Mengenal Martin Eberhard dan Marc Tarpenning yang Ada di Balik Tesla. Bukan Elon Musk Pendirinya

pendiri asli tesla

Nama Elon Musk makin populer gara-gara menciptakan mobil kemudi otomatis melalui perusahaan Tesla, bahkan ia juga sempat merasakan jadi orang paling kaya nomor 1 di dunia karena perusahannya ini. Akan tetapi, ternyata ia bukan pendiri asli perusahaan otomotif penuh inovasi tersebut lo. Ada dua orang yang lain yang merupakan pendiri asli namun sudah tak bekerja lagi di Tesla yaitu Martin Eberhard dan Marc Tarpenning.

Kamu mungkin jadi penasaran siapa sosok tersebut dan kenapa mereka berhenti mengembangkan Tesla. Mungkin terbesit pertanyaan juga apakah mereka menyesal setelah tak menjadi bagiannya atau ya sudah selo saja? Simak yuk jawaban lengkapnya berikut ini!

Pendiri Tesla ternyata adalah dua orang yang bernama Martin Eberhard dan Marc Tarpenning, namun akhirnya harus keluar dari perusahaan tersebut

Selama ini mungkin kita tahu Elon Musk sebagai pendiri dan CEO dari Tesla sejak awal namun ternyata Elon Musk merupakan CEO ke-4 dari perusahaan ini dan baru mulai menjabat tahun 2008. Sebelumnya, Tesla didirikan oleh Eberhard dan Tarpenning. Mereka bertemu dengan Elon Musk dalam sebuah acara tentang ruang angkasa sebagai anggota Mars Society karena masing-masing tertarik dengan bidang tersebut.

Seiring berjalannya waktu ternyata Eberhard harus dipaksa keluar dari Tesla yang menyebabkan kontroversi pada saat itu. Akan tetapi, ia tetap menjadi pemegang saham Tesla dan mendukung perusahaan tersebut karena memiliki keyakinan bahwa kendaraan dengan energi listrik bisa menjadi kunci keberlangsungan planet ini. Mundurnya Eberhard juga diikuti oleh Tarpenning ketika Tesla sedang mengembangkan produk unggulan berupa sedan model S.

Setelah keluar dari perusahaannya sendiri, Eberhard masih setia bekerja dalam bidang yang serupa sedangkan Tarppening menjadi mentor

Martin/ Credit: Nicki Dugan via en.wikipedia.org

Setelah keluar dari Tesla, Eberhard yang merupakan seorang insinyur dan inventor bekerja di bidang teknologi untuk membuat baterai yang digunakan oleh kendaraan supaya lebih terjangkau daripada hari ini tanpa mengorbankan kualitasnya.  Tahun 2018, ia mendirikan perusahaan rintisan beterai listrik yang dinamai Tiveni yang membuat sistem penyimpanan  power yang tak hanya bisa digunakan oleh kendaraan listrik tapi juga produk energi yang lain.

Tarpenning memilih jalan yang lain yaitu menjadi mentor bagi  para pelaku bisnis khususnya mereka yang mendirikan start-up yang akan menjadi generasi penerus dengan fokus terhadap lingkungan. Ia juga akan berinvestasi kepada perusahaan-perusahaan start-up tersebut sebagai seorang partner ventura dari Pierre Omidyar’s Spero Ventures.

Meskipun sempat mengalami perdebatan bahkan sampai sekarang namun Eberhard melihat Tesla sebagai ‘bayinya’ sehingga ia senang kalau perusahaan ini berkembang

Di antara beberapa orang ini ternyata sempat terjadi perdebatan perkara apakah Elon Musk masuk ke dalam jajaran pendiri karena saat itu ia menjadi investor Tesla sebelum menjadi CEO-nya. Akan tetapi, Elon Musk mengatakan bahwa dia lah yang mencari cara supaya kendaraan listrik bisa dikomersialisasikan dan menjadikan dua orang tersebut partner bisnisnya. Makanya, sebagai kesepakatan akhirnya nama Elon Musk dimasukkan ke dalam daftar co-founder Tesla.

Meskipun sempat berselisih, namun Eberhard juga mengatakan bahwa ia ikut bangga terhadap kesuksesan yang diraih Tesla saat ini. Menurutnya Tesla seperti bayinya sendiri sehingga ia akan senang melihatnya sukses dengan siapapun ia ‘menikah’.

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.