12 Mitos Kecantikan yang Harus Berhenti Kamu Percaya Agar Usahamu Tampil Cantik Tak Sia-Sia

Semua perempuan tentu ingin tampil cantik dan menarik. Berbagai usaha akan dilakukan demi menjaga penampilan fisik tetap prima. Sayangnya, tak semua dari kita benar-benar paham perkara kecantikan. Banyak dari kita yang “salah kaprah” dan justru menganggap mitos-mitos kecantikan sebagai fakta.

Nah, di artikel kali ini, Hipwee akan membantumu mengupas mitos-mitos populer seputar kecantikan. Agar usahamu untuk tampil cantik tak jadi sia-sia, pelajari dulu yuk mitos-mitos kecantikan yang mungkin masih kamu anggap sebagai fakta berikut ini!

1. Selama Ini Kamu Sering Memotong Rambut Dengan Harapan Rambutmu Bisa Tumbuh Lebih Cepat? Bersiaplah Kecewa, Karena Jawabannya: “Tidak Bisaaa~”

potong rambut gak bikin rambutmu tumbuh lebih cepat

potong rambut gak bikin rambutmu tumbuh lebih cepat via www.youtube.com

Dr Heidi Waldorf, ahli dermatologi di Mount Sinai Medical Center di New York menjelaskan bahwa memotong atau mencukur rambut hanya berpengaruh pada bagian ujungnya saja. Memotong rambut tak akan berpengaruh pada bagian akar sehingga tidak ada kaitannya dengan pertumbuhan. Mungkin, tampilan rambut sekadar terlihat berbeda saja. Ujung-ujungnya yang semula runcing berubah lebih tumpul setelah dipotong. Tapi, bukan berarti rambutmu akan tumbuh lebih cepat, panjang, atau bahkan tebal!

Kalau ingin punya rambut panjang bukan memotong rambut solusinya. Melainkan merawat rambut sebaik mungkin agar rambutmu tetap tumbuh tebal dan sehat.

2. Sering Menyisir Rambut Tidak Akan Membuat Rambutmu Rontok. Justru, Menyisir Rambut Terbukti Merangsang Pertumbuhan Rambut Lebih Cepat

sering sisiran bikin rambut rontok?

sering sisiran bikin rambut rontok? via www.carolyncollado.com

Fakta yang diungkap justru sebaliknya. Menyisir rambut tak akan menyebabkan kerontokan, tapi justru merangsang folikel dan merangsang pertumbuhan rambut. Folikel rambut adalah kantung dimana rambut mulai tumbuh dan kelenjar minyak berada. Folikel dilapisi sel-sel yang berasal dari lapisan epidermis luar. Setiap folikel biasanya mengalami siklus tumbuh dan kemudian istirahat setelah 5 tahun dengan 90% folikel yang bersama-sama menumbuhkan rambut sekitar 15 cm per tahun.

“Penggunaan sisir itu justru bisa merangsang folikel dan membuat rambut tumbuh lebih cepat” – Julian Farel, penata rambut selebriti.

3. Jangan Takut Bercukur Atau Melakukan Waxing. Kedua Tindakan Ini Tidak Membuat Bulumu Tumbuh Lebih Tebal, Kok!

Bercukur tidak membuat bulumu tumbuh lebih lebat

Bercukur tidak membuat bulumu tumbuh lebih lebat via www.gaiahealthblog.com

Apakah kamu sering takut untuk mencukur bulu halus di ketiak, kaki, dan tangan karena khawatir justru tumbuh makin lebat? Hmmm…emangnya nyaman ya kalau mengenakan pakaian yang mengekspos ketiak kemudian bulu-bulu halus itu terlihat? TIdakkah itu megganggu penampilanmu?

Tenang, sebenarnya anggapan bahwa mencukur bulu halus di badan bisa membuatnya tumbuh lebih lebat hanyalah mitos semata. Dalam sebuah penelitian  dilakukan percobaan pada 5 orang laki-laki yang mencukur bulu halus di kaki kanan mereka setiap minggu, dan membiarkan kaki kiri mereka tetap ditumbuhi bulu. Hasilnya tidak ada perbedaan yang signifikan dalam pertumbuhan rambut pada kaki yang rutin dicukur maupun tidak.

Dari penelitian yang sama juga terungkap bahwa ada faktor lain yang berpengaruh pada tumbuh lebatnya bulu, yaitu pengaruh genetik, kebiasaan menggaruk bagian yang berbulu halus secara berlebihan, hingga karena pengaruh hormonal.

4. Jangan Pernah Tergoda Menggunakan Pasta Gigi Sebagai Obat Jerawat. Kecuali Letak Jerawatmu Di Dalam Rongga Mulut

basmi jerawat dengan pasta gigi

basmi jerawat dengan pasta gigi via selfcarers.com

Selain berguna untuk membersihkan gigi, pasta gigi seringkali dianggap ampuh mengatasi masalah jerawat. Pasalnya, pasta gigi mengandung silika yang bisa mengeringkan dan mengempiskan jerawat. Sayangnya, gak semua jenis kulit kuat diolesi pasta gigi. Jenis kulit yang sensitif justru sangat mungkin mengalami iritasi dan jerawat pun semakin parah. Daripada pasta gigi, benzoil peroksida dan asam salisilat atau recornicol lebih disarankan.

Pokoknya jika jerawatmu masih tumbuh di kening, pipi, dagu, punggung — dan bukan di rongga mulut: JANGAN PERNAH TERGODA PAKAI PASTA GIGI! Lebih baik kamu coba terapkan cara cepat membasmi jerawat yang pernah Hipwee tuliskan di artikel ini.

5. Keberadaan Selulit Hanya Harus Diterima. Olahraga dan Diet Terbukti Tidak Bisa Menghilangkannya

selilut itu tak bisa hilang dengan olahraga

selilut itu tak bisa hilang dengan olahraga via www.dermarollershop.com

Faktor utama yang mengakibatkan munculnya selulit adalah faktor genetikan dan hormon. Bahkan, tak ada cara permanen untuk menghilangkan selulit sekalipun kamu rajin berolahraga atau melakukan sedot lemak sekalipun. Selulit merupakan timbunan lemak yang terjebak diantara jaringan kulit. Lemak yang terjebak ini akan menimbulkan tekstur yang kental.

Sebenarnya, faktor genetika lah yang paling menentukan apakah seseorang akan mempunyai selulit atau tidak. Hal ini pun tak ada kaitannya dengan masalah berat badan. Meskipun tak bisa dihilangkan, bukan berarti jumlah selulit tak bisa dikurangi. Penggunaan krim pengencang kulit dan pelembab terbukti ampuh menutupi selulit.

6. Di Usia 20-an Kamu Merasa Belum Perlu Krim Anti-Aging? Yeah, Siap-Siap Saja Menyesal 20 Tahun Lagi

setelah umur 30-an wajib pakai krim ati keriput

setelah umur 30-an wajib pakai krim ati keriput via www.huffingtonpost.com

Setiap orang punya kulit yang berbeda-beda layaknya pada sidik jari. Seseorang mungkin sudah mulai berkeripu atau muncul garis-garis halus di kulitnya saat usia 20-an, sedangkan yang lain beruntung tak mengalami hal ini bahkan saat usianya sudah 30-an. Selain faktor genetika dan gaya hidup yang mempengaruhi, paparan sinar matahari juga akan sangat mempengaruhi. Masalah kulit yang mengalami penuaan bisa terjadi pada siapa saja dengan usia yang tak tentu.

7. Benarkah Ungkapan, “Cabut Uban Satu, Lalu Tumbuh Seribu?”

jangan cabut uban!

jangan cabut uban! via www.divinecaroline.com

Munculnya uban memang mengganggu penampilan. Bahkan, uban sering menimbulkan rasa gatal sehingga ibu atau ayah kita lebih suka mencabutnya. Namun, banyak juga yang percaya bahwa mencabut uban justru mengakibatkan uban tumbuh lebih banyak. Apa kamu juga percaya?

“Jumlah folikel rambut tak dapat bertambah. Mencabut rambut putih juga tak akan membuat rambut di sekitarnya menjadi putih” – Elizabeth Cunnane Phillips, ahli perawatan rambut dan kulit kepala di New York.

8. “Duh, Aku Jerawatan Gara-Gara Banyak Makan Coklat!” -> Ah, Mitos!

coklat bikin jerawatan?

coklat bikin jerawatan? via www.zmescience.com

Kamu: “Duh, jerawat gw nongol lagi, nih!”

Temen: “Loe sih kebanyakan makan coklat!”

Meski banyak orang yang percaya akan mitos ini, coklat nyatanya tak berkaitan dengan timbulnya jerawat. Jerawat muncul akibat pola makan yang tak teratur dan perubahan hormon yang sifatnya alamiah. Coklat sering dianggap sebagai biang kerok munculnya jerawat lantaran banyak dari kita yang senang makan coklat saat stres.

Pasalnya, coklat mengandung zat phenlethylamine yang mirip dengan amphetanine. Zat ini bisa meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak yang kemudian menghasilkan dopamine. Dopamine terbukti ampuh memunculkan perasaan senang dan memperbaiki suasana hati. Nah, kondisi streslah yang sebenarnya mengakibatkan jerawat dan bukannya lantaran kamu makan coklat!

9. Proteksi Dari Krim Pelindung Matahari Tidak Ditentukan Oleh Kadar SPF-nya. Melainkan Seberapa Sering Kamu Rajin Mengoleskannya

apa sih SPF 15?

apa sih SPF 15? via blog.dressforsuccess.org

Makin banyak orang yang menyadari resiko paparan sinar matahari dan akhirnya memilih untuk melindungi kulit. Namun, kita seringkali bingung memilih produk tabir surya yang harus digunakan. Banyak pula yang percaya bahwa jumlah kandungan Sun Protection Factor (SPF) yang tertera pada kemasan adalah penentunya. Semakin tinggi jumlah SPF maka semakin tinggi proteksi yang diberikan.

Bukan perkara seberapa kuat, jumlah SPF sebenarnya menentukan berapa lama seseorang akan terlindungi dari paparan sinar matahari sebelum kulitnya terbakar. Misalnya, kamu bisa mengoleskan tabir surya dengan SPF 15 saat akan keluar rumah dan menggunakannya kembali setelah 6 jam kemudian.

10. Apa Benar Duduk dengan Menyilangkan Kaki Bisa Mengakibatkan Varises?

duduk kayak gini bisa bikin varises?

duduk kayak gini bisa bikin varises? via coolspotters.com

Hmm…Varises tak akan muncul lantaran kebiasaanmu duduk dengan menyilangkan kaki. Menurut Kevin Pinski, seorang ahli dermatologi asal Chicago, pembuluh darah bisa muncul ke permukaan kulit lantaran kebiasaan berdiri dalam waktu lama dan faktor genetika.

Jika pekerjaan atau kegiatan yang kamu lakoni sehari-hari mengharuskan kamu berdiri, maka kemungkinan mengalami varises pun makin tinggi. Pasalnya, terlalu lama berdiri akan memaksa jaringan vaskular bekerja lebih keras agar bisa memompa darah dari bagian kaki ke jantung.

11. Percaya Bahwa Kulit Berminyak Tidak Perlu Mengenakan Pelembab Adalah Tindakan Musyrik yang Dosanya Besar

kulit berminyak gak butuh krim pelembab

kulit berminyak gak butuh krim pelembab via www.koreacosmetics.kr

Mitos yang satu ini jelas tak boleh lagi kamu percaya. Bukan berarti kulitmu yang berminyak tak butuh krim pelembab atau lotion untuk perawatan. Krim pelembab juga tak lantas membuat kandungan minyak di wajahmu semakin berlebih.

Bagaimana pun kulit berminyak juga bisa mengalami masalah dehidrasi. Krim pelembablah yang akan menjaganya terhindar dari dehidrasi dan membuatnya tetap halus dan kencang. Kuncinya, hindari produk yang bertekstur padat dan pilih yang berbahan dasar air. Selain itu, pilih krim pelembab yang memang diperuntukkan bagi kulit berminyak, biasanya produk jenis ini akan diberi label ‘oil free’ atau ‘oil control’.

12. “Cewek cantik itu yang kulitnya putih, rambutnya panjang, langsing, bibirnya merah.” Dude, Please. Hampir 2015 Masih Percaya Beginian?

Tidak ada takaran yang pasti untuk kecantikan

Tidak ada takaran yang pasti untuk kecantikan via youtube.com

Entah kapan dimulainya, tapi kita sebagai cewek Indonesia kerap disibukkan dengan usaha mengikuti standar kecantikan yang ada di berbagai media. Belakangan tren tampil imut nan flawless ala Cewek Korea yang sedang jadi primadonanya. Kita sibuk berburu BB Cream yang sebenarnya shade-nya tak cocok di kulit, memakai shocking colour lip tint yang justru tak sesuai dengan warna kulit cokelat khas Indonesia, sampai memakai tear shimmery eyeliner yang membuat kita kelihatan seperti baru bangun tidur dan belum cuci muka(alih-alih bercahaya.)

Ayolah, udah mau 2015 nih. Masa masih mau terjebak di standar kecantikan semu macam itu? Kamu cantik kalau kamu bisa menghargai tubuhmu, memaksimalkan potensi yang sudah Tuhan berikan padamu. Warna kulit macam apapun, dengan bentuk badan segemuk atau sekurus apapun — kamu tetap bisa dan berhak tampil cantik, kok!

Nah, gimana? Setuju ‘kan kalau mitos-mitos di atas nggak perlu lagi kamu percaya? Sekali lagi, agar usahamu untuk tampil cantik nggak sia-sia, mulailah dengan membedakan mana yang benar-benar fakta dan yang hanya sekadar mitos, ya! 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka kopi, puisi, band beraliran folk, punya hobi mikir dan pacaran di bangku taman.