Mau Mulai Bisnis Desain Interior? Perhatikan 5 Hal Penting Ini Agar Tak Salah Langkah!

Bisnis desain interior

Bisnis desain interior bisa jadi sebuah peluang usaha yang menjanjikan, mengingat semakin tingginya kesadaran masyarakat bahwa hunian yang nyaman juga bisa menciptakan suasana hati yang tenang. Namun, apakah semua orang bisa menjadi desainer interior? Atau hanya orang yang memiliki gelar pendidikan formal saja yang bisa menekuni profesi dan bisnis ini?

Nah, untuk kamu yang tertarik dan ingin terjun ke bisnis interior, kamu wajib memerhatikan 5 hal penting berikut ini supaya nggak salah langkah. Let’s check it out!

1. Langkah pertama, ketahui dulu peluang bisnis desain interior yang akan kamu jalani. Jangan asal saja lo.

Peluang bisnis desain interior | Photo by Taryn Elliott from Pexels

Kamu harus coba melihat peluang dari bidang bisnis yang nantinya akan kamu jalani. Apakah bisnis tersebut menjanjikan? Atau hanya jadi tren sesaat aja? Hal tersebut juga wajib kamu perhatikan kalau ingin memulai bisnis desain interior. Seperti sekarang ini, pandemi membuat banyak orang melakukan renovasi pada ruang kerja atau kamarnya agar lebih nyaman dipakai berkegiatan dari rumah.

Selain itu, karena semakin mudahnya akses informasi melalui media digital, semakin banyak juga yang mencari referensi dekorasi ruangan di internet. Nah, ini bisa jadi sebuah dorongan buat kamu yang mau memulai peruntungan di bidang desain interior.

2. Kedua, kamu juga harus tahu beragam jenis usaha interior yang ada dan tentukan mana yang sesuai denganmu

Kamu mau menekuni yang mana? Bangunan rumah atau komersil? | Photo by ALLAN FRANCA CARMO from Pexels

Setelah mengetahui peluangnya, kamu juga harus mengetahui jenis-jenis usaha interior yang nantinya ingin kamu tekuni. Bidang interior ini nggak terbatas hanya untuk mendesain kamar atau rumah saja lo, tapi juga bisa mendesain apartemen, perkantoran, dan juga tempat komersil lainnya seperti kedai kopi yang saat ini lagi menjamur. Masing-masing jenisnya sudah pasti punya tantangannya tersendiri, ya.

Membuat desain untuk bangunan komersil umumnya akan lebih sulit karena harus mempertimbangkan banyak aspek seperti visi dari perusahaan atau brand, latar produk, sampai target pengguna atau konsumen yang akan berinteraksi di ruangan tersebut. Sedangkan untuk bangunan tempat tinggal, lebih mempertimbangkan keinginan atau gaya hidup klien.

3. Setelah tahu peluang dan jenisnya, kamu bisa mulai menentukan target pasar desain interior

Tentukan target pasar untuk bisnismu | Photo by Huy Phan from Pexels

Selanjutnya, tentukan target konsumen atau pengguna yang nantinya akan menggunakan jasa desainmu. Misal, kamu ingin menekuni desain interior untuk bangunan komersil seperti kedai kopi, kamu harus menjalin komunikasi dengan pemiliknya supaya minimal kamu tahu target pasar kedai tersebut siapa dan umurnya berapa. Lalu, kamu bisa membuat desain yang sesuai dengan target yang ingin dicapai oleh kedai kopi tersebut.

Begitu juga kalau kamu mengambil proyek bangunan tempat tinggal, kamu harus tahu keinginan dan kebiasaan orang yang akan tinggal di situ. Misal, target pasarmu adalah pasangan muda yang ingin hidup minimalis dan menjadikan rumahnya sebagai tempat pereda stres. Kamu bisa mendesain sudut rumahnya dengan warna-warna yang menyegarkan mata tapi juga nggak terlalu cerah. Kamu juga bisa membuat taman kecil di samping rumah dengan jendela besar supaya pemilik tetap bisa merasakan suasan alam di rumahnya.

4. Nggak berhenti sampai di situ, kamu juga harus tahu bagaimana cara memasarkan desain interior

Kamu mau memasarkan bisnismu dengan cara apa? | Photo by Dominika Roseclay from Pexels

Hal ini menjadi salah satu bagian terpenting dalam merencanakan sebuah bisnis. Rasanya sayang kalau ide bisnismu bagus tapi kamu nggak maksimal dalam memasarkannya. Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk memasarkan jasa desain interiormu, yaitu membuat blog mengenai desain interior. Kamu bisa menjadikan blog sebagai portfolio dan juga menuangkan sudut pandang dan ide-ide yang segar seputar dunia desain interior.

Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan dan mempromosikan karya-karya hasil desainmu. Media sosial yang bisa digunakan yaitu Instagram, Pinterest, Facebook, dan juga YouTube. Ada lagi cara yang bisa dilakukan, yaitu bergabung dengan komunitas desain interior seperti Arsitag. Komunitas tersebut adalah wadah bagi konsumen untuk mencari referensi dan wadah buatmu untuk menunjukkan hasil karyamu serta mendapatkan klien.

5. Kalau sudah punya bekal ilmu dan modal yang cukup, kamu bisa mulai berbisnis dan siap meraup keuntungan dari bisnis interior

SIap raup keuntungan dari bisnis desain interior~ | Photo by Karolina Grabowska from Pexels

Bagi kamu yang pernah menempuh pendidikan formal di bidang interior, langkahmu akan lebih mudah karena kamu sudah memegang gelar pendidikan yang sesuai dengan bisnis yang ingin kamu jalani. Namun, bukan berarti yang mempelajari desain interior melalui jalur non formal nggak bisa ikut bersaing di pasar desain lo. Ada beberapa tempat pelatihan tersertifikasi yang bisa kamu ikuti kalau kamu ingin terjun ke dunia interior walau pun latar belakang pendidikanmu bukan desain.

Selain sertifikasi, kamu juga perlu mempertimbangkan modal awal untuk menekuni bisnis ini. Kamu membutuhkan komputer untuk mendesain, mesin cetak untuk membuat katalog desain atau kalau kamu mau memasarkan secara digital melalui blog atau website, kamu memerlukan modal awal untuk beli domain dan hosting website.

Setelah punya bekal ilmu yang mumpuni dan juga modal awal, kamu sudah bisa mulai melakukan bisnis interiormu dan siap meraup pundi-pundi dari sana. Bisnis ini pun sebenarnya termasuk bisnis yang cepat balik modal. Dalam kurun waktu sekitar 7 bulan, modal yang kamu keluarkan sudah bisa kembali. Wah, menarik bukan?

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day