5 Perusahaan Besar yang Dulunya Usaha Kecil-kecilan. Ada yang sampai Udah Ratusan Cabang!

perusahaan besar dulunya kecil

Gedung yang menjulang tinggi, cabang di mana-mana, ekspansi sampai ke luar negeri, begitulah ciri-ciri perusahaan besar yang biasanya kita lihat di realita. Lalu, jadi muncul deh celetukan “Wah, modalnya pasti gede” atau “Punya anak konglomerat nih jadi enak tinggal nerusin.” Padahal ada juga lo beberapa perusahaan yang tak langsung memiliki gedung yang tinggi atau cabang di mana-mana. Beberapa perusahaan bahkan hanya menggunakan modal yang kecil namun akhirnya sukses berkembang sampai jadi sebesar sekarang.

Advertisement

Jadi, kalau kamu sekarang baru memiliki modal yang kecil jangan pula berkecil hati dan menganggap semuanya tak mungkin. Beberapa perusahaan berikut ini adalah bukti bahwa kerja keras tak akan menghianati hasil!

1. Perusahaan farmasi Kalbe Farma yang namanya sudah sangat terkenal di mana-mana ternyata memulai usahanya dari garasi

Ternyata bukan hanya perusahaan teknologi di luar sana saja yang memulai usaha mereka dari sebuah garasi, perusahaan farmasi Kalbe Farma pun juga demikian. Dilansir dari laman resminya, perusahaan ini mulai didirikan pada tahun 1966 oleh Boenjamin Setiawan yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran.

Jangan dikira ia langsung sukses begitu saja, sebelumnya dr. Boen juga mengalami kegagalan bahkan sampai bangkrut karena kurangnya pengetahuan marketing. Akan tetapi ia bangkit lagi dan memanfaatkan situasi di mana farmasi dalam negeri saat itu dikuasai oleh asing sehingga harganya mahal. Ia menggabungkan pabrik farmasi asing dan lokal yang membuatnya memperoleh banyak keuntungan.

Advertisement

2. Alfamart mungkin sering dibilang sebagai toko kelontong modern, ternyata memang cikal bakal minimarket ini dari toko kelontong lo

Alfamart/ Credit: d_odin on Deposit Photos via depositphotos.com

Toko ini didirikan oleh seseorang yang bernama Djoko Susanto yang harus mengelola toko kecil-kecilan milik orang tuanya untuk bertahan hidup. Saat itu usianya 17 tahun dan ia hanya bersekolah sampai kelas 1 SD. Ia tak hanya menjaga toko tapi juga melakukan inovasi, yang awalnya hanya berjualan makanan akhirnya ia tambah dengan jualan lain  yaitu rokok yang membuat toko ini makin berkembang dan punya cabang. Ia bahkan berhasil bekerja sama dengan Putera Sampoerna dan mendirikan Alfamart yang sempat beberapa kali ganti nama. Sekarang bisa kita lihat, tiap beberapa meter sekali akan ada minimarket ini.

3. Taksi Blue Bird ternyata mengawali usahanya karena tak sengaja, awalnya mereka hanya punya dua armada lo

Tak sengaja yang dimaksud adalah bahwa saat itu Mutiara Djokosoetono mendapatkan mobil bekas dari jasa suami yang menjadi seorang dosen. Ia terpikirkan untuk menggunakan mobil ini sebagai taksi dan mulai melakukan bisnis dengan anaknya yang bernama Chandra dan Purnomo. Ternyata usaha yang dinamai Chandra Taxi ini berhasil laku sehingga mereka bisa mengembangkan bisnis dengan membeli sejumlah armada baru. Beberapa tahun kemudian mereka mengganti nama menjadi Blue Bird.

4. Ace Hardware Indonesia yang sering kita temui di mall ternyata berawal dari sebuah toko 3×3 meter saja!

Ace Hardware/ Credit: Super Articel Guy via commons.wikimedia.org

Advertisement

Bisnis ini didirikan oleh Kuncoro Wibowo yang mengawali usaha dengan membantu ayahnya berjualan perabotan di Glodok tepatnya di sebuah kios berukuran 3×3 meter. Setelah ayahnya meninggal, ia mewarisi toko kecil-kecilan ini namun akhirnya malah berhasil dikembangkan menjadi lebih besar dengan kemampuan berinteraksi dan bernegosiasinya dengan para pemasok. Ia juga akhirnya berhasil menjadi pemegang lisensi tunggal Ace Hardware yang ia beli dari Amerika Serikat.

5. Kem Chicks milik Bob Sadino ternyata dulunya dijual door-to-door, modalnya pun berasal dari pinjaman

Di antara beberapa hal yang menarik dari kisah Bob Sadino adalah ceritanya memulai bisnis dari bawah setelah menjalani berbagai profesi termasuk jadi buruh bangunan. Ia kemudian nekat berbisnis jualan telur dari modal yang didapat dari pinjaman tetangganya. Telur-telur tersebut ia jual dari pintu ke pintu dan ternyata berhasil laku keras hingga membuatnya mampu mendirikan Kem Chicks yang masih laris pula dengan berbagai produk unggulan sampai sekarang.

Nah, ternyata bisnis yang awalnya dibangun dengan kecil-kecilan pun memiliki potensi untuk menjadi berkembang dan besar lo. Mungkin sekarang kamu baru memiliki online shop atau warung kecil-kecilan tapi siapa tahu nantinya bisnismu menguasai pasar bahkan bisa ekspansi sampai ke luar negeri.

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE