Dear Usia, Semakin Bertambah Ujian Hidup pun Semakin Bertambah

Aku belajar tentang hikmah menjadi dewasa dengan ujian yang luar biasa...

Menjadi cepat dewasa adalah impian waktu kecil dulu. Dengan segala kebebasan dan keinginan yang dapat dilakukan sendiri tanpa banyak laporan pada ayah ibu.

Advertisement

Seiring berjalannya waktu, usia dan fisikku memang dewasa. Namun banyak hal yang aku ketahui sekarang, menjadi dewasa tak semudah bayanganku dulu. Satu hal yang aku ketahui menjadi dewasa itu rumit lebih rumit dari rumus matematika yang aku benci.

Aku rindu masa itu. Waktu kecil saat bertambahnya usia adalah hal yang ditunggu.  Saat itu orang-orang tersayang seperti ayah, bunda dan teman-teman saling mengucap selamat dengan doa-doa terbaiknya. Tak lupa hadiah dengan bungkusan lucu yang diberikan untukku. Senyuman ini selalu mengambang membuka setiap isi kado itu.

Sekarang peristiwa bertambahnya usia, menimbulkan segudang pertanyaan yang sedikit merisaukan perasaanku.

Advertisement

Dear usia, hari ini banyak yang mempermasalahkanmu, di usia saat ini dimana jodohmu ?

Sungguh aku tak pernah tahu dimana letak kesalahannya. Usiaku memang sudah seperampat abad, tak lagi muda walaupun tak juga bisa dikatakan tua. Sungguh aku ingin pura-pura tak tahu namun tetap saja terdengar dan menyakiti perasaan ini. Disini aku sedang berdoa dan berusaha mencari jodoh yang telah dipersiapkan Tuhan untukku. Tapi, jika Tuhan belum berkehendak mempertemukanku dengan dia aku bisa apa.

Advertisement

Dear usia, sepuluh tahun lalu aku pernah menargetkan tentang impian ini dan itu. Sekarang apa kabarnya impian itu ?

"Jika aku besar nanti, aku ingin menjadi orang sukses. Kemana-mana bisa naik pesawat."

Kira-kira itulah salah satu impian yang kutilaskan pada catatan usang. Aku tersenyum getir. Kenyataan kadang tak sesuai dengan harapan. Impian itu hanya sekedar impian. Ketika takdir tak pernah berpihak. Kecewa pasti, setidaknya dulu aku pernah bermimpi, berusaha mewujudkan walaupun pada akhirnya berujung pada kegagalan. Aku selalu berpikir positiv teringat akan kata-kata mutiara kegagalan ini adalah kesuksesan yang tertunda.

Dear usia, waktu kecil dulu aku menggangap uang bukan segalanya sekarang semua butuh uang.

Ini benar bagiku tak tahu bagimu. Waktu kecil aku tak terlalu tahu betapa pentingnya uang. Yang kutahu uang sekedar untuk membeli mainan dan makanan kesukaan. Sekarang separuh waktuku habiskan untuk menghasilkan rupiah-rupiah yang tak seberapa. Memenuhi kebutuhan dan keinginan hidup. 

Aku belajar tentang hikmah menjadi dewasa dengan ujian yang luar biasa menjadikanku sosok yang istiwewa. Sungguh ujian hidupku ini mengajarkanku arti kesabaran dan menjadi sosok yang tegar. Hanya satu kalimat terakhir yang mencoba kuamalkan bukankah masalah terasa indah jika dinikmati.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Gadis manis yang masih merangkai mimpi

CLOSE