Persahabatanmu Nggak Sehat? Ini Cara Memperbaikinya!

Persahabatan udah seharusnya menjadi hubungan yang menyenangkan dan membawa dampak positif. Bahkan kalau kita sudah lama bersahabat dengan seseorang, kita bisa menganggapnya sebagai saudara sendiri.

Tapi selayaknya hubungan-hubungan yang lain, hubungan persahabatan nggak selalu baik-baik terus. Terkadang kita juga sering terjebak dalam sebuah hubungan persahabatan atau pertemanan yang nggak sehat. Hubungan yang nggak sehat ini bisa merugikan dan membawa efek negatif dalam kehidupan kita sehari-hari, lho!

Ciri-ciri Hubungan Persahabatan Yang Nggak Sehat:

1. Ketergantungan

Tergantung dengan teman

Tergantung dengan teman via www.sooziq.com

Ketergantungan nggak cuma sama pacar aja, tapi juga sama teman sendiri. Karena terbiasa melakukan hal apapun bersama sahabat, kita jadi merasa kurang kalau melakukan apapun sendiri. Setiap ngerjain tugas kampus harus selalu berkelompok dengan teman kita. Kita nggak mau ikutan kegiatan kampus hanya karena teman-teman kita nggak ada yang ikutan. Sampai nyari kerja pun harus barengan sama teman, karena kita akan lebih nyaman kalau bareng sama mereka.

2. Saling Menuntut

gsd

Kamu dan temanmu saling menuntut untuk jadi sahabt yang baik via www.daysoftheyear.com

Kamu dan temanmu saling memberi tuntutan yang susah dilaksanakan. Sudah seerti pacaran, kamu dan temanmu memiliki rasa saling memiliki satu sama lain. Saat kamu lagi sedih, kamu menuntut temanmu untuk ada disamping kamu buat ngedengerin curhatmu. Atau saat temanmu lagi ada konflik dengan sesorang, dia menuntutumu untuk ngebelain dia. Saat dia nggak bisa melakukan hal yang sama buatmu, kamu marah.

3. Mengancam

Mengancam teman sendiri

Mengancam teman sendiri via www.mobilmania.cz

Pada kasus yang serius, ancaman kepada teman juga termasuk ke dalam tindakan kekerasan loh. Kalau kamu lagi berantem atau berselisih pendapat sama temanmu, kalian mengancam untuk nggak saling bertegur sapa atau bahkan nggak berteman lagi. Ini bisa jadi indikator bahwa sesungguhnya hubungan pertemananmu belum cukup positif.

4. Cemburu

Cemburu

Cemburu via www.her.ie

Percaya atau enggak, dalam hubungan pertemanan juga ada rasa kecemburuan. Berawal dari sikap saling ketergantungan dan saling memiliki terhadap teman sendiri, kamu juga bisa posesif dengan temanmu sendiri. Kamu nggak rela kalau teman dekatmu menjalin pertemanan dengan orang lain. Kamu nggak suka kalau sahabatmu main dan ngumpul bareng teman-teman dia yang lainnya. Ouch.

5. Ngomongin di belakang

Teman nggak ngomongin kita di belakang.

Teman nggak ngomongin kita di belakang. via img.blog.zdn.vn

Pada dasarnya, mencari seorang sahabat atau teman baik itu memang susah. Banyak juga yang ngakunya teman baik atau sahabat, tapi diam-diam di belakang kita ngebeberin semua rahasia tentang kita ke semua orang.Yang kaya gini sih udah jelas banget kalau hubungan pertemananmu nggak ada baik-baiknya sama sekali.

Lalu, Gimana Cara Mencegah atau Memperbaikinya?

1. Komunikasi yang baik

Komunikasi yang baik dengan teman

Komunikasi yang baik dengan teman via www.nutriinfo.de

Komunikasi itu kunci utama untuk menjalin sebuah hubungan. Tanpa adanya komunikasi yang baik, bisa jadi mustahil buat kita untuk bisa memiliki hubungan yang baik dengan orang-orang yang baik di sekeliling kita.

Kamu nggak perlu ragu dan sungkan untuk jujur dan menjelaskan pada temanmu secara gamblang tentang hal-hal apa saja yang kamu suka dan nggak suka dari teman-temanmu. Katakan dengan tegas kalau ada perbuatan temanmu yang bikin kamu nggak nyaman. Memberi ketegasan di awal pertemanan bisa membuat temanmu tahu bagaimana seharusnya dia berlaku padamu. Kuncinya: tetap sopan dan berikan dia kesempatan untuk menjelaskan sudut pandangnya.

2. Diemin aja dulu

Kalau masih ngelunjak, diemin aja dulu.

Kalau masih ngelunjak, diemin aja dulu. via healthyandbeloved.com

Kalau kamu udah pernah bilang tentang hal-hal yang bikin kamu nggak nyaman tapi temen kamu masih terus ngelakuin hal-hal itu, kamu bisa milih buat ngediemin dia sebentar. Ngediemin temen yang udah bikin salah ke kamu bukan berarti kamu bersikap kekanak-kanakan kok. Dengan ngediemin dia itu tandanya kamu udah bersikap tegas padanya, dan dia bakalan sadar kalau dia udah berbuat hal yang salah padamu.

Tapi ingat: jangan ngediemin terus-terusan ya. Tujuannya adalah menyadarkan dia kalau kamu nggak nyaman dengan perbuatannya, bukan menghukum dia. Kalau ini nggak efektif untuk membuatnya sadar, ya kamu harus pikirkan cara yang lain untuk menyelamatkan hubungan kalian — kalau hubungan itu masih pantas diselamatkan.

3. Beri jarak dan batas

Teta beri jarak dan batas

Teta beri jarak dan batas via www.spiritualriver.com

Sebaik apapun temanmu, sudah sepatutnya kamu selalu pasang mata. Meskipun sahabatmu adalah orang yang sangat bisa dipercaya, kamu masih harus selalu memberi jarak dan batasan padanya. Pasanglah sebuah jarak dan batasan pada sahabatmu sendiri, untuk mencegah hal-hal buruk yang bisa terjadi suatu saat nanti. Kita nggak pernah tahu apa yang ada dalam pikiran orang lain: meskipun dia sahabat baikmu, bisa jadi suatu saat nanti dia jadi orang yang paling bisa menyakitimu.

4. Berperilakulah seperti bukan seorang teman

Berperilakulah seperti bukan seorang teman

Berperilakulah seperti bukan seorang teman via www.cinemaemcena.com.br

Jika perilaku temanmu kepadamu sudah terlalu buruk dan kelewat batas, lebih baik menjauh sejenak dan berperilaku seolah-olah dirimu bukanlah temannya. Ketika bertemu dengannya, kamu nggak ngobrol dan bercanda seru seperti biasanya. Semoga cara ini cukup ampuh untuk menegurnya. Dengan menjauhi dan berperilaku seperti bukan seorang teman, dia bisa punya kesempatan untuk mengevaluasi dirinya sendiri.

Lingkungan memiliki kekuatan dalam membentuk kepribadian kita, tapi kita juga punya pilihan untuk bisa menciptakan lingkungan yang baik untuk diri kita sendiri. Pintar-pintarlah dalam berteman, karena sebuah hubungan pertemanan dan persahabatan sudah sepatutnya membawa dampak yang positif bagi kita. Jadilah dan carilah teman yang baik ya, guys!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Bukan traveler, tapi joy hunter. Suka banget bikin paper replika dan musik elektronik.