Dari Persilangan Dua Makanan, Kini Croffle Bisa Laris Manis. Apa Rahasianya?

strategi bisnis croffle

Bisnis kuliner selama pandemi justru banyak memunculkan kreasi baru, sebut saja tren dalgona coffee, korean garlic bread, pie susu telfon, dan kini yang terbaru adalah ‘croffle’. Ide kreatif yang terkadang nyeleneh itu ternyata bisa memberikan peluang bisnis yang bagus. Biasanya, tren ini memadukan antara makanan yang sudah ada dengan kreasi baru yang bisa menarik banyak orang. Begitu juga dengan croffle yang saat ini populer. Berawal dari perpaduan croissant dan waffle, kini menjadi satu kuliner populer bernama ‘croffle’.

Advertisement

Menarik banget mengulik kesuksesan croffle jadi snack nge-hits seantero dunia, kira-kira apa ya rahasianya? Terus makanan apa lagi yang bakal jadi sensasi berikutnya? Kalau kamu bisa prediksi, itu bakal jadi ide bisnis paling oke~

Croffle adalah kebaruan yang lahir dari perpaduan adonan pastry klasik croissant dan cetakan waffle yang ada di mana-mana

Croissant + waffle | Photo by Juno Kwon via Pixabay

Croffle adalah perpaduan antara dua makanan, yaitu croissant dan waffle. Sebelum masuk dan populer di Indonesia, makanan ini lebih dulu populer di Korea Selatan. Menurut CNN , makanan hybrid ini pertama kali dibuat oleh seorang chef asal Irlandia, Louise Lennox pada tahun 2017. Croffle pun akhirnya dijual pertama kali di kafe La Petite Boulangerie di Dublin.

Advertisement

Di Indonesia sendiri, tren croffle meningkat sejak akhir tahun lalu. Mulai banyak usaha kuliner, terutama makanan ringan menyajikan menu ini. Gerai kopi atau bakery yang menjual croffle ini di antaranya dear butter, paul bakery, dan croffle factory.

Selain modal bahan baku yang murah, croffle juga bisa dimodifikasi dengan menu-menu lainnya. Tren croffle ini dipandang cukup potensial, apalagi dipadukan dengan banyaknya bisnis coffee shop. Benar saja, kini banyak pihak yang menawarkan bisnis waralaba croffle.

Advertisement

Makanan hybrid semacam ini merupakan kombinasi makanan yang sudah ada, kemudian dikreasikan untuk menambah nilai jual dan ketertarikan para peminatnya. Cara membuat croffle ini dari adonan croissant yang sudah digulung, kemudian ditempatkan ke dalam wadah pembuat waffle. Tekanan dari alat itu akan menjadikan croffle lebih pipih dan crispy. Sebelum ada croffle, ternyata croissant sudah banyak dikreasikan menjadi beragam menu lainnya. Apa saja ya?

Ini bukan pertama kalinya croissant disulap jadi snack baru yang lebih hype dan trendy. Sebelum croffle, ada juga cronut (croissant + donut) yang sempat super populer

Croissant | Photo by Alex Cooper from Pexels

Siapa yang tidak kenal dengan croissant? Pastry berbentuk bulan sabit yang berasal dari Prancis ini sudah populer di Indonesia sejak lama. Sebelum dikreasikan menjadi croffle yang sedang populer saat ini, ternyata sudah ada banyak kreasi croissant sebelumnya lo.

Mengutip dari laman Kompas , kreasi croissant pertama adalah ‘cronut’ yang merupakan perpaduan antara croissant dan donut. Cronut berbentuk donat dengan tekstur seperti croissant yang renyah dan berlapis. Cronut digoreng dengan minyak dan disajikan dengan filling krim dan gula.

Kreasi selanjutnya adalah ‘cruffin’, yaitu perpaduan antara croissant dan muffin. Cruffin dibuat dari adonan croissant yang dipanggang menggunakan cetakan muffin dan disajikan dengan aneka topping. Kreasi croissant selanjutnya adalah ‘crogel’ yang merupakan perpaduan antara adonan croissant dan bagel. Terakhir, croissant dipadukan dengan waffle menghasilkan croffle yang kita kenal saat ini.

Selain kreatif menciptakan sesuatu yang baru dari bahan-bahan yang sudah ada, branding dan promosi juga tidak kalah penting untuk ‘melahirkan’ snack kekinian~

Bisnis bakery | Photo by Madison Inouye from Pexels

Dengan munculnya tren makanan ringan, seperti croffle ini, pelaku bisnis perlu berpikir kreatif dan menerapkan strategi agar bisnis bisa berjalan. dalam industri bakery, kita bisa melihat kreasi croissant yang terus muncul hingga croffle saat ini. Jika kamu berniat untuk mengembangkan bisnis semacam ini, maka tidak cukup hanya mengandalkan tren saja. Inovasi, kreativitas, kualitas, sampai promosi perlu diperhatikan untuk bisa bersaing di pasar.

Inovasi dan kreativitas bisa dimulai dari mempelajari tren dan kompetitor, baru kemudian melihat celah dan mengembangkannya. Inovasi bisa dimulai dari kemasan, pelayanan, hingga variasi produk yang kita tawarkan. Kemudian, saat kita menjalankan bisnis kualitas menjadi hal penting agar bisa bersaing dengan banyaknya kompetitor.

Kualitas bisa ditunjukkan dengan menggunakan bahan-bahan terbaik untuk setiap produk yang kita tawarkan. Dengan begitu, produk yang ditawarka bisa mempunyai nilai lebih di mata konsumen. Terakhir, promosi tidak kalah penting, terutama di media sosial. Kini, banyak sekali cara untuk bisa menjangkau konsumen dengan promosi yang kreatif di media sosial.

Melihat keberhasilan bisnis croffle ini, apakah kamu tertarik untuk menjalankan bisnis serupa? Atau, justru terinspirasi untuk membuat kreasi makanan hybrid lainnya?

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day

CLOSE