Ketika Lo Dapat Teman Sekelompok ‘yang Begitu’ di Sekolah

Gue yakin, ketika kalian berada di sekolah, bahkan kuliah, pernah dapatin beberapa teman sekelompok “yang begitu” untuk mengerjakan suatu tugas. Maksudnya? Ya, pasti kalian tahulah, semacam, malas, bodoh, nggak berguna, nyusahin pula. Yang pada intinya, mereka-mereka itu nggak berkontribusi bahkan sama sekali dalam kerja kelompok alias kalian lah yang akhirnya bekerja keras sendiri. Dan ketika guru/dosen lo bertanya mau diganti atau enggak anggota kelompoknya, pasti lo menjawab “IYA!”, dengan suara yang lantang pula.

Advertisement

Mungkin beberapa dari kalian yang merasakan hal itu akan berpikir, “Gue capek!” atau bahkan “Bodo amatlah, teman sekelompok gue begitu, sih!” Tapi, meskipun begitu, kalian nggak boleh membenci, atau menjauhi teman-teman seperjuangan lo begitu saja, melainkan harus merangkul mereka ke jalan yang benar.

Oke, semisal guru/dosen lo udah nentuin kelompok—yang berarti nggak bisa diganggu gugat lagi—untuk mengerjakan suatu tugas, kontribusi lo harus besar terlebih dahulu terhadap teman-teman sekelompok lo itu. Kontribusi yang kayak gimana, sih? Misalnya, lo sekelompok sama 2 orang. Dalam hal ini, lo harus jaga komunikasi antar kelompok, bahkan, kalo bisa lo yang selalu mulai. Komunikasikan, diskusikan tentang hal yang harus dibahas. Kenapa? Lo peduli sama mereka; lo peduli sama kelompok lo. Ketika lo udah memberikan kontribusi semacam itu, at least, seenggaknya lo sudah mencoba merangkul mereka untuk memenuhi kewajiban mereka sebagai pelajar, yaitu mengerjakan tugas. Dan dari hal itu, lo bakal tahu, siapa aja yang bener-bener nggak peduli.

Semisal lo udah jaga komunikasi dan mereka selalu menghargai usaha lo itu dengan selalu datang untuk kerja kelompok, tetapi lo masih aja ngerasa seperti kerja sendri, alias mereka hanya menerima apa yang kalian utarakan/kerjakan. Dalam hal ini, lo tetep nggak boleh berpikir negatif, nggak boleh! Mungkin aja mereka seperti itu karena memang nggak tahu tentang topik tugasnya itu, atau “Apa sih yang harus aku lakukan?” Sebaliknya, di sinilah peran lo sebagai teman seperjuangan! Lo ajarin dong mereka apa yang udah lo tahu. Kasih tahu mereka harus baca apa, buku apa; harus melakukan survey apa dan yang bagaimana. Kasih semua saran yang lo punya ke teman-teman seperjuangan lo itu! Jangan cuek-cuek aja alias acuh tak acuh gitu! Gimana sih. Lo? Ah, payah!

Advertisement

Ketika semua usaha lo untuk merangkul mereka itu sisa-sia, lo harus tetep melakukan kewajiban lo itu sebagai pelajar, yaitu mengerjakan tugas. Walaupun lo harus sendiri untuk mengerjakannya, tetapi tugas tetaplah tugas, betul? Lo nggak bisa membiarkan atau mencuekannya begitu saja. Karena tanggung jawab lo sebagai teman seperjuangan, setidaknya sudah terpenuhi! Kalian dan mereka harus sukses bareng, kan?

Atau ada saran lain?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE