6 Ciri Perilaku Netizen Kurang Cerdas Saat Bereaksi Terhadap Serangan Teror. Tidak Patut Dicontoh!

jangan bagikan hal-hal tentang teror ini di media sosial

Berita duka datang dari sejumlah daerah di kota besar Indonesia beberapa hari belakangan ini. Apalagi kalau bukan berita terkait aksi teror bom yang membuat situasi terasa mencekam di sejumlah daerah. Sebagai warganet yang peka dan peduli akan keadaan sekitar, kamu tentu nggak akan tinggal diam untuk turut menyuarakan pendapatmu, mulai dari ungkapan simpati sampai luapan emosi di berbagai media sosial ‘kan?

Advertisement

Namun, semarah apapun penting untuk kamu — sebagai warganet cerdas, untuk tetap menggunakan akun media sosialmu dengan baik dan bijak. Selain demi kebaikan bersama dengan nggak menebar berita hoaks yang belum tentu benar kebenarannya, tapi juga demi menjaga agar jangan sampai aksi berbagimu di media sosial jadi mengarah ke tindakan adu domba karena menyudutkan kelompok tertentu. Yuk cek dulu, apakah kamu termasuk warganet yang cerdas atau nggak di media sosial?

Inilah contoh perilaku warganet yang tidak cerdas, semoga kamu bukan salah satunya.

1. Begitu dapat berita yang di broadcast di berbagai media sosial, tanpa tahu benar isi beritanya, kamu pun ikut-ikutan mengunggah beritanya di media sosial pribadimu

Bijak saat bersosial media via www.pexels.com

Sebelum membagikan postingan apapun di media sosial, ada baiknya kamu selalu melakukan cek ulang, apakah berita yang kamu dapatkan memang valid atau nggak. Jangan sampai kamu malah membagikan informasi sesat buat para pengikut media sosial kamu.

Advertisement

2. Mengunggah foto dan video vulgar yang bisa membuat orang lain yang melihat merasa takut, jijik, bahkan memberikan dampak yang traumatis

Nggak usah lah ya membagikan hal yang bikin orang lain ngeri! via www.popsugar.com

Sudah cukup di media sosial beredar banyak foto dan video memilukan tentang aksi keji yang dilakukan para teroris. Oleh karena itu, kurang bijak rasanya kalau kamu ikut-ikutan dan malah membuat pengikut media sosialmu merasa ngilu bahkan trauma saat menyaksikan adegan sadis tersebut. Membagikan konten yang mengerikan tersebut bisa jadi justru membuat para pelaku teror dan pengikutnya senang karena merasa berhasil membuat masyarakat ketakutan.

3. Membagikan berita secara sepotong-sepotong di media sosial pribadi, tak lupa ditambahkan pernyataan-pernyataan yang bersifat menyudutkan kelompok tertentu

Biasakan diri jadi pembaca yang kritis ya via www.pexels.com

Lebih baik membagikan hal-hal yang positif dan membangun saja deh, daripada menyebar berita beserta opini pribadi yang salah-salah justru bisa membuat tersinggung rekan, teman-teman atau para pengikutmu. Parahnya lagi kamu malah bisa dilaporkan sebagai konten sensitif yang dianggap menyebar kebencian lho!

4. Mengumpat habis-habisan, marah tak terkendali dalam setiap unggahan yang dibagikan. Maksudnya sih turut bersimpati, tapi lama-lama kok jadi berkesan penuh kebencian?

Gemas boleh, bertindak konyol jangan! via giphy.com

Duh, stop deh memaki-memaki terus-terusan di media sosial pribadimu. Lebih baik mengunggah sesuatu yang berfaedah dan informatif ketimbang marah-marah melulu di media sosial. Ya, kamu bisa jadi memang sedih dan marah tapi tetaplah bersikap waras di media sosial ya!

Advertisement

5. Mengunggah teori-teori pribadi, di tengah hiruk pikuk berita yang datang silih berganti. Selain bikin para pengikutmu bingung, juga salah-salah pernyataan yang kamu bagikan malah jadi fitnah

Hati-hati via www.pexels.com

Ini juga salah-salah bisa jadi malah membuatmu dianggap penyebar hoaks atau konten yang bersifat mengumbar kebencian. Duh, janganlah sampai kita ini jadi generasi yang sukanya mengadu domba dan menyebar rasa benci satu sama lain!

6. Membagikan unggahan yang berkaitan dengan aksi teror para teroris dan pendukungnya, seperti mengungkap analisis teknik penyerangan dan cara perakitan bom mereka

Nggak smart sih kalau begini~ via www.pexels.com

Mungkin maksudnya sih mengedukasi (atau menunjukkan kalau kamu tuh tahu alias pintar), tapi nggak gitu juga sih caranya. Yang kamu lakukan bisa jadi malah semakin membuat para pelaku teror senang dan menginspirasi mereka untuk bertindak lebih masif lagi.

Yuk, jadi warganet yang bijak dan cerdas! Di tengah huru hara yang terjadi, alangkah baiknya kalau belajar menahan diri, menangkap dan menyaring informasi sebanyak mungkin, tetap waspada dan jangan terburu-buru sebelum menyebarkan sesuatu sebelum yakin benar akan validitas berita dan sumbernya. Ya, kalau nggak punya hal baik untuk dibagikan, diam selama beberapa waktu dan hanya membagikan ungkapan simpati sudah lebih dari cukup kok. Semoga teman-teman semua tetap aman di manapun kalian berada ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE