Gaya hidup minimalis | Illustation by Hipwee via www.hipwee.com
Di usia 20-an, sebuah hal yang wajar kalau kita merasa manajemen keuangan pribadi masih ‘amburadul’ alias berantakan. Meski sudah berupaya hemat dengan mengendalikan pengeluaran seminimal mungkin, tapi nyatanya keuangan tetap terasa kencang, bahkan buat nabung aja sulit. Apakah ada yang salah dengan cara berhematnya? Atau soal gaya hidup yang kurang tepat ya?
Jika bicara gaya hidup yang bisa membantu untuk berhemat dan mengatur keuangan, minimalis salah satunya. Tapi gaya hidup minimalis tuh bukan cuma sekadar asal hemat aja ya, ada bedanya~
Cara menerapkan gaya hidup minimalis ke seluruh aspek kehidupan, termasuk finansial | Photo by tu tu on Unsplash
Gaya minimalis yang sekarang mulai jadi tren di kalangan anak muda, sekilas memang lebih dekat dengan persoalan tata ruang atau desain. Prinsip desain minimalis mengedepankan fungsi dengan meminimalisir jumlah barang maupun furnitur yang nggak esensial atau bersifat hiasan, kini jadi populer banget. Apalagi sejak viralnya metode decluttering ala Marie Kondo, semua orang jadi semangat beres-beres barang yang sebenarnya nggak diperlukan.
Gaya hidup atau prinsip minimalis ini sebenarnya bukan hanya seputar dunia desain atau masalah beres-beres rumah aja. Minimalism juga akan sangat menguntungkan jika diaplikasikan untuk mengatur keuangan pribadi lo. Apalagi buat kamu yang merasa udah hidup hemat tapi tetap sulit menabung dan keuangan yang berantakan.
Mulai saat ini, bukan sekadar hemat atau asal irit doang, prinsip yang mungkin harus kamu terapkan adalah minimalis.
ADVERTISEMENTS
Bukan hanya asal irit atau hemat, gaya hidup minimalis itu berusaha menekankan kualitas daripada kuantitas. Punya banyak barang tuh malah seringkali jadi distraksi dan bikin maknanya berkurang
Karena terlalu banyak jumlahnya, kita sering lupa dan akhirnya nggak terpakai | Photo by Ketut Subiyanto from Pexels
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ‘minimalis’ itu berarti berkenaan dengan penggunaan unsur-unsur yang sederhana dan terbatas untuk mendapatkan efek atau kesan yang terbaik.
Dari definisi itu, kamu bisa lihat kalau minimalis itu sebenarnya bukan soal sederhana, terbatas, atau jumlah kepemilikan yang sedikit aja. Ada penekanan yang sama pentingnya untuk memaksimalkan efek, kesan, maupun dampak dari barang atau hal-hal yang kamu miliki. Kalau asal hemat atau irit saja, kamu mungkin hanya fokus mengurangi sesedikit mungkin atau membayar semurah mungkin tapi kurang mempertimbangkan maknanya.
Joshua Becker, penulis di balik blog populer Becoming Minimalist, juga mengartikan minimalism atau gaya hidup minimalis dengan semangat yang sama. Gaya hidup minimalis, menurut Becker, berarti secara sadar memutuskan untuk hidup hanya dengan barang atau hal yang benar-benar dibutuhkan. Becker melanjutkan,
itu juga berarti secara aktif menyingkirkan barang atau hal berlebih yang justru bisa jadi distraksi dari apa yang sebenarnya berarti dalam hidupmu.
Sekilas, prinsip ini memang terdengar sederhana tapi sulit sekali untuk dijalani. Apalagi kita sekarang hidup di masa serba ada dan serba banyak, keinginan untuk terus memiliki dan membeli lebih banyak barang tuh susah sekali dibendung. Nah, gaya hidup minimalis berusaha jadi ‘obat’ untuk mengatasi adiksi orang-orang akan konsep kepemilikan ‘lebih banyak lebih baik’.
ADVERTISEMENTS
Hemat aja nggak cukup karena belum tentu tepat guna. Nah, kalau pengeluaranmu bersifat minimalis sudah pasti penuh makna dan dijamin juga hemat!
Hemat sih, tapi nabungnya cuma bisa dikit-dikit | Credit by Freepik on Freepik
Niatnya mau hemat, tapi ujung-ujung malah jadi boros, karena sedikit-sedikit yang dianggap hemat, lama-lama jadi pemborosan juga, kan? Kadang juga hemat di satu hal tapi boros di hal lainnya~
Apakah kamu pernah mengalami hal semacam ini? Mindset hemat kadang membuat kita justru nggak bisa menikmati hidup. Sebab, kita akan merasa sudah prihatin dengan hemat terus-terusan, tapi sulit mencapai tujuan keuangan yang diharapkan. Nah, inilah kenapa hemat aja nggak cukup buat bisa menabung dan mewujudkan kebebasan finansial tanpa tekanan. Prinsip minimalis dalam pengaturan pengeluaran dan keuangan-lah yang mungkin kamu butuhkan.
Melansir dari Ubank, kebebasan finansial bukan berarti pemborosan dalam hal pengeluaran. Kebebasan di sini berarti bebas dari rasa takut, rasa cemas, dan bersalah atas pengeluaran yang dipaksakan sendiri. Disadari atau nggak, kita kadang memaksakan diri untuk membeli sesuatu, termasuk berhemat pun kadang dilakukan karena terpaksa.
Maka dari itu, sebagai anak muda kita perlu banget belajar menyederhanakan keuangan dengan cara menerapkan gaya hidup minimalis. Sehingga, mindset hemat akan diubah dengan mindset minimalis. Ketika ini diterapkan, kita akan punya banyak ruang dalam hal keuangan, untuk mewujudkan apa pun yang lebih bermanfaat dalam hidup. Jadi, menyederhanakan keuangan dengan hidup minimalis juga mengajarkan kita hemat tanpa beban dan tanpa tuntutan.
Jadi, mending hidup hemat atau hidup minimalis, nih?
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Mengapa gaya hidup minimalis bisa membantu mengatur keuangan?
Hidup minimalis bisa bantu buat nabung | Credit by Wirestock on Freepik
Melansir dari Money Under30, gaya hidup minimalis dengan segala kesederhanaan dan kebijaksanaan dalam mengatur keuangan akan mengendalikan keinginan, gengsi, hasrat pada tren dan sejenisnya. Berikut beberapa alasan, hidup minimalis bisa membantumu mengatur keuangan:
Nggak butuh mengoleksi barang yang bisa bikin keuangan jebol, karena hidup minimalis akan membuatmu hanya menyimpan barang seminimal mungkin.
Membeli barang hanya sesuai kebutuhan dan sudah dipertimbangkan dengan bijaksana.
Nggak butuh hiburan yang bisa menghabiskan banyak uang dalam sekejap.
Bisa memanfaatkan barang lama untuk memenuhi kebutuhan, jadi harus membeli yang baru.
Punya perencanaan keuangan yang sederhana, jadi nggak ada istilah pemborosan untuk hal yang nggak berguna.
Hal-hal seperti koleksi barang, belanja hal yang nggak penting, hiburan dan perencanaan keuangan yang buruk biasanya paling sering membuat keuangan kita ‘amburadul’. Nah, hidup minimalis akan membantu mengendalikan pengeluaran dengan cara menyederhanakan keuangan.
ADVERTISEMENTS
Cara memulai menerapkan gaya hidup minimalis
Menerapkan gaya hidup minimalis | illustration by Hipwee
Bagi kamu yang sudah biasa membelanjakan uang dengan mudah alias pemborosan, menerapkan gaya hidup minimalis mungkin akan butuh effort yang besar. Makanya perlu dilatih sedikit demi sedikit supaya kebiasaan tersebut nggak membuat keuanganmu semakin nggak jelas. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:
Singkirkan barang yang udah nggak terpakai
Sebelum memutuskan menerapkan gaya hidup minimalis, kamu harus mengubah mindset gaya hidup yang selama ini di jalani menjadi mindset yang minimalis. Supaya tekadmu untuk menyingkirkan barang yang udah nggak terpakai makin kuat. Bagaimana pun dalam hidup minimalis, menyimpan sedikit barang adalah konsep dasar yang harus kamu lakukan.
Simpan barang yang perlu saja
Setelah menyingkirkan barang yang nggak terpakai, berarti kamu hanya bisa menyimpan barang yang perlus saja. Hal ini akan menguatkan konsep minimalis yang kamu jalani. Esensi sedikit barang dan bermanfaat akan kamu dapatkan di sini.
Kurangi koleksi barang apapun
Mau nggak mau kamu harus menyingkirkan barang yang selama ini kamu koleksi. Sebab, gaya hidup minimalis menerapkan prinsip quality over quantity. Jadi kamu hanya akan menyimpan barang yang paling nggak akan digunakan sebulan sekali. Sehingga nggak ada barang koleksi yang hanya disimpan tanpan manfaat yang sepadan.
Gunakan barang seefisien mungkin
Cobalah menghargai setiap barang yang kamu miliki dengan menggunakannya seefisien mungkin, sehingga kamu hanya butuh sedikit barang. Selain itu kamu jadi bisa tahu mana barang yang benar-benar kamu butuhkan. Hal ini akan membuatmu bisa hidup lebih sederhana dan bermakna.
Memusatkan keuangan dalam satu platform
Penggunaan platform keuangan lebih dari satu akan membuatmu mudah tergoda untuk menggunakannya, misalnya memanfaatkan promo dan sebagainya. Jadi gunakanlah satu platform saja untuk mengelola keuangan. Bila perlu saat proses belajar menjadi minimalis, cabut dulu kemudahan transaksi, misalnya e-banking dan e-money.
Hidup minimalis seperti ini bukan sekadar tren, tapi memang penting diterapkan di usia-usia 20-an. Saat di mana kebutuhan belum semakin banyak dan tuntutan hidupmu belum terlalu melonjak. Paling nggak, hidup minimalis bisa membantu kita supaya nggak terlalu boros dan bisa menentukan prioritas kebutuhan. Berminat mencobanya?
Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.