Seuntai Rinduku Padamu

Karena ku tak bisa mengganti dirinya
Kuakui jujur aku tak sanggup sungguh aku tak bisa

– Pasto –

Sampai detik ini aku berdiri untukmu karena Tuhan memberikan kekuatan agar aku sanggup berdiri. Walau kadang aku merasa sangat lelah tapi karena sudah kuputuskan untuk bersamamu maka doaku adalah semoga Tuhan memberiku kekuatan. Kekuatan Tuhan pula yang akhirnya mempertemukan kita kembali. Kau pasti tidak lupa bahwa kau pernah meninggalkanku dengan alasan yang aku pikir itu sama sekali tidak logis. Saat itu aku ingin marah bercampur kecewa karena aku kehilanganmu.

Kau tau, hari-hariku pernah terasa sangat hampa selama kurang lebih 5 tahun setelah kau meninggalkanku. Ku habiskan waktuku untuk mencari orang sepertimu. Iya aku mencari orang yang sepertimu walaupun saat itu aku menghujatmu dengan bermacam-macam kata. Aku bahkan tidak mndengarkan kata hatiku bahwa yang sebenarnya aku cari adalah yang sepertimu, aku baru mnegakuinya akhir-akhir ini setelah ada kau lagi.

Sekitar 2 tahun yang lalu aku mencoba berdamai dengan hatiku untuk mencarimu lagi. Aku pikir dengan saling memaafkan aku akan tenang. Ya kita memang saling memaafkan dan aku mulai terbuka padamu karena saat itu aku ada di jalan yang salah. Ketika orang-orang berjalan di sebelah kiri, aku berjalan di sebelah kanan bersama orang yang sebenarnya hanya mengisi kesepianku.

Orang itu kemudian meninggalkanku di sebelah kanan dengan berbagai resiko besar seperti tertabrak. Kau pernah berkata aku serakah, itu sangat membuatku sakit. Kau tidak tahu kenapa aku melakukan hal seperti itu, kau bahkan tidak mencari tahu bagaimana hatiku. Akhirnya ku beranikan diri untuk mengungkapkan ketidaksukaanku tentang kata “serakah” yang pernah kau sematkan padaku. Bahkan aku tidak suka dikasihani walaupun aku cengeng setengah mati.

Tahun lalu aku memutuskan untuk berjalan di sebelah kiri agar resiko tertabrak lebih rendah, tapi ketika menyebrang jalan bahkan aku sudah tertabrak. Semuanya ambruk padahal aku punya beberapa nyawa yang harus aku lindungi. Akhirnya ku minta bantuan padamu untuk menampung salah satu nyawaku tapi kau dengan berbagai alasan tidak bisa. Itu rasanya sakit sekali bahkan hingga akhirnya aku memutuskan untuk meninggalkanmu. Kali ini bukan kau yang meninggalkanku tapi memang aku yang meninggalkanmu.

Kemudian ku cari lagi orang yang sepertimu di belahan bumi yang lain. Sepertinya aku menemukan yang sepertimu tapi ternyata aku salah. Dia meninggalkanku di depan mata bersama orang lain. Ya aku juga sadar diri aku ini siapa sih. Suatu hari aku coba untuk menghubungimu lagi karena memang aku butuh teman untuk berlibur. Aku berlibur dengan caraku, apabila kau tidak suka kita bisa pergi masing-masing, tidak perlu bersama. Tapi kau pun tidak mau karena ini liburan bareng bukan sendiri-sendiri. Ketika kau tiba-tiba memelukku dari belakang pun buatku rasanya aneh dan asing.

Otakku selalu mengatakan ini loh yang pernah ninggalin kamu, yang pernah kamu tinggalin, sekarang ada lagi di depanmu. Kau di depanku tapi hatiku entah kemana, kosong yang kurasakan. Aku kira sudah benar-benar mati rasaku untukmu. Akhirnya kita saling memberi kabar dan berkomunikasi lagi, saat itu pula ternyata rasaku tidak mati. Rasaku ada lagi dan bertambah subur seperti padi yang mulai hijau royo-royo di sawah. Kita semakin dekat dan aku sudah tidak merasa asing lagi padamu. Kadang ada kerinduan yang tiba-tiba datang yang menyergapku, membuatku seperti sesak napas dan akhirnya kukeluarkan dengan tangisan.

Aku berusaha memahamimu karena kau memang sedang sibuk dan tidak ingin bertemu. Aku berusaha paham bahwa hobi kita memang beberda, aku tidak bisa mengikuti hobimu dan mungkin juga kau tidak bisa mengikuti hobiku. Ketika ulang tahunmu tiba akupun tidak ada disisimu karena memang aku sibuk dan aku yakin kau pasti paham.

Saat ku tuliskan ini, rindu kembali menyergapku seperti mencekik leher namun belum ku ungkapkan padamu, aku hanya mengabarkan bahwa salah satu nyawaku sudah pergi ke rainbow bridge. Untaian rinduku akan kusimpan hingga kau menemuiku nanti, biarkan ku keluarkan air mataku agar rinduku tidak terasa berat dan seolah-olah akan membunuhku saat ini juga. You are my everything dan aku tidak akan sanggup ketika harus kehilanganmu lagi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

pecinta sejarah kolonial dan bangunannya yang sedang belajar menulis, punya 2 kucing bernama Shiro & Snowy