Tak Harus Jadi Artis Untuk Hidup dari Televisi. Masih Ada Berbagai Profesi Lintas Jurusan Ini!

Setiap hari nonton televisi, terbayang betapa asyiknya berkarya di dunia itu. Bagaimana tidak? Tak semua orang bisa punya kesempatan tampil di layar kaca sekaligus bertemu dengan orang-orang ternama. Meskipun pekerjaan di dunia ini melelahkan, ia sebanding dengan pengalaman yang akan kamu dapatkan.

Advertisement

Mungkin kamu berpikir: “Ah, aku ‘kan nggak punya bakat jadi reporter atau news anchor. Jadi kameramen juga aku nggak tahu gimana caranya.” Tapi pekerjaan di dunia televisi bukan hanya itu saja, kok. Jangan juga mengecap dirimu nggak berbakat sebelum kamu tahu lebih jauh tentang seluk-beluk dunia pertelevisian.

1. Kamu tak harus pernah belajar Komunikasi. Posisi AE, HRD, dan legal officer juga banyak dicari di industri televisi.

Bekerja di belakang layar

Bekerja di belakang layar via www.allenovery.com

Kamu yang pernah mempelajari marketing, entah itu dari ilmu komunikasi atau ilmu manajemen, sangat diperbolehkan bekerja sebagai Account Executive (AE) untuk stasiun televisi. Sebagai AE, tugas utamamu adalah mencari iklan untuk pembiayaan setiap program. Agar ada arus pendanaan yang stabil, AE juga diharuskan menjalin hubungan baik dengan agensi iklan dan pengiklan. Nah, di sinilah bakat dan minatmu terhadap dunia bisnis diuji.

Sementara itu, Human Resources Department sehari-harinya ditugaskan mengelola dan mengembangkan kualitas SDM para staf perusahaan. Meskipun lulusan psikologi adalah yang biasanya dicari untuk posisi ini, sekarang banyak perusahaan yang sudah membuka lowongan untuk semua jurusan, kok. Tak lupa, ada departemen Legal Affair yang tentu saja akan diisi oleh para lulusan Hukum.

Advertisement

2. TV adalah industri yang hidup berkat kreativitas dan seni. Creative, director, produser, script writer, hingga wardrobe, hair, and makeup bisa kamu lakoni.

Kamu yang kreatif bisa bekerja di televisi

Kamu yang kreatif bisa bekerja di televisi via motherlondon.com

“Setiap hari selalu deg-degan dan penasaran. Bisa dapet ilmu banyak banget di bidang broadcast, secara di sini kerjanya gas pol. Bisa mengunjungi tempat-tempat yang benar-benar baru. Dari mblusuk ke parit, gang kumuh, sampai tempat-tempat mewah.”

Kenzhi, 26 tahun, Assistant TV Production

Bertanggung jawab dalam perencanaan, pembuatan, dan pelaksanaan produksi yang berkaitan dengan aspek kreatif merupakan pekerjaan yang jadi tanggung jawab creative. Biasanya posisi ini memang diisi oleh mereka yang bersekolah di bidang pertelevisian seperti Broadcasting atau Komunikasi, namun sekarang banyak kok stasiun televisi yang mau menerima aplikan dari segala jurusan, selama kamu juga mau bekerja keras dan belajar cepat.

Advertisement

Selain posisi Creative, ada lagi nih posisi di divisi produksi yang diperuntukkan untuk segala jurusan: art director dan produser. Art director bertugas melancarkan aspek kreatif dan seni dalam sebuah produksi. Sementara produser bertanggung jawab pada segi finansial, politis, dan kerjasama dengan pihak internal serta eksternal.

Selain ketiga posisi di atas, ada lagi floor director, script writer, dan wardrobe. Floor director pada umumnya diambil dari lulusan sekolah pertelevisian. Tugasnya adalah menyiapkan kelengkapan ruang studio demi keperluan syuting serta memastikan tidak ada komunikasi antara ruang kontrol dengan pengisi acara dan kru di studio.

Script writer bertugas menulis skenario serta mencocokkan gaya bahasa agar sesuai dengan target penonton. Tidak hanya untuk acara drama saja, acara non-drama juga harus disiapkan skenarionya. Lulusan Ilmu Komunikasi, Sastra, Desain Grafis, Advertising, dan Jurnalistik kerap kali dicari karena pernah menerima mata kuliah Script Writing di saat kuliah. Sedangkan Wardrobe, Hair, & Make Up punya pekerjaan yang sangat menyenangkan: mendandani pengisi acara, menata rambutnya, serta mencocokkan kostum yang akan dipakai. Lulusan sekolah fashion dan desain ataupun kamu yang pernah mengambil kursus desain dan tata rias sangat diperbolehkan melamar di posisi ini.

3. Supaya semakin berkembang, stasiun TV juga harus punya tim riset yang mapan. Inilah tugas divisi Programming.

Bagian analis juga penting untuk tv

Bagian analis juga penting untuk tv via www.youtube.com

Pada divisi Programming, ada sebuah posisi yang mengevaluasi dan memberikan rekomendasi program TV berdasarkan analisis data lembaga survei dan analisis kompetitor. Posisi ini adalah research analyst, yang berhak diampu oleh kamu-kamu yang lulusan statistik atau Matematika.

Untuk semua jurusan, ada program planning & scheduling. Lingkup pekerjaannya adalah melakukan fungsi perencanaan dan monitoring program. Kamu dapat mendaftar dan melamarkan dirimu di sini selama punya pengetahuan luas tentang program TV lokal dan internasional. Ada juga bagian quality control yang memeriksa keadaan fisik materi, video, dan audio agar sesuai dengan standar penayangan. Meski tidak terbatas untuk jurusan tertentu, kamu perlu punya minat, bakat, atau pengalaman di bidang optik agar meraih posisi quality control.

Yang lulusan sekolah periklanan atau yang berpengalaman bisa bernapas lega. Ada posisi media planner yang sehari-hari bertugas memastikan efektivitas promosi/iklan yang dipasang klien di acara stasiun TV tempatnya bekerja. Sedangkan posisi promo editor terbuka luas bagi kamu yang lulusan sekolah pertelevisian atau yang CV-nya berpengalaman dengan editing dan peralatan editing, baik analog dan digital.

4. Kamu yang selama ini penasaran dengan peralatan milik studio bisa melamar di divisi Operations. Para audio operator, video operator, on air support officer, dan kameramen, ayo angkat tangan!

Kameramen

Kameramen via taliawhyte.com

Halo, lulusan Teknologi Telekomunikasi dan Teknik Elektro! Industri TV punya posisi audio operator yang bisa kamu jajal untuk mengoperasikan peralatan audio di studio. Sedangkan lulusan Ilmu Informatika, berbahagialah karena ada pekerjaan yang membuatmu berkutat dengan switcher dan VTR di studio. Namanya video operator.

Posisi on air support officer dan kameramen tersedia untuk kamu yang studinya di bidang pertelevisian tapi ingin tergabung di divisi Operations. Namun lulusan bidang lainnya juga sah-sah saja lho bekerja di sini, selama berpengalaman dengan studio dan kamera televisi. Sebagai on air support officer, tugasmu adalah memastikan bahwa peralatan di studio berfungsi sebagaimana semestinya sebelum, selama, dan setelah acara. Sementara sebagai kameramen, kamu bertugas melakukan shooting di studio dan mengoperasikan kamera studio yang beraneka macam.

5. Jangan bilang lulusan IT gak laku di dunia televisi. Ada bagian sendiri bernama divisi Information Technology untukmu

Kamu yang anak IT bisa menemukan tempat sendiri di sini

Kamu yang anak IT bisa punya tempat sendiri di sini via www.bcit.ca

Lulusan IT perlu berbangga hati karena adanya divisi khusus untuk berputar-putar mengurusi teknologi informasi saja. Mereka yang terjun di dalamnya adalah IT Manager yang memastikan layanan IT dan mengkoordinasi laporan dan sistem penyimpanan data. Ada pula web programmer yang bertugas mengembangkan, meng-update, dan memelihara situs perusahaan. Sementara teknisi support bagian IT tentu bertugas menjadi penyelamat ketika piranti teknologi kantor menemui kendala.

6.Yang paling siap sedia menunggu breaking news adalah mereka di divisi News & Current Affairs. Say hello pada reporter, kameramen, video editor, dan graphic designer!

Ratna Dumila

Ratna Dumila, reporter, anchor via finunu.wordpress.com

“Dari pekerjaanku, aku bisa banyak ketemu orang baru, belajar manajemen waktu, bisa ada di tempat kejadian, dan lebih tahu hal-hal baru.”

Diaz, 24 tahun, reporter

Kalau sama reporter dan kameramen, pasti kamu sudah familiar ‘kan? Reporter punya tugas penting untuk melakukan liputan berita aktual setiap harinya, sedangkan kameramen khusus berita melakukan pengambilan gambar yang berkaitan dengan liputan berita. Pada umumnya, lulusan jurnalistik selalu dicari untuk menjadi reporter dan lulusan broadcasting juga jadi sasaran utama untuk ditempatkan di posisi kameramen. Tapi beberapa stasiun TV sudah memperbolehkan segala jurusan untuk masuk dalam posisi reporter. Begitu pula dengan posisi kameramen, asal kamu punya pengalaman dengan kamera TV.

Buat kamu yang jago menguasai peralatan editing dan software, tak ada salahnya mencoba posisi video editor untuk melakukan penyuntingan gambar hasil reportase pascaproduksi. Sedangkan yang terbiasa mendesain dengan Adobe Photoshop, Corel Draw, Freehand, dan 3D Max, sah-sah saja kalau mau menjadi graphic designer. Setiap harinya, tugasmu adalah membuat grafis atau animasi on air untuk program berita.

Ternyata karier di dunia pertelevisian begitu luas dan banyak, ya? Bahkan lulusan dari jurusan manapun dapat berkontribusi di dalamnya, entah itu di depan atau belakang layar kaca. Harapanmu untuk sukses pada salah satu stasiun televisi pun dapat terus dipelihara. Namun satu yang perlu kamu perhatikan, bahwa bekerja di stasiun televisi menuntut untuk selalu siap sedia dan bekerja cepat untuk penontonnya. Untuk itu, diperlukan tenaga ekstra buat kamu yang serius mendalaminya.

Selamat mencoba, ya!

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mesin karaoke berjalan yang gemar film hantu

CLOSE