Bulan Puasa Kok Malah Lebih Boros? Kenali Penyebabnya dan Cara Mencegah Biar Nggak Bangkrut

bulan puasa boros

Pernah nggak di bulan Ramadan ini kamu merasa heran sambil nyeletuk “Lo kok duit tinggal segini?” setelah menghitung pengeluaran? Dalam pikiranmu juga mungkin kamu akan memiliki logika bahwa seharusnya ketika bulan Ramadan pengeluaran jadi bisa lebih ditekan karena makan pun hanya 2 kali sehari dan seharusnya tak ada jajan-jajan lagi di tengah hari. Akan tetapi, kenyataan berkata sebaliknya. Uangmu tiba-tiba lenyap begitu saja.

Advertisement

Ternyata bukan cuma kamu lo yang mengalami hal ini tapi ada banyak juga yang memiliki pengalaman serupa. Lalu apa ya alasannya? Terus bagaimana mengatasi biar nggak boros di bulan puasa? Kita simak yuk penjelasan selengkapnya!

Ada beberapa alasan yang membuat uangmu berlarian dari dompet, sebagian karena lemahnya pertahanan diri tapi ada juga faktor dari luar

Kosong/ Credit: Freepik via www.freepik.com

Sebenarnya kalau kamu banyak berpikir sebelum mengeluarkan uang mungkin beberapa alasan pengeluaran ini akan disadari.

  • Merasa seharian menahan lapar dan sama sekali nggak jajan mungkin membuatmu ingin hidangan istimewa yang tak seperti biasanya saat berbuka puasa, apalagi saat lapar biasanya banyak hal yang ingin dimakan untuk ‘balas dendam.’ Akhirnya berbagai sajian dibeli secara impulsif yang membuat pengeluaran jadi bengkak.
  • Biasanya akan ada promo-promo spesial Ramadan yang ditawarkan oleh berbagai merek produk. Belum sempat menghitung, kata-kata promosi sudah berhasil menghipnotismu duluan dan akhirnya tertarik untuk membeli. Kesannya sih kalau ada promo atau diskon maka kamu bisa lebih berhemat, nyatanya penghematan bisa dilakukan kalau kamu sama sekali tak membelinya apalagi jika barangnya tak dibutuhkan.
  • Sebelum ada pandemi, biasanya orang akan lebih boros saat ada acara buka bersama. Kini malah ada aja yang ngide bikin bukber virtual buat saling pamer makanan.
  • Merasa bahwa THR akan segera digenggam membuat banyak orang merasa bahwa hidupnya akan baik-baik saja saat mengeluarkan banyak uang diawal sampai pertengahan bulan puasa, padahal bisa jadi kebutuhan saat lebaran nanti akan ada lebih banyak.
  • Nah, yang terakhir ini merupakan faktor dari luar. Pasalnya, ketika memasuki bulan Ramadan biasanya kebutuhan masyarakat akan suatu bahan pokok meningkat padahal jumlah pasokannya sama saja sehingga harganya ikut naik.
Advertisement

Tenang, meskipun pengeluaran kadang terjadi begitu saja tanpa disadari, kamu sebenarnya tetap bisa kok mengontrolnya

Bikin daftar/ Credit: pch.vector on Freepik via www.freepik.com

Sebenarnya pengeluaran remeh temeh namun yang sering terjadi selain karena kurangnya kontrol diri juga bisa terjadi karena kurangnya perencanaan, makanya ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya bocor alus yang terus-terusan terjadi.

  • Walaupun sedang bulan Ramadan namun membuat menu harian akan membantumu menyusun jumlah pengeluaran sesuai dengan bahan yang diperlukan sehingga bisa menghindari konsumsi di luar yang sudah disusun. Hal ini juga bisa jadi penahan saat kamu lapar mata melihat orang-orang yang berjualan takjil juga lo.
  • Pernah nggak sih kamu mendengar bahwa kita cenderung berbelanja lebih banyak ketika dalam kondisi lapar? Makanya sebisa mungkin hindari mengecek promo, diskon, atau bahkan membuka e-commerce saat sedang lapar-laparnya. Sebisa mungkin hindari juga penggunaan kartu kredit atau paylater yang akan membuatmu ketagihan untuk menggunakannya lagi.
  • Berbuka puasa di luar rumah cenderung membuatmu lebih boros, jika undangan masih mungkin untuk ditolak maka sebaiknya tegas terhadap diri sendiri. Pilih saja yang paling prioritas.

Walaupun tetap ada faktor-faktor dari luar tapi kamu tetap bisa memegang kendali atas kondisi keuanganmu dengan membuat perencanaan sebelumnya. Tentunya jangan cuma berakhir jadi rencana saja ya namun juga harus disiplin menahan diri.

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE