Film Bajakan Beredar di TikTok, Ernest Prakasa: Harusnya Berikan Edukasi, Bukan Difasilitasi

Ernest Prakasa soal film bajakan

TikTok menjadi salah satu media sosial yang kini menjadi favorit banyak orang terutama anak muda. Selain mudah diakses, aplikasi berbasis video pendek tersebut juga mengahadirkan konten menarik bahkan tak jarang yang akhirnya menjadi tren. Meski demikian, tak bisa dimungkiri di balik platform yang digunakan oleh jutaan orang, masih ada sisi yang semestinya mendapat perhatian lebih.

Advertisement

Seperti baru-baru ini disuarakan oleh Ernest Prakasa. Melalui akun media sosialnya, sutradara tersebut menyampaikan keluhan perihal adanya film bajakan yang beredar di aplikasi TikTok. Ernest pun memberikan bukti dengan tangkapan layar salah satu akun di TikTok yang mengunggah potongan film menjadi beberapa bagian.

Khawatir pembajakan film dianggap wajar, Ernest mengecam pihak TikTok untuk membantu memberantas akun-akun tersebut

Film bajakan menjadi salah satu konten yang kerap diunggah oleh pengguna TikTok. Bahkan beberapa menjadi trending. Terkait fenomena tersebut, sutradara film “Imperfect” ini langsung angkat bicara untuk memerangi. Kendati pembajakan jadi musuh yang kerap ditemukan oleh sineas di Indonesia, Ernest justru mempertanyakan di mana keberpihakan TikTok sebagai platform besar.

Advertisement

“Bagi film maker Indonesia pembajakan seperti ini masih jadi bagian dari keseharian kami. Apakah @tiktokIDN peduli? Tentu tidak,” tulis Ernest dalam keterangan di Twitter, Sabtu (18/9).

Suami dari Meira Anastasia tersebut menilai TikTok justru masih menikmati traffic yang datang dari konten bajakan. Ia kemudian membandingkan dengan YouTube yang dianggap lebih baik karena memiliki sistem khusus untuk mendeteksi konten bajakan.

Advertisement

“Meskipun belum sempurna, tapi platform UGC seperti YouTube punya sistem dan itikad baik untuk memerangi pembajakan. Perkara BISA memang masih diusahakan. Tapi yang penting, perkara maunya dulu. @tiktokIDN sampai saat ini, masih tampak menikmati keadaan,” sambungnya.

Ernest lantas menantang TikTok untuk memerangi aksi pembajakan ini. Ia juga meminta pihak terkait memberikan statement secara terbuka

Kejadian seperti ini nyatanya bukan satu dua kali ditemukan Ernest. Sebab sudah gerah, ia pun turun tangan dengan membuat unggahan di media sosial Twitter dan Instagram. Dalam keterangan yang dipublikasikan, Ernest juga memberikan tantangan bagi TikTok untuk membuat statement terkait pembajakan yang marak di aplikasi tersebut.

Ia juga mengatakan bahwa TikTok seharusnya menyuarakan niatnya untuk memerangi kejadian yangmeresahkan bagi industri film di Indonesia. Ernest juga menyinggung soal platform berbasis konten yang seharusnya memberikan edukasi, bukan lantas memfasilitasi pengguna untuk mengunggah video bajakan.

“Saya tantang @tiktokIDN untuk membuat statement terbuka soal ini. Mengaku bahwa platform-nya banyak dihuni film bajakan dan nyatakan bahwa ada niat untuk memerangi itu. Platform semasif TikTok, dalam hal pembajakan seharusnya memberikan EDUKASI bukan malah FASILITASI,” tutup Ermest.

Pernyataan Ernest mendapat dukungan dari banyak pihak. Ia menyuarakan keresahan soal konten bajakan yang kerap beredar

Ungkapan komika ini mewakili keresahan pegiat di industri hiburan Tanah Air. Pasalnya kejadian konten bajakan bukanlah hal yang baru. Ketika industri film Indonesia berbenah menghadirkan karya dengan kualitas yang apik, mirisnya masih saja ada penikmat sinema yang mengakses bukan dari situs resmi.

Faktanya, ada banyak konten kreator TikTok yang mendapatkan engagement tinggi lantaran film bajakan. Bahkan, beberapa sudah ditonton oleh jutaan pengguna. Setuju dengan pandangan Ernest, tak sedikit warganet turut mengecam aksi pembajakan di media sosial.

“Di TikTok juga banyak (banget) karya yang ada di YouTube main dipotong aja buat cari traffic-nya. Kadang kasian sama creator aslinya. Si pembajak bukannya ngasih credit malah ngeladenin komen part 2,” kata akun @rob***to.

“Terima kasih Koh Ernest sudah selalu ingatkan soal pembajakan kayak gini. Jadi makin sadar, kalau kita sebagai penonton cuma bisa apresiasi dengan cara nonton yang asli bukan bajakan gini,” komentar yang lain.

“Ada teman tiba-tiba punya TikTok, pas ditanya buat apa ternyata buat nonton film katanya biar gampang, sama kayak Facebook. Ada lagi teman lain yang bilang ‘ngapain beli Viu, Netflix, dll. Kan yang gratis banyak di Telegram sama TikTok’,” tulis akun Twitter @im***by.

Semoga hal ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak. Pun sebagai pengingat untuk masyarakat luas agar selalu menikmati karya dari laman resminya. Hal tersebut sebagai apresiasi untuk pelaku di industri hiburan, sebab menghasilkan konten yang menghibur bukanlah suatu hal yang mudah.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.

CLOSE