Kisah Sukses Pendiri Mustika Ratu. Keturunan Raja yang Buka Usaha dari Hobi, Modal Rp25 Ribu!

kisah sukses mustika ratu

Meskipun kini bermunculan berbagai brand impor yang menawarkan produk perawatan wajah dan kosmetik dengan beragam klaim pula namun produk-produk lokal juga tak mau kalah. Salah satunya pemain lama yang sudah memiliki pelanggan setia, Mustika Ratu. Dengan konsep kosmetik yang disesuaikan dengan kulit orang Indonesia dan ramuan yang digunakan oleh para putri raja zaman dulu, produk mereka masih bisa ditemui di konter-konter swalayan atau mal.

Advertisement

Yang semakin menarik dari brand yang satu ini adalah pendirinya yang masih keturunan ningrat yaitu Mooryati Soedibyo. Penasaran kan? Simak yuk cerita selengkapnya!

Mooryati merupakan keturunan raja sehingga kehidupannya pun penuh dengan berbagai didikan dalam keraton

Mooryati merupakan cucu dari Pakoe Boewono X yang merupakan Raja Kasunanan Surakarta. Ia lahir pada tahun 1928 dari ayah yang bernama KRMTA Poornomo Hadiningrat, bupati Demak dan ibu bernama GRA Kussalbiyah. Layaknya keturunan raja yang hidup di keraton sejak kecil, ia tumbuh dengan berbagai didikan yang sarat akan tradisi. Mulai dari tata krama hingga kesenian, semua dipelajarinya di dalam keraton. Tak hanya itu, ia juga mempelajari ilmu yang bisa langsung diterapkan seperti mengenal tumbuhan dengan berbagai manfaatnya serta membuat jamu.

Setelah menikah, Mooryati harus ikut suaminya ke luar pulau dan menjalani kehidupan baru sebagai seorang istri. Dari situlah cikal bakal Mustika Ratu

Ramuan alami/ Credit: Mustika Ratu via mustika-ratu.co.id

Mooryati menikah dengan seorang Pegawai Negeri Sipil bernama Soedibyo Purbo Hadiningrat. Setelah menikah, ia diboyong ke Sumatera Utara karena suaminya harus ditugaskan ke sana. Ia harus menyesuaikan diri menjadi ibu rumah tangga namun ternyata rutinitas ini membuatnya merasa bosan. Berbekal keahlian yang ia pelajari selama hidup di keraton yaitu meracik jamu dan membuat berbagai kosmetik dari bahan-bahan alami, ia mulai menekuni hobi tersebut kembali. Produk yang sudah jadi ia berikan kepada teman-temannya di Rukun Istri Departemen Perindustrian. Ternyata malah banyak yang tertarik dengan produk tersebut dan ia mulai memperoleh pesanan.

Advertisement

Tahun 1973, dengan modal sebesar Rp25.000,00, ia percaya diri untuk menekuni hobinya tersebut menjadi sebuah bisnis kecil-kecilan bersama dua orang temannya. Awalnya, berbagai permasalahan muncul karena produk dikerjakan dengan tangan dan kadang kualitasnya berbeda. Namun, ia gigih untuk terus melakukan pecobaan sampai menemukan formula yang tepat.

Produk milik Mooryati ditawarkan secara door to door dan kerja kerasnya tak lama membuahkan hasil dengan makin berkembangnya usaha

Setelah berbagai percobaan dan kegagalan yang dialami, Mooryati akhirnya mampu menjual produk yang ia buat dari pintu ke pintu. Benar saja kegigihannya ini membawanya kepada perkembangan bisnis yang bagus. Buktinya, tahun 1975 ia sudah mampu mendirikan perusahaan PT Mustika Ratu dengan produk yang konsisten yaitu jamu dan kosmetik dari racikan tradisional. Lagi-lagi usahanya makin maju karena produknya mampu menembus beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, hingga Medan. Kebanyakan produknya digunakan oleh salon-salon.

Advertisement

Setelahnya, Mustika Ratu semakin terkenal dengan adanya ulasan di artikel koran dan majalah. Perusahaan ini juga mulai membeli mesin dengan teknologi anyar serta mendirikan pabrik barunya dengan jumlah karyawan yang juga semakin banyak. Bahkan, Mustika Ratu juga diekspor ke luar negeri lo.

Berawal dari hobi yang ditekuni, Mustika Ratu bisa bertahan hingga puluhan tahun sampai saat ini. Salah satu yang menjadi nilai plus adalah adanya klaim menggunakan bahan-bahan tradisional dan lekat dengan kosmetik ala putri raja. Meskipun begitu, tentunya mereka juga tetap melakukan inovasi seiring berkembannya zaman.

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE