4 Dampak Buruk Terlalu Sering Memakai Hair Dryer Plus Cara Mengatasinya

efek penggunaan hair drayer

Mengeringkan rambut usai keramas kerap kali menjadi permasalahan yang cukup mengganggu aktivitas dan penampilan. Apalagi saat harus terburu-buru pergi, padahal harus mengikat rambut atau bahkan berhijab. Hal seperti ini memang cukup merepotkan, terutama bagi kamu yang memiliki rambut tebal dan panjang. Penggunaan hair drayer  menjadi solusi yang dipilih banyak orang untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Advertisement

Daripada mengeringkan secara manual menggunakan handuk, hair dryer memang lebih efektif dan efisien. Hanya butuh waktu 3-7 menit untuk mengeringkan rambut menggunakan hair dryer. Nggak heran jika hair dryer menjadi andalan setiap usai keramas. Namun, tahukan kamu bahwa terlalu sering menggunakan hair drayer nggak baik untuk kesehatan rambut dan kulit kepala? Suhu tinggi dan udara kering yang dihasilkan hair dryer bisa merusak rambut lo! Supaya lebih jelas, yuk simak info tentang apa saja dampak penggunaan hair dryer berikut!

1. Penggunaan hair drayer terlalu sering dan dengan suhu tinggi bisa merusak nutrisi dan kekuatan rambut, sehingga rambut lebih mudah rontok dan kusut

Rambut kusut | Credit by Master via Freepik

Pada hair dryer biasanya terdapat pengaturan suhu yang bisa disesuaikan dengan kondisi rambut. Saat rambut terlalu basah, biasanya memerlukan suhu yang tinggi untuk membuatnya cepat kering. Jika hal ini terlalu sering dilakukan, suhu tinggi dari hair dryer akan merusak nutrisi pada rambut. Apalagi terjadi perubahan suhu yang drastis, dari dingin karena air usai keramas kemudian panas dari hair drayer. Rambut yang terlalu sering terpapar panas dari hair dryer akan mudah keropos sehingga menyebabkan rambut rontok.

Nah, supaya hal ini nggak terjadi, sebaiknya jangan menggunakan hair drayer ketika hambut terlalu basah. Kamu bisa menggunakan handuk terlebih dahulu, minimal sampai nggak ada air yang menetes. Setelah itu dilanjutkan pengeringan menggunakan hair drayer dengan suhu yang lebih rendah. Hal ini bisa membuat rambut lebih cepat kering dan mengurangi paparan suhu yang terlalu panas pada rambut.

Advertisement

2. Suhu panas pada hair drayer bisa merusak kutikula atau lapisan rambut terluar, sehingga bisa menyebabkan rambut bercabang

Rambut rusak | Credit by Freepik

Suhu panas hair dryer yang mengenai permukaan rambut bisa merusak lapisan kutikula. Lapisan ini merupakan lapisan terluar yang melindungi bagain penting di dalam rambut. Dilansir dari Beauty She, ketika kutikula rusak akibat paparan suhu panas yang terlalu sering, maka akan timbul gelembung pada permukaan rambut. Hal ini terjadi karena penguapan air secara drastis dari dalam batang rambut.

Jika gelembung ini dibiarkan, maka akan timbul stres rambut atau sering disebut dengan rambut bercabang. Supaya terhindar dari kerusakan kutikula, sebaiknya jangan menggunakan hair dryer terlalu dekat dengat rambut. Gunakan sisir untuk melebarkan permukaan rambut sehingga panas bisa lebih merata dan rambut lebih cepat kering.

3. Proses pengeringan drastis membuat rambut kehilangan kelembapan alaminya, sehingga rambut terasa kering bahkan mengembang

Advertisement

Rambut kering | Credit by Prostooleh via Freepik

Ketika menggunakan hair dryer hampir bisa dipastikan setiap orang akan menunggu sampai rambut benar-benar kering seperti sebelum keramas. Dilansir dari Hair Queenie, penggunaan hair dryer terlalu sering dengan tingkat kekeringan yang drastis mampu menghilangkan kelembapan alami pada rambut. Nggak bisa dimungkiri bahwa masalah utama pada pengguna hair dryer yang paling umum adalah rambut kering dan kasar.

Supaya terhindar dari permasalahan ini, kamu bisa mengurangi tingkat kekeringan rambut ketika menggunakan hair dryer. Selain itu, sebaiknya gunakan vitamin atau serum rambut untuk membantu menjaga kelembapan rambut. Vitamin ini juga bisa membantu meregenerasi sel-sel yang rusak akibat paparan suhu panas dari hair drayer.

4. Paparan suhu panas secara terus menerus bisa membuat kulit kepala mengalami overheating atau sensasi terbakar dan melebarkan pori-pori

Pengeringan | Credit by Diana via Freepik

Selain kurang baik untuk rambut, suhu panas pada hair dryer juga sering membuat kulit kepala mengalami overheating. Akibatnya lapisan kulit kepala mengalami kerusakan seperti terbakar. Jika mengalami hal ini, biasanya kulit kepala terasa perih saat terkena sisir. Selain itu suhu panas yang mengenai kulit kepala juga bisa melebarkan pori-pori. Akibatnya, rambut akan mudah rontok dari akarnya dan bisa menyebabkan kebotakan. Sebaiknya hindari pemakaian hair dryer hingga mengenai kulit kepala secara langsung. Cukup keringkan rambut di atas pangkal hingga mengarah ke ujung rambut.

Nah, itulah beberapa dampak kerusakan rambut dan kulit kepala ketika telalu sering menggunakan hair dryer. Untuk bisa mengurangi penggunaan hair dryer, sebaiknya gunakan ketika akan bepergian saja, saat di rumah lebih baik keringkan rambut secara manual. Selain itu kamu perlu memperhatikan suhu hair dryer, cukup 45 derajat celcius suhu yang aman bagi rambut dan kulit kepala.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat buku dan perjalanan

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE