Jangan Jadikan Uang sebagai Acuan Bahagiamu

Semua orang membutuhkan uang. Ya. Memang benar, semua orang memang membutuhkan uang karena uang merupakan kebutuhan yang paling pokok dari semua kebutuhan. Tujuan bekerja adalah untuk mendapatkan uang demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, tidak sedikit juga orang yang berusaha mati-matian demi mendapat alat tukar ini.

Jangan sampai membiarkan diri termakan kebahagiaan semu yang ditawarkan oleh uang karena sesungguhnya ketergantungan dengan uang akan berdampak hal-hal buruk berikut ini:

Kamu menjadi terikat dengan uang

Saat kamu menjadikan uang sebagai acuan bahagiamu, kamu akan terikat padanya, menjadi terobsesi dan mudah merasa sedih jika tidak memilikinya. Kamu tidak lagi menganggap hal lain di dunia ini bisa dengan mudah membahagiakanmu kecuali uang. Otomatis, kamu tidak akan menganggap hal selain uang adalah hal yang penting karena terlalu terpusat padanya.

Kamu manjadi serakah

Karena kamu begitu ingin memilikinya, kamu akan menjadi serakah dan rakus. Rasa tidak puas akan selalu muncul dalam hatimu karena uang yang sudah berhasil kamu raih selalu saja kelihatan sedikit, selalu kelihatan kecil. Akibatnya, semakin hari kamu akan menjadi semakin haus akan uang.

Kamu akan melakukan segala hal demi uang

Jika uang sudah menjadi acuan bahagiamu, kamu akan rela melakukan apa saja demi uang. Kamu akan diperbudak olehnya sehingga kamu tidak bisa lagi membedakan mana yang benar dan mana yang tidak, yang penting dalam pikiranmu adalah kamu mendapatkan uang yang banyak. Ini sungguh sangat berbahaya.

Uang yang digunakan dengan bijaksana akan membawamu menjadi manusia yang lebih baik. Sebaliknya, saat kamu tidak bisa menggunakan uang secara bijak, maka sama saja kamu menyerahkan dirimu kepada keburukan-keburukan yang fatal. Bijaklah dalam memandang uang, jangan sampai menjadikan uang sebagai dewa, apalagi menjadikannya acuan kebahagiaanmu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini