamu tampik tak membutuhkan, namun tak sadar justru udaralah yang membuat sebuah kehidupan. Sebab kamu tak pernah tau bahwa setiap bait doa yang terucap, namamu tak pernah terlupa layaknya hembusan nafas.

Untuk kamu yang aku rindukan dalam balutan luka. Akan aku biarkan setiap tetesan air matamu mengalir begitu saja bersama dengan setiap tetes air mataku yang tersembunyi dalam balutan tawa. Aku tak akan menyeka air matamu, akan aku biarkan air matamu menyatu dan melebur bersama bersama air mataku meluruh membasuh luka. Untuk sekedar mengingat bahwa kamu dan aku pernah sama-sama terluka dan kemudia bersatu atas nama cinta. Cinta yang mungkin membuat kita lupa bahwa luka itu pernah ada.

Untukmu yang aku rindukan dalam setiap bait nada. Nada yang tak pernah bisa terdengar indah jika tak bersama, nada yang tak serupa namun seirama, nada yang mengalun merdu meskipun berbeda. Perbedaan yang justru menjadikan aku dan kamu menjadi sebuah alunan yang tak pernah dimiliki siapapun, melengkapi dengan segala ketidak sempurnaan. Tak pernah terbesit untuk mengubah keindahanmu, aku cukup menjadi pelengkap yang mendukung keindahanmu. Hingga keindahanmu menjadi hal yang menyenangkan banyak orang dan membawa manfaat untuk mereka.

Untuk dirimu yang aku rindukan dalam impian. Impian yang selalu saja ingin diwujudkan, dan bukan hanya sekedar angan. Kini aku dan kamu melangkah ke arah mata angin yang berbeda. Memilih jalan masing-masing untuk membuat sebuah mimpi menjadi nyata, untuk mengubah hidup, sebelum hidup yang mengubah masing-masing dari kita. Saling belajar menjadi seseorang yang pantas dicintai, karena cinta sejati membentuk pribadi bukan hanya sekedar mencari dan dicari.

Untuk dirimu yang aku perjuangkan dalam kesakitan menahan rindu. Rimbunnya rindu ini sudah menyesakkan dada dan semakin berat terasa. Untuk kamu yang terbentang jarak denganku, tetaplah baik-baik di sana, tetap menjadi bintang yang bercahaya sekalipun di tengah malam yang gelap. Tetaplah bersahaja sepeti biasanya, menghadirkan kehangatan dalam jiwa. Untukmu yang tetap ada dalam ingatan dan doa, semoga dengan izin-Nya pertemuan itu akan kembali tiba di masa depan, menjadi masing-masing dari kita kado terindah yang tak terduga namun diinginkan. Jika masa itu tiba, ingatlah surat ini sebagai bukti bahwa aku pernah memperjuangkan rinduku padamu dalam kekuatan doa dan keheningan cinta.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

I was born to be real, not to be perfect

4 Comments

  1. Kakak tulisanmu pas bgt.. ijin shar ya kak