Kabar kurang menyenangkan datang dari rapper Young Lex. Pemilik nama lengkap Samuel Alexander Pieter ini datang tidak membawa kabar sensasi dan kontroversi tentang keluarga kecilnya. Pria yang menikahi wanita cantik bernama Eriska Alexander di tahun 2019 ini dikethaui telah dikaruniai putri kecil yang sekarang berumur 3 tahun.
Istri Young Lex, Eriska mengaku bahwa anaknya tengah mengidap autis. Hal ini diungkapkannya pertama kali di publik ketika anaknya berusia 1 tahun 8 bulan. Lantas, bagaimana awal mula anak Young Lex dan Eriska Alexander sampai divonis dokter mengidap autis? Kita simak ulasannya berikut yuk, SoHip.
Awal mula anak Young Lex dan Eriska Alexander divonis mengidap autis oleh dokter
Awal mula anak Young Lex dan Eriska Alexander divonis autis | Credit: YouTube insertlive
Dilansir dari channel YouTube insertlive pada Jumat (10/2/2023) kemarin, Eriska Alexander yang kala itu menjadi bintang tamu acara I-Talk menceritakan kehidupan rumah tangganya bersama Young Lex yang kurang lebih sudah berjalan selama 3 tahun. Di tengah perbincangan, Eriska mengungkapkan bahwa anaknya yang bernama Zaenab Alexander (Zeze) divonis dokter mengidap autis.
Saat menceritakan itu pertama kali ke publik, Eriska tak kuasa menahan tangis tentang keadaan sang putri. Eriska pun mengenang saat ia membawa Zeze untuk melakukan pemeriksaan ke dokter. Saat momen itulah ia tahu bahwa putri kecilnya divonis mengidap Autism Spectrum Disorder (ASD) pada saat usianya menginjak 1 tahun 8 bulan.
“Satu tahun delapan bulan. Aku nggak pernah ngomong ini di mana-mana kalau anak aku autis. Awal aku sedih banget pas tahu anak aku autis. Tapi pas dokter bilang aku jangan sedih karena autis itu anaknya pinter banget, tapi memang harus diasah dan rutin diterapi,”, kata Eriska saat menjadi bintang tamu acara I-Talk, Jumat (10/2/2023).
Awal mulanya Eriska khawatir lantaran Zeze belum lancar bicara sedangkan anak dari sepupu Eriska yang sebaya dengan Zeze sudah mulai berbicara seperti anak kecil pada umumnya. Akhirnya, ia memutuskan untuk berani membawa anaknya untuk periksa ke dokter. Hasilnya, anaknya divonis mengidap autis. Namun, dokter menyarankan untuk periksa ke dokter lain agar hasilnya lebih akurat.
“Dia telat ngomong, waktu itu umurnya satu tahun delapan bulan. Kok di usia segini belum bisa ngomong. Sedangkan anak sepupu aku yang seusia dia sudah bisa ngomong? Terus aku akhirnya bawa periksalah ke dokter. Dokter pertama bilang kalau ini ciri-ciri autis, tapi aku harus cek ke dokter lain minimal tiga dokter untuk pastiin,” imbuhnya.
Tanda-tanda yang ditunjukkan anak Young Lex dan Eriska Alexander yang mengarah ke autis
Tanda-tanda anak Young Lex dan Eriska Alexander terkena autis | Credit: Instagram @eriskanakesya
Tak hanya telat bicara, ternyata Zeze mempunyai tingkah laku yang berbeda dibandingkan anak lain seusianya. Hal inilah yang membuat Eriska mantap untuk memeriksakan anaknya ke beberapa dokter spesialis dan juga psikolog untuk memastikan keadaan Zeze yang sebenarnya. Hasilnya, memang benar anaknya dengan Young Lex mengidap autis dan diwajibkan menjalani terapi secara rutin.
“Anak autis itu, kan, sering shaking-shaking gitu, kan. Nah, dia itu begitu dan kalau dipanggil dia nggak mau nengok. Akhirnya aku berobat ke beberapa dokter dan psikolog, mereka vonis anak aku autis, tapi tingkatnya yang rendah jadi kalau diobatin bisa mudah,” jelas Eriska.
Eriska juga mengatakan bahwa anaknya tampak sulit untuk bersosialisai dengan lingkungan sekitar. Jika bertemu dengan orang baru atau teman baru yang usianya sebaya dengan dirinya, Zeze lebih asyik main dengan dunianya sendiri dan juga acuh tidak peduli dan merespons jika disapa.
Di sisi lain, Eriska mengungkap reaksi sang suami, Young Lex saat mendapat tentang kondisi Zeze. Eriska menceritakan saat itu Young Lex sangat shock serta tentunya sedih dan khawatir. Namun, rapper berusia 30 tahun itu disebut enggan menunjukkan kesedihannya secara langsung di depan sang istri. Young Lex lebih memilih langsung mengambil tindakan seperti membatalkan semua jadwal kerjanya demi bisa mendampingi anak semata wayangnya lebih intens lagi kala itu.
Dari pengalamannya, Eriska mengatakan bahwa setiap orang tua harus lebih banyak menyediakan waktu dan mencari tahu tentang keadaan anaknya. Anak yang kelihatan normal nyatanya belum tentu keadaannya normal juga. Juga, jangan takut untuk memeriksakan anak ke dokter sebelum keadaannya semakin parah.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
Tim Dalam Artikel Ini
