Mengulik Digital Fashion yang Lahirkan Pakaian Virtual Demi Kurangi Sampah. Kayak Apa ya?

Digital fashion is

Media sosial TikTok dan Instagram selalu memperbarui fitur-fiturnya demi mendukung kegiatan para konten kreator. Tak terkecuali para kreator yang kerap membuat konten seputar kecantikan dan fesyen yang perlu memperbarui koleksinya demi menunjang konten yang ciamik.

Advertisement

Sayangnya, hal tersebut bisa meningkatkan volume sampah tekstil di dunia lo. Berangkat dari hal tersebut, saat ini para desainer mode mulai mengadaptasi konsep digital fashion. Kira-kira seperti apa sih digital fashion itu? Yuk langsung simak ulasan berikut ini~

Digital fashion menjadi solusi untuk meminimalisir volume sampah di dunia dengan membuat pakaian yang bisa dikenakan secara virtual

Photo by Highlight ID on Unsplash

Melihat volume sampah tekstil di dunia yang semakin ke sini semakin meningkat, banyak pekerja desain yang mulai mengadaptasi konsep digital fashion. Digital fashion merupakan sebuah teknologi yang diterapkan untuk membuat sebuah pakaian digital. Hal yang menjadi pemicu lahirnya konsep ini yaitu karena semakin meningkatnya konten style atau fashion di beberapa media sosial seperti Instagram dan TikTok sehingga kebutuhan pakaian dengan model terkini terus diproduksi.

Kepada Greeners , seorang mahasiswa desain di Universitas Negeri Ufa, Regina Turbina mengatakan bahwa setiap sepuluh barang fesyen yang terbeli di dunia bertujuan untuk membuat konten di media sosial

Lanjut, Regina juga mengungkapkan jika banyak kreator yang membuat konten setiap hari sehingga mereka harus memesan dan membeli barang demi sebuah foto. Menyadari hal itu, Regina ingin membuat dunia fesyen lebih ramah bagi lingkungan.

Advertisement

Berbeda dengan fast fashion yang menimbulkan sampah tekstil, sampah pakaian digital nggak akan menimbulkan sampah fisik, melainkan hanya berupa data. Seorang jurnalis di Rusia, Daniel Trabun juga mengungkapkan kepada Greeners bahwa ia percaya jika pakaian digital akan menjadi cara promosi terbaru untuk para kreator dan merupakan langkah yang baik untuk menuju konsumsi cerdas.

Tahapan yang dilakukan oleh para desainer digital fashion dalam membuat sebuah pakaian digital

Photo by Kelly Sikkema on Unsplash

Melansir dari laman Harpers , tahapan dalam membuat pakaian digital disebut dengan fitted to order. Para calon pembeli pakaian digital bisa mengunggah spot di mana pakaian tersebut akan dikenakan secara tiga dimensi sehingga terlihat sangat realistis. Regina juga mengatakan kepada Greeners bahwa tahapan pertama untuk membuat pakaian digital adalah melakukan pengukuran model.

Para model diminta untuk mengirim foto dan mengutarakan pakaian yang diinginkan mulai dari kain, bahan, tekstur, hingga konsep pakaian. Setelah itu, Regina akan menuangkan keinginan sang model ke dalam bentuk desain. Dengan adanya konsep pakaian digital, desain pakaian yang rumit dan tak biasa pun memungkinkan untuk dibuat lo~

Advertisement

Saat ini ada beberapa merek fesyen yang telah mengadaptasi konsep digital fashion. Ada brand apa saja, ya?

Merek yang mengadaptasi digital fashion | Credit via @dressx on Instagram

Meski belum sampai ke Indonesia, saat ini sudah mulai banyak merek fesyen luar negeri yang mengadaptasi konsep digital fashion. Merek tersebut di antaranya Republique, Replicant, XR Couture, The Fabricant, DressX, IL3X dan ARdrobe, dan juga Tribute.

Selain merek fesyen, saat ini juga terdapat aplikasi seperti Clo Fashion dan Marveolus Designer yang bisa digunakan para kreator independen untuk mendesain dan menjual pakaian digital ke beragam marketplace. Keren banget, ya?

Wah, ternyata selain desain rumah tiga dimensi saat ini juga sudah ada desain pakaian digital yang canggih. Semoga selalu ada solusi terbaik untuk mengatasi dan memperbaiki iklim bumi, ya 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE