Kekinian: Apropriasi Kultural

Istilah cultural appropriation atau apropriasi kultural memang belum sepopuler feminisme. Banyak yang masih belum memahami definisi dan bentuk apropriasi kultural. Padahal setiap tindakan kecil yang dilakukan oleh seseorang bisa saja merupakan bentuk apropriasi. Namun, karena kurangnya pemahaman terhadap konsep ini, banyak orang justru mengabaikannya.

Tahun lalu, pembahasan mengenai apropriasi kultural diangkat oleh Amandla Stenberg. Amandla Stenberg, yang kini diakui sebagai voice of generation, mengomentari gaya rambut 'cornrows' Kylie Jenner.

Menurut Stenberg, tindakan yang dilakukan oleh Kylie Jenner ini merupakan bentuk apropriasi kultural, karena Kylie Jenner dengan sengaja 'meminjam' atau 'menggunakan' atribut budaya dari kelompok minoritas, yaitu kelompok kulit hitam.

Komentar Stenberg ini langsung menuai pro dan kontra. Netizen yang kontra dengan pernyataan Stenberg ini berpendapat bahwa Stenberg hanya membesar-besarkan hal kecil. Apropriasi kutural memang pada awalnya terlihat demikian. Namun, apabila dipahami lebih lanjut, apropriasi kultural harus dihindari.

Gaya rambut 'cornrows' Kylie Jenner:

https://www.instagram.com/p/5AWcLYHGty

Apropriasi Kultural

Apropriasi kultural adalah proses 'meminjam', 'menggunakan', bahkan 'mengambil' secara bebas atribut, unsur, ikon, bahkan ritual budaya milik kelompok minoritas atau kelompok yang rentan mengalami diskriminasi dan eksploitasi.

Apropriasi seringnya terjadi ketika seseorang menggunakan sebuah atribut atau unsur budaya tanpa pemahaman mengenai asal usulnya. Sehingga, seringkali apropriasi berujung pada perubahan makna atribut atau unsur budaya tersebut.

Dan umumnya, perubahan makna ini justru membuat unsur budaya tersebut menjadi kurang berarti bahkan menjadi negatif.

Contoh paling umum adalah atribut kepala milik penduduk asli Amerika. Atribut kepala ini sering kita jumpai di toko-toko fashion dan aksesoris. Banyak di antara kita membeli kemudian menggunakannya di acara-acara mainstream, seperti konser, Coachella, atau pesta. Hal ini membuat atribut kepala penduduk asli Amerika lebih dikenal sebagai aksesoris atau hiasan.

Padahal atribut ini, dalam kebudayaan penduduk asli Amerika, merupakan objek sakral yang digunakan dalam ritual-ritual kebudayaan. Bahkan dalam kelompok mereka sendiri, tidak semuanya dapat memakai atribut tersebut. Hanya beberapa orang saja yang diizinkan memakai atribut tersebut, seperti ketua adat dan leluhur.

Selain atribut kepala penduduk asli Amerika, gaya rambut 'cornrows' juga merupakan sebuah atribut budaya. Gaya rambut 'cornrows' berasal Afrika. Gaya rambut ini merupakan bagian dari tradisi kulit hitam karena bentuknya yang menyerupai ladang jagung tempat mayoritas kulit hitam bekerja dulu.

Sayangnya, ketika orang kulit hitam menata rambut mereka demikian, masyarakat justru melihat mereka sebagai gembel, kampungan, dan lainnya. Namun, ketika orang kulit putih menata rambutnya demikian, mereka dianggap fashionable dan edgy.

Hal ini yang membuat Stenberg mengomentari tindakan Kylie Jenner.

Banyak Cari Tahu

Masih banyak atribut budaya kelompok-kelompok lainnya yang belum kita ketahui asal usulnya. Bahkan budaya Harajuku yang beberapa tahun lalu sempat menjadi tren di masyarakat juga merupakan bentuk apropriasi kultural.

Salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk menghindari apropriasi kultural adalah dengan meminta izin. Meminta izin dalam konteks ini adalah bukan dengan mendatangi anggota kelompok tersebut dan secara harfiah meminta izin untuk menggunakan atribut mereka, namun adalah dengan mencari tahu lebih banyak mengenai asal usul atribut tersebut.

Selain untuk menghindari adanya konflik antar kelompok, dengan mencari tahu lebih banyak, kita bisa sekaligus menambah wawasan mengenai budaya kelompok tersebut.

"Don't Cash Crop On My Cornrows" oleh Amandla Stenberg:

https://www.youtube.com/watch?v=O1KJRRSB_XA

Sumber

http://racerelations.about.com/od/diversitymatters/fl/What-Is-Cultural-Appropriation-and-Why-Is-It-Wrong.htm

http://www.refinery29.com/cornrows-cultural-appropriation

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Menuju Narnia dan tak pernah kembali.