Seperti kita ketahui, pandemi yang dimulai tahun lalu memiliki banyak pengaruh tak hanya pada bidang kesehatan saja tapi juga sampai ke ekonomi. Banyak orang yang harus kehilangan pekerjaan sehingga tak memiliki penghasilan. Hal ini juga berpengaruh pada tingkat konsumsi mereka. Yang biasanya mau mengeluarkan uang untuk sesuatu yang diinginkan layaknya sultan, terpaksa harus menahan dulu karena masih tak tahu apa yang akan terjadi ke depannya.
Akan tetapi, ternyata setelah kondisi buruk tersebut berangsur-angsur berlalu orang-orang jadi semakin konsumtif yang menimbulkan terjadinya pent-up demand lo. Kamu mungkin masih asing dengan istilah yang satu ini padahal sebenarnya terjadi di sekitar kita, makanya kenalan yuk!
ADVERTISEMENTS
Pent-up demand adalah kondisi saat permintaan suatu produk atau jasa tiba-tiba naik, namun hal ini biasanya terjadi setelah adanya keadaan tertentu
Dilansir dari Ivestopedia, pent-up demand adalah situasi saat permintaan akan suatu produk atau jasa sangat kuat tak seperti biasanya dan cenderung terjadi secara tiba-tiba. Biasanya hal ini terjadi ketika orang-orang sudah kembali ke dalam kebiasaan konsumerisme setelah mengalami beberapa waktu penurunan pengeluaran. Sebelumnya, mereka terpaksa memendam keinginan untuk memiliki suatu barang atau menggunakan jasa karena adanya berbagai alasan sebagai contoh ketika resesi.
Ketika keadaan ekonomi sedang memburuk maka biasanya orang-orang cenderung melakukan pengeluaran untuk sesatu yang mendesak atau penting saja, sedangkan sisanya akan ditabung untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang belum pasti ke depannya.
ADVERTISEMENTS
Contoh dari pent-up demand ini bisa kita lihat saat ini, terutama ketika masa kritis akibat pandemi sudah berangsur pulih
Kamu mungkin sempat ketakutan karena banyaknya berita tentang resesi yang terjadi di Indonesia tahun lalu akibat adanya pandemi Covid-19. Pada saat itu, banyak orang yang menunda membeli sesuatu hingga roda ekonomi sempat melemah. Akan tetapi, dengan adanya stimulasi dari pemerintah dan mulai melonggarnya lockdown akhirnya konsumsi masyarakat jadi meningkat. Malahan ada hobi-hobi baru salah satunya bersepeda yang membuat banyak sekali orang yang ingin memilikinya sehingga membuat permintaan produk ini meningkat. Permintaan yang tinggi ini juga menyebabkan harga juga semakin meningkat. Nah, permintaan terhadap sepeda inilah yang disebut sebagai contoh dari pent-up demand.
Selain sepeda, dilansir dari laman Ekonomi Bisnis, Direktur PT Ciputra Development Tbk. juga mengatakan bahwa pembelian konsumen akan properti juga ditunda karena dianggap bukan sebagai kebutuhan utama di saat ekonomi buruk. Para konsumen big ticket items ini akan menunda sampai terjadi pent-up demand.
ADVERTISEMENTS
Pent-up demand ini biasanya tak terjadi pada semua barang namun pada produk-produk tertentu saja
Biasanya pent-up demand akan terjadi secara tak terkendali pada barang-barang yang durable alias tahan lama. Barang-barang yang pembeliannya ditunda oleh kebanyakan orang adalah barang yang mahal atau sering disebut sebagai big ticket items misalnya kendaraan, perabotan, dan barang lainnya. Biasanya mereka akan memilih untuk menggunakan barang yang sudah dimiliki dan merawatnya supaya bisa digunakan dalam waktu yang lebih lama, misalnya dengan memperbaikinya jika ada bagian yang rusak ketika ekonomi sedang buruk.
Jika diperhatikan kini keadaan ekonomi juga semakin membaik walaupun masih banyak juga harus berjuang hanya demi bisa bertahan. Bahkan dari fenomena orang-orang membeli sepeda hingga terjadi pent-up demand, kini harganya malah sudah turun lagi karena tren yang juga ikut menurun.