Jangan Tunda Kunjungi Dokter Hewan Jika Peliharaanmu dalam 10+ Kondisi Ini

Siapa yang punya hewan peliharaan?

Nggak jauh berbeda dengan manusia, hewan peliharaan juga bisa sakit. Sayangnya, masih banyak owner yang kurang tanggap dan maunya praktis saat peliharaannya sedang dalam kondisi kurang baik. Kalau kondisinya sudah parah, baru deh dibawa ke dokter hewan. Padahal, mengunjungi dokter hewan merupakan salah satu hal yang nggak boleh terlewatkan lho. Pemeriksaan rutin memungkinkan pencegahan berbagai masalah kesehatan yang dapat menyerang hewan peliharaanmu nantinya.

Nah, jika kamu masih bingung kapan seharusnya kamu pergi mengunjungi dokter hewan, berikut Hipwee Tips berikan panduannya.

1. Saat kamu pertama kali punya hewan peliharaan atau adopsi dari orang lain

Pertama kali adopsi via www.sheknows.com

Kenapa penting untuk melakukan kunjungan dokter saat pertama kali kamu punya hewan peliharaan? Karena hewan peliharaan bisa berasal dari mana saja: adopsi dari shelter atau kerabat, beli langsung di toko hewan, ataupun dari jalanan. Nah, berkunjung ke dokter hewan di masa-masa ini berguna untuk mengetahui data awal hewan peliharaan seperti umur, berat badan, suhu, dan kondisi tubuh keseluruhan.

Dari sini, dokter biasanya akan memberikan advice seputar kesehatan hewan, kondisinya secara umum, vaksinasi, dan juga pemberian obat cacing maupun obat antiparasit untuk menjaga kesehatan hewan peliharaan sehingga owner juga nyaman dan aman. Adapun usia yang tepat untuk puppy maupun kitten pertama kali ke dokter hewan yaitu pada usia 8 minggu atau 2 bulan.

2. Si hewan kehilangan nafsu makan dan turun berat badannya

Nggak mau makan via www.youtube.com

Ketika terdapat serangan penyakit, biasanya owner baru menyadari ketika beberapa hari nafsu makan hewan peliharaannya menurun. Jika dibiarkan nggak makan lebih dari 2 hari, bisa menyebabkan kerusakan hati dan organ lainnya. Nah, kerusakan organ hati biasanya ditandai dengan kondisi kulit yang berubah menjadi kuning. Jika terus menerus dibiarkan, hewanmu akan mengalami dehidrasi dan penurunan berat badan. Penurunan berat badan juga menandakan fungsi tubuh yang sangat buruk sehingga perlu penanganan lebih lanjut.

3. Saat hewan sedang demam, karena bisa jadi merupakan gejala penyakit serius

Tubuhnya sedang demam via wagwalking.com

Demam ini merupakan kondisi yang umum bagi para owner untuk membawa hewan peliharaannya ke dokter hewan. Baiknya segera bawa ke dokter hewan ketika suhu tubuhnya lebih dari 39-40 derajat Celsius, khususnya untuk kucing dan anjing. Pengukuran suhu ini tentu nggak menggunakan perabaan saja, namun perlu menggunakan termometer raksa ataupun digital. Penggunaan termometernya sendiri perlu diperhatikan dan sebaiknya diketahui oleh pet owner.

4. Saat hewan peliharaanmu mengalami sesak napas yang bisa disebabkan karena beberapa hal

Sesak napas via wagwalking.com

Sesak nafas bisa menandakan tubuh membutuhkan oksigen yang lebih banyak namun saluran pernapasannya menyempit ataupun terhambat. Kondisi ini sangat berbahaya untuk anjing maupun kucing. Karenanya, jika pasokan oksigen dalam tubuh berkurang maka kondisinya bisa fatal. Sesak nafas yang parah bisa menyebabkan kulit kebiruan dan pucat karena kekurangan oksigen, lama-lama bisa menyebabkan kematian.

5. Peliharaanmu sulit kencing yang bisa berakibat fatal dan meracuni organ tubuh lainnya

Meski umumnya dialami oleh anjing maupun kucing di usia lanjut, namun kondisi ini bisa terjadi kapan saja. Kesulitan urinasi ini bisa disebabkan oleh adanya batu, penyempitan saluran urine, maupun infeksi pada saluran urine. Tanda hewan mengalami kesulitan urinasi anatara lain mengejan seperti ingin urinasi namun nggak ada urine yang keluar, berkali-kali kembali ke kotak pasir namun nggak ada urine yang keluar, atau terlihat kesakitan saat urinasi. Urine yang dibiarkan ada di dalam tubuh bisa meracuni organ lainnya, sehingga bisa menimbulkan kondisi lebih parah jka dibiarkan.

6. Jika hewan peliharaan mengalami diare berdarah dan muntah-muntah

Muntah-muntah via www.wikihow.com

Diare dan muntah merupakan salah satu ciri adanya gangguan pada saluran pencernaan. Kondisi ini merupakan salah satu gejala penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri, maupun parasit. Muntah dan diare yang berkepanjangan tentu akan membuat hewan menjadi dehidrasi dan sangat lemah. Jika sudah ada indikasi diare disertai darah maupun muntah yang disertai darah, maka adalah indikasi akan keberadaan penyakit yang lebih serius. Diare dan muntah berdarah bisa mengakibatkan anemia yang berakibat fatal.

7. Jangan menunda membawa ke dokter hewan jika anjing atau kucingmu mengalami kejang

Kejang-kejang via www.youtube.com

Penyebab kejang ini bisa beragam, namun umumnya merupakan indikasi adanya gangguan pada syaraf dan otot. Keracunan bisa juga menyebabkan kejang, biasanya jika keracunan, hewan peliharaan akan menunjukkan gejala muntah-muntah. Segera bawa ke dokter kalau kondisi ini menimpa pet-mu, ya!

8. Jangan abaikan kondisi mata merah pada hewan peliharaan dan nggak membawanya pada dokter hewan

Matanya merah via www.youtube.com

Kondisi mata merah menandakan adanya iritasi, penanganan yang sembarangan akan menyebabkan iritasi menjadi lebih parah. Bahkan jika menggunakan sembarang obat dapat menyebabkan kebutaan. Selain iritasi, mata merah yang menonjol juga bisa berbahaya jika dibiarkan, lama kelamaan bisa mengalami infeksi.

9. Batuk merupakan salah satu respon tubuh untuk menandakan adanya iritasi maupun gangguan pada saluran pernapasan. Segera konsultasikan ke dokter hewan!

Batuk-batuk via fantasticpixcool.com

Selain iritasi dan gangguan saluran pernapasan, batuk juga bisa menjadi respon jika anjing maupun kucing tersedak, sehingga perlu dipastikan dengan tepat kondisinya. Sedangkan kennel cough, merupakan salah satu batuk pada anjing yang sangat berbahaya, selain penularannya yang cepat, juga dapat berakibat fatal jika dibiarkan. Selain itu, batuk pada anjing terutama anjing tua bisa diindikasikan adanya penyakit jantung. Hal ini menyebabkan kondisi sesak pada dada yang diperlihatkan dengan respon batuk.

10. Anjing atau kucingmu tiba-tiba berguling kesakitan. Pssti ada yang nggak beres itu…

Berguling kesakitan via blog.dogbuddy.com

Biasanya kondisi ini dihubungkan dengan kembung pada anjing. Kembung atau bloat pada anjing terutama ras besar memiliki kecenderungan menyebabkan GDV (gastric volvulusdilatation) atau perputaran dari lambung. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit yang teramat sangat dan menyebabkan kematian.

11. Terakhir, jangan ragu untuk menghubungi dokter hewan jika peliharaanmu mengalami kesulitan saat melahirkan

Kesulitan melahirkan via www.youtube.com

Sebetulnya, nggak perlu menunggu waktu lama untuk proses melahirkan yang normal bagi anjing maupun kucing. Jarak kelahiran puppy maupun kitten biasanya nggak lebih dari 1 jam. Ketika induk terlihat masih mengejan namun nggak ada bayi yang keluar, maka segeralah bawa ke dokter. Hal ini untuk menghindari kondisi induk yang kelelahan dan bayi yang kehabisan oksigen.

Saat kamu memutuskan untuk memelihara hewan, maka sudah jadi tanggung jawabmu untuk memerhatikan kondisinya secara seksama. Deteksi dini terhadap perubahan yang terjadi pada hewan peliharaanmu bisa mengurangi risiko adanya kondisi yang fatal dan membahayakan. Jadi, jangan malas kunjungi dokter hewan, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

salt of the earth, light of the world