7 Alasan Mesti Lekas Kurangi Konsumsi Minuman Soda, Efeknya Nggak Cuma Bikin Gemuk Ternyata!

Minuman soda

Tahukah kalian kalau harga minuman soda di Amrik tuh jauh lebih murah daripada harga air putih?

Advertisement

Hal itu bisa terjadi karena tingkat konsumsi minuman soda di Amerika Serikat itu tinggi sekali. Soda bahkan jadi minuman sehari-hari yang biasa dikonsumsi setelah makan atau ketika haus. Meskipun tidak setinggi di Negeri Paman Sam itu, tren konsumsi minuman manis bersensasi gelembung dengan berbagai pilihan rasa ini terus meningkat lo di Indonesia. Apalagi di kalangan anak muda atau pecinta makanan siap saji~

Namun, di balik kesegarannya, ternyata ada bahaya yang bisa mengganggu kesehatan tubuh jika dikonsumsi secara terus menerus. Kandungan seperti pemanis, pewarna dan pengawet bisa memicu beragam penyakit tanpa disadari. Daripada menyesal kemudian hari, berikut ini alasan kamu harus mempertimbangkan untuk mengurangi konsumsi minuman bersoda yang berdampak buruk bagi kesehatan. Yuk simak ulasannya.

1. Kandungan karbon dioksida pada minuman soda justru buat nafsu makan meningkat. Jika mau menjaga berat badan tetap ideal, ya kurang-kurangi minuman bersoda~

Jangan sampai obesitas | Credit: Michal Jarmoluk via pixabay.com

Bahaya minum soda yang pertama ialah memicu efek obesitas. Sebuah penelitian yang digelar Universitas Birzeit dalam jurnal Obesity Research and Clinical Practice mengungkap kandungan gula dalam minuman berkarbonasi bisa memicu untuk makan lebih banyak. Melansir dari Klikdokter , setiap kaleng minuman soda mampu meningkatkan risiko obesitas hingga 60%. Dengan begitu hanya dengan menghindari asupan tersebut, kamu bisa memiliki potensi menurunkan beberapa kilogram berat badan. Apalagi jika dipadukan dengan pola makan yang sehat dan olahraga teratur.

Advertisement

2. Asupan minuman soda yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan gigi. Kandungan asam hingga gula mampu mempercepat pertumbuhan bakteri yang bikin gigi rusak

Minuman soda berbagai rasa | Credit: rawpixel.com via pxhere.com

Banyak merk soda yang beredar di pasaran, mulai dari merek air soda tawar, minuman soda cap badak, minuman soda biru, minuman soda kaleng hijau, Schweppes soda, hingga minuman soda Korea. Dari banyak jenis tersebut, umumnya tetap mempunyai kandungan asam, gula dan karbonasi yang membahayakan kesehatan gigi. Mulai dari gigi berlubang karena lapisan enamel yang terkikis lama kelamaan, erosi gigi hingga noda gula yang menempel dan menyebabkan plak berwarna kuning. Tentu nggak mau ya, kita.

3. Dampak negatif dari brominated vegetable oil (BVO) bisa menimbulkan masalah serius seperti pengurangan tingkat memori

Memori jangka pendek | Credit: Ivan Aleksic via unsplash.com

Minuman soda jaman dulu sering kita temui dalam wujud minuman soda botol kaca. Meski sampai sekarang masih bisa ditemukan, namun kebanyakan sudah lebih praktis menggunakan kaleng kemasan. Bentuknya yang ringkas nggak jarang menjadi daya tarik sendiri untuk dibeli. Di balik kesegaran dan wujudnya yang menarik, kandungan BVO pada minuman soda bisa memicu masalah kesehatan serius. Contohnya pengurangan tingkat memori, persoalan sistem saraf hingga timbulnya luka kulit pada manusia.

4. Kurangi minuman soda berarti menurunkan risiko terkena batu ginjal. Jangan disepelekan, penderita penyakit ini akan sulit mengatur tekanan darah dan kadar cairan pada tubuh

Advertisement

Minuman soda | Credit: rawpixel.com via pxhere.com

Sebenarnya ada manfaat air soda murni untuk kesehatan seperti kandungan kafein yang mampu merangsang sitem saraf pusat. Namun banyak juga yang salah kaprah menyebut manfaat minuman soda pelancar haid hingga minuman soda untuk ibu hamil yang nyatanya berbahaya.

Osaka University Graduate School Medicine melakukan sebuah penelitian yang menyebut jika manusia mengkonsumsi minuman soda dua gelas perhari justru mampu merusak ginjal mereka. Hal ini karena kandungan gula yang dapat meningkatkan kadar garam dalam darah dan akhirnya memicu potensi negatif dari ginjal.

5. Risiko kanker bisa ditekan dengan berhenti mengonsumsi minuman berkarbonasi secara berlebihan. Fakta tersebut sudah dibuktikan oleh peneliti asal Swedia, lo

Bisa picu kanker dalam jangka panjang | Credit: Angiola Harry via unsplash.com

Sebuah studi di Swedia menunjukkan orang yang minum banyak soda memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker empedu. Dilansir dariĀ Reuters menurut data survei kebiasaan makan dan minum lebih dari 70 ribu orang dewasa selama kurun waktu 13 tahun, untuk melihat keterkaitan antara minuman manis dengan perkembangan kanker. Hasilnya sekitar 150 orang yang rutin konsumsi minuman tersebut terdiagnosis kanker saluran dan kantong empedu.

6. Sebaiknya dihindari sebab soda bisa menurunkan daya tahan imunitas. Kandungan asam fosfornya mampu mengeruk kalsium dan magnesium dalam tubuh

Kandungan dalam 1 kaleng soda | Photo by Breakingpic via www.pexels.com

Minuman bersoda yang mengandung 12 sendok teh gula mampu melemahkan kemampuan sel darah putih untuk melindungi tubuh dari bakteri jahat. Selain tinggi gula, soda juga mengandung asam fosfor yang mengeruk kalsium dan magnesium. Padahal, dua nutrisi tersebut membantu jalannya sistem kekebalan tubuh manusia.

7. Ada bahan adiktif pada minuman bersoda yang buat kamu merasa candu. Pantas yang mengonsumsi merasa ketagihan hingga menciptakan rasa senang

Kafein pada soda buat candu | Photo by Shane via unsplash.com

Banyak yang bilang ada banyak manfaat Sprite bagi wanita, padahal hanya mitos belaka. Bagi kamu yang mengonsumsi minuman ini dan sering merasa ketagihan itu benar adanya. Sebab dalam soda terdapat kafein yang mampu memproduksi hormon dopamin dan biasanya menciptakan rasa senang. Diperkirakan lebih dari 60 persen minuman bersoda yang ada di pasaran mempunyai kandungan tersebut. Wah pantas saja ya buat candu.

Itulah 7 alasan mengapa kamu harus mulai mengurangi asupan minuman berkarbonasi. Sesekali tak masalah, namun jika keseringan justru berbahaya bagi kesehatan. Jika pengin mengonsumsi ada baiknya pilih yang tanpa gula dan ingat jangan sampai berlebihan, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day

CLOSE