Untukmu yang Selalu Kusebut Dalam Doa di Sepertiga Malam

Memang merupakan suatu hal yang sangat bodoh ketika aku berusaha memendam perasaanku yang sebenarnya kepada seseorang. Dia yang selalu hadir dalam setiap imajinasiku, bahkan hampir pecah kepala ini dipenuhi oleh fiksi tentangnya. Dia yang selalu kusebut dalam setiap untaian do'aku, berharap Tuhan menjadi perantara untuk menyampaikan rasa rindu yang menggebu di kalbu. Dia yang selalu kuceritakan kepada semesta, bahwa dia laki-laki yang selalu membuat hariku menjadi lebih bermakna dan berwarna dan dialah laki-laki yang selalu mengajarkanku makna penantian dan perjuangan.

Aku ingin menjaga komitmenmu dan komitmen kita, bukan karena aku tak suka. Tapi, aku hanya menunggu semua ini indah pada waktunya.

Saat ini, kita sudah terbiasa dengan indahnya persahabatan. Kamu tahu ? kenapa aku selalu menghindar saat kamu dengan yang lain sedang bersenda gurau ? Aku menghindar bukan karena aku tak suka, tapi aku sedang berusaha menjaga hati dan pandangan agar rasa nyaman itu tidak hadir secara berlebihan. Aku tak ingin persahabatan kita rusak hanya karena satu kalimat yang merupakan sebuah implementasi dari rasa ini padamu.

Advertisement

Bukannya aku ingin menjauh darimu, aku hanya menjaga pandanganku agar rasa ini tidak jatuh terlalu dalam.

Aku sangat takut kehilanganmu, inilah salah satu alasanku untuk lebih memilih mencintaimu dalam diam

Bukannya aku takut kamu tidak membalas perasaanku, bukannya aku takut kamu tidak mempunyai perasaan yang sama kepadaku, dan bukannya aku takut kamu mengacuhkan semua rasa ini. Cinta, sejatinya akan sirna ketika egoisme menguasai segalanya. Aku tahu, tak pernah ada yang salah dari cinta. Namun cinta akan salah manakala kita tak lagi menopangnya dengan kesetiaan dan kedewasaan. Pada saat itu cinta hanya akan menjadi sebuah perasaan yang akan mengundang sejuta pilu di kalbu.

Advertisement

Biarkan aku menyimpan rasa ini untukmu..

Biarkan aku menjaga perasaan ini sampai tiba saatnya, dan berilah aku waktu untuk lebih memperbaiki diri agar suatu saat nanti aku mampu menjadi makmum mu yang akan selalu menjadi cahaya dalam hidupmu

Maafkan aku yang belum bisa berterus terang kepadamu. Untukmu yang kini menjadi pangeran di singgasana hatiku, bersabarlah. Suatu saat nanti kamu akan tahu apa arti diamku selama ini. Kamu tahu ? Sesekali aku mencuri pandangan untuk bisa melihat sedang apa kamu disana. Bahkan disela-sela kesibukanku aku masih sempat mengingatmu. Aku belum berani untuk mengungkapkan semuanya kepadamu. Tapi percayalah ! walaupun kamu tak tahu, tapi aku akan selalu menjaga kesucian dan keabadian rasa ini.

Advertisement

Maafkan aku yang selalu menyembunyikan rasa ini

Akan kuperbaiki diriku terlebih dahulu, sebelum nantinya aku akan bersanding denganmu, amin. Aku akan berusaha untuk menjadi sosok makmum yang suatu saat nanti akan menjadi cahaya di tengah temaramnya kehidupanmu. Aku akan berusaha untuk menjadi sosok wanita yang suatu saat nanti dapat menggantikan posisi ibumu untuk selalu menjaga dan merawatmu dengan sepenuh hati. Sekali lagi, aku akan berusaha menjaga kesucian dan keabadian rasa ini. Percayalah !

Kutunggu kau untuk bersama kita arungi samudera kehidupan dengan sampan keikhlasan, sampai akhirnya kita singgah di indahnya muara kebahagiaan..

Bersama hembusan angin di tengah pekatnya malam, kutitipkan salam rindu ku untuknya. Untuk dia yang kini entah dimana, untuk dia yang kini entah bersama siapa, untuk dia yang entah kapan kita akan bertemu. Hai ikhwan yang suatu saat nanti akan menjadi imamku, bersabarlah dalam menjalani setiap aral rintangan dalam hidup ini. Tetapkanlah hati mu pada yang Maha Kuasa, teguhkanlah iman mu padaNya. Jangan biarkan dunia membodohimu. Dunia hanya fatamorgana, hanya ilusi semata. Jangan sampai kau terbuai olehnya.

Aku berharap, suatu saat nanti kau akan menjadi seorang imam yang kelak bisa menjadi pelita di tengah temaramnya cahaya kehidupanku, yang akan bisa menjadi penunjuk arah d persimpangan jalan yang kelam. Kutunggu kau ya ikhwan, kutunggu kau untuk bersama, kita arungi arus samudera kehidupan dengan sampan keikhlasan, sehingga suatu saat nanti kita akan sampai di tengah indahnya muara kebahagiaan.
Amminnn.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Wanita biasa yang selalu berusaha mengenggam dunia di tangannya dan menyimpan akhirat di hatinya. Romance addict (y), nokturnal, history. Si Pecinta Hujan, Senja, Bintang, dan Angin Malam.

6 Comments

  1. Yanyan berkata:

    Aamin ya rabb

CLOSE