Sarah Al Amiri; Perempuan Muda Uni Emirat Arab yang Pimpin Misi ke Mars. Dulu Dicemooh!

sarah al amiri adalah

Beberapa tahun terakhir, para perempuan di Arab Saudi sedang gencarnya berjuang demi kebebasan dan emansipasi. Rupanya perjuangan tersebut menunjukkan berbagai hasil seperti diperbolehkannya mereka menyetir hingga memimpin sebuah proyek. Ya, dialah Sarah Al Amiri yang belakangan ini namanya sering disebut karena didapuk menjadi pemimpin misi keluar angkasa yang rencananya dimulai tanggal 17 Juli 2020 ini, yang membuatnya lebih keren lagi adalah misi ini belum pernah dilakukan oleh negara-negara jazirah Arab sebelumnya.

Advertisement

Meskipun demikian, jalan yang harus ditempuh Sarah ternyata juga tak semudah itu untuk mencapai posisinya saat ini. Perempuan yang baru berusia 33 tahun ini harus menelan berbagai cemoohan yang justru memberikan bensin ke semangatnya yang makin membara. Terbukti kini dia dipercaya mengerjakan proyek ke luar angkasa. Yuk kenalan lebih dalam dengannya!

Sebelum menjadi pemimpin operasi luar angkasa, ternyata Sarah Al Amiri sudah menduduki beberapa posisi penting sebelumnya

Sudah dari sananya/ Credit: Ebiopic via ebiopic.com

Sebelum didapuk menjadi seorang Kepala Operasi Sains dan Wakil Manajer Misi UEA ke Mars di The Mohammed Bin Rashid Space Centre (MBRSC), Sarah sudah menjabat beberapa posisi yang tergolong strategis di bidang sains sebelumnya seperti Menteri Negara untuk Sains Lanjutan dan Ketua Dewan Penasihat Ilmuwan UEA. Hal ini dilakukannya sesuai dengan ketertarikannya di bidang sains, pun kecintaannya terhadap antariksa akan membawanya ke kesuksesan yang ia raih saat ini. Keren!

Jangan dikira perjalanan kariernya lurus-lurus saja, ia juga sempat mengalami salah jurusan dan tidak linear pula saat berkarier

Sempat salah jurusan/ Credit: Arabian Business via www.arabianbusiness.com

Dilansir dari The New York Times , Sarah Al Amiri merupakan seorang perempuan yang dari kecil tumbuh di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Pada saat masih kecil, ia sudah mulai menunjukkan ketertarikan terhadap dunia antariksa. Hal ini dimulai dari Sarah yang membuka buku astronomi kemudian melihat foto Andromeda, tetangga dari galaksi kita yaitu Bima Sakti. Akan tetapi saat diberikan kesempatan untuk memilih jurusan kuliah di bidang ilmu alam semesta, entah apa alasannya ia malah memilih jurusan ilmu komputer.

Advertisement

Pada tahun 2009 ia kembali melamar pekerjaan yang tak sesuai bidangnya yaitu MBRSC yang menjadi tempat kerjanya sekarang. Tapi justru ia kembali ke cita-citanya karena saat itu ia bekerja sebagai insinyur program satelit. Sejak tahun 2014 ia resmi jadi pemimpin misinya ke Mars.

Kesempatan untuk misi Mars ini tak semudah ceritanya, ia juga mengalami dicemooh oleh berbagai pihak sebelumnya

Dicemooh juga/ Credit: The National via www.thenational.ae

Dilansir dari Republika , Sarah sempat diremehkan saat memulai misi ini di tahun 2014, ada pihak yang mengatakan bahwa ia dan timnya hanyalah sekelompok anak-anak yang tidak akan bisa sampai ke Mars. Akan tetapi setelah 6 tahun berselang, tepatnya saat usianya baru 33 tahun, ia akan segera membuktikan hasil dari segala kerja kerasnya. Walaupun sebelumnya tak memiliki latar belakang ilmu yang mempelajari planet, UEA mengirim insinyurnya untuk mendapatkan pelatihan dengan para peneliti Amerika Serikat yang membuat Sarah banyak belajar. Di sana ia belajar tentang mengembangkan bakat ilmiah dalam organisasi serta menerima pengetahuan secara non-tradisional.

Kini, roket yang dinamai Hope hasil proyeknya beserta tim akan segera meluncur dari Jepang ke Mars

Advertisement

Merakit/ Credit: NY Times via www.nytimes.com

Sebuah pesawat pengorbit yang dirakit di MBRSC, Dubai dan dinamai Hope siap meluncur dari Tanegashima, Jepang. Misi yang dipimpin Sarah ini akan digunakan untuk mengamati atmosfer Mars selama dua tahun. Seharusnya pesawat ini akan meluncur hari ini, namun melalui akun Twitter resminya, @UAEGov mengumumkan bahwa mereka terpaksa mengundur karena cuaca yang buruk. Jika tidak ada halangan maka misi akan dimulai kembali antara 20 sampai 22 Juli 2020 mendatang.

Sebenarnya ada tujuan lain dari misi ini selain mengamati Mars, yaitu keinginan pemerintah UEA untuk menginspirasi para pelajar agar lebih tertarik pada sains dan teknologi layaknya Sarah Al Amiri. Darinya kita juga bisa belajar bahwa keinginan yang kuat yang dibalut dengan kerja keras akan mewujudkan mimpi-mimpi yang bagi orang lain tak mungkin terjadi. Nothing is impossible!

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE