Kisah Sukses Seo Jung-jin, Orang Terkaya Kedua di Korea. Dulunya Sopir Taksi dan Hidup Pas-pasan

wealthiest man korea

Roda hidup akan selalu berputar, tapi jika tidak digas maka posisinya akan di situ-situ saja. Orang yang memiliki kesempatan dan mau bekerja keras bisa saja mengubah nasib yang awalnya di bawah jadi merangkak naik ke atas bahkan bisa sampai puncak. Salah satu yang melakukannya adalah seorang mantan sopir taksi bernama Seo Jung-jin yang konsisten menginjak pedal gas bukan hanya taksinya tapi juga semangatnya dalam meraih kesuksesan. Kini, ia bahkan berhasil jadi orang kaya nomor 2 di Korea Selatan nyaris menyaingi bos Samsung.

Advertisement

Yang namanya perjuangan pasti penuh dengan cerita tidak mengenakkan, bahkan demi melanjutkan hidup dan mengubah nasib, ia sampai rela menggunakan organnya sebagai jaminan. Kita simak yuk kisah perjuangan Seo Jung-jin selengkapnya berikut ini!

Seo besar dari kalangan keluarga yang biasa-biasa saja, bahkan ia harus menjadi seorang sopir taksi untuk melanjutkan hidupnya

Dulunya sopir taksi/ Credit: Celltrion via pulsenews.co.kr

Seo Jung-jin lahir pada 23 Oktober 1957 dari keluarga penjual briket batu bara. Dilansir dari The Economic Times , untuk melanjutkan kuliahnya ia harus bekerja menjadi seorang sopir taksi sehingga bisa membiayai diri sendiri dan lulus dari Konkuk University di Seoul. Akhirnya ia benar lulus dari universitas tersebut dan melanjutkan dengan bekerja di Daewoo Motor Co berbekal gelar teknik industri yang ia miliki.

Ia ternyata harus kehilangan pekerjaannya karena sebuah krisis, namun dari sana justru ide untuk membuka usaha bisa tercipta

Sempat dipecat/ Credit: Celltrion via www.koreaherald.com

Sayangnya, Seo harus merelakan pekerjaannya di Daewoo karena terjadi krisis dan membuat perusahaan tersebut bangkrut di tahun 2000. Dari sana ia mulai mendapatkan sebuah ide untuk mendirikan sebuah perusahaan bernama Nexol bersama rekan kerjanya saat di Daewoo. Pada awal tahun 2000, ia tertarik dengan biosimilars, sebuah produk obat-obatan yang disetujui dengan keyakinan bahwa para orang lanjut usia akan membutuhkan alternatif dari obat-obatan yang mahal. Perhitungan ini mungkin saja benar terjadi suatu saat nanti.

Advertisement

Perjalanannya tidak berjalan semulus itu, ia juga harus terjerat utang kepada rentenir hingga harus menjaminkan organnya

Sempat terjerat utang/ Credit: Korea IT Times via www.koreaittimes.com

Nyatanya saat Celltrion, perusahaannya yang memproduksi berbagai obat alternatif berjalan dua tahun atau tepatnya pada 2004, Celltrion mengalami kegagalan uji klinis vaksin yang membuatnya mengalami masalah finansial. Bahkan dilansir dari Bloomberg , untuk membiayainya, ia harus utang kepada rentenir dan menggunakan organ tubuh sebagai jaminan pinjaman tersebut. Syukurnya, tahun 2008 perusahaannya bangkit dan Celltrion berhasil menjadi raksasa biosimilar.

Kini perusahaan ini semakin berjaya justru saat ada pandemi Corona, Seo bahkan dinobatkan jadi orang terkaya nomor 2 di Korea

Celltrion/ Credit: Korea IT Times via www.koreaittimes.com

Saham perusahaan ini dinilai mengalami kenaikkan yang sinifikan. Terjadinya pandemi ternyata juga memengaruhi hingga mampu menaikkan pendapatan persuahaaan teknologi dan farmasi Korea, kenaikannya bahkan sampai 75% atau meningkat 5 kali lipat dari 5 tahun terakhir. Akan tetapi, dilansir dari Forbes di awal tahun 2020 ini Seo menyatakan bahwa ia akan mundur dari posisi pimpinan dan akan pensiun di akhir tahun. Kini ia menjadi orang terkaya nomor 2 di Korea dengan kekayaan $48 juta membalap bos Samsung.

Walau terbilang kekayaannya saat ini fantastis namun Seo Jun-jin juga pernah mengalami masa-masa terpuruk dari jadi sopir taksi, dipecat perusahaan karena krisis, sampai berhutang bahkan menjadikan organ sebagai jaminan. Kini saatnya ia menikmati masa kejayaan sekaligus pensiun dengan titel orang terkaya nomor 2 di Korea.

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE