5 Perbedaan Mendasar Darah Rendah dan Kurang Darah. Cara Mengobatinya Juga Beda Lho!

Perbedaan darah rendah dan kurang darah

Pernah nggak sih kamu merasa pusing atau ‘kunang-kunang’ terutama saat berganti posisi dari duduk atau tidur jadi berdiri? Ada yang bilang ini adalah gejala darah rendah, ada juga yang bilang kurang darah. Nah lho, mana yang benar?

Advertisement

Banyak orang yang mengira bahwa darah rendah dan kurang darah ada dua hal yang sama. Padahal, keduanya memiliki arti dan cara penanganan yang sangat berbeda. Salah-salah penanganan bisa memengaruhi kondisi kesehatan yang bersangkutan. Nah, biar kamu nggak lagi salah terka, pahami perbedaan mendasar antara darah rendah dan kurang darah berikut pengobatannya berikut.

1. Tekanan darah rendah berarti bahwa tekanan darah di dalam arteri lebih rendah daripada tekanan darah normal sedangkan kurang darah berarti kurangnya volume sel darah merah dalam tubuh

kondisinya berbeda via hipwee.com

Saat darah mengalir lewat arteri, darah memberikan tekanan pada dinding arteri, tekanan tersebut yang dinilai sebagai ukuran kekuatan aliran darah dan disebut dengan tekanan darah. Pada tekanan darah rendah atau hipotensi, tekanan darah di dalam arteri lebih rendah daripada tekanan darah normal.

Sedangkan kurang darah atau anemia adalah kondisi di mana seseorang nggak memiliki sel-sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang memadai ke setiap organ dan jaringan tubuhnya.

Advertisement

2. Darah rendah diukur dengan tensimeter, sedangkan kurang darah diukur dengan Hb meter

alat ukurnya berbeda via hipwee.com

Tekanan darah yang diukur dengan tensimeter punya ukuran normal 120/80 mmHg. Angka pertama merupakan tekanan darah sistolik yang menunjukkan tekanan pembuluh darah arteri saat jantung berkontraksi/memompa. Sedangkan angka ke dua merupakan tekanan darah diastolik yakni tekanan pembuluh darah arteri saat jantung beristirahat. Nah, seseorang bisa dikatakan menderita hipotensi jika tekanan darahnya kurang dari 90/60 mmHg.

Sedangkan anemia yang diukur dengan Hb meter, punya ukuran normal hemoglobin 12-16 gr/dl pada wanita dan 13,5-18 gr/dl pada pria. Nah, anemia terjadi jika ukuran hemoglobinnya kurang dari ukuran normal.

3. Gejala hipotensi dan anemia hampir sama, perlu konsultasi medis untuk menentukan pastinya

Advertisement

penderita anemia lebih pucat via hipwee.com

Nggak semua yang mengalami hipotensi akan merasakan gejala. Kondisi hipotensi juga nggak selalu memerlukan perawatan. Namun jika tekanan darah cukup rendah, kemungkinan besar bisa menimbulkan gejala-gejala seperti jantung berdebar, pusing, lemas, mual, kehilangan keseimbangan, pandangan buram, pucat dan badan dingin, napas pendek atau cepat, pingsan, dehidrasi.

Pada awalnya, gejala anemia seringkali nggak disadari oleh penderita dan akan semakin terasa apabila kondisi yang diderita semakin memburuk. Biasanya, gejala anemia seperti badan cepat lelah, kulit pucat, detak jantung nggak beraturan, napas pendek, berkunang-kunang, nyeri dada, tangan dan kaki terasa dingin, sakit kepala, sulit konsentrasi, insomnia, kaki kram.

4. Penyebab hipotensi lebih umum dan cenderung berubah ketimbang penyebab anemia

penyebabnya berbeda via hipwee.com

Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan hipotensi antara lain cuaca yang lebih panas, dehidrasi karena diare atau muntah hebat, perdarahan, infeksi berat, gangguan jantung, hingga efek samping pengobatan.

Sedangkan penyebab anemia bermacam-macam, bisa karena produksi sel darah yang rendah, perdarahan, kekurangan zat besi, kekurangan vitamin B12, kekurangan asam folat, anemia karena penghancuran berlebih atau anemia karena penyakit kronis misal kanker.

5. Karena merupakan gangguan darah yang berbeda, maka penanganannya pun masing-masing tergantung masalahnya

pengobatannya sesuai masalah via hipwee.com

Hipotensi pada umumnya bukan disebabkan oleh penyakit medis yang serius, sehingga bisa diatasi dengan menjaga asupan cairan tubuh, mengurangi kafein, olahraga teratur dan meningkatkan konsumsi garam.

Sedangkan pengobatan anemia harus berdasarkan penyebabnya. Pada anemia defisiensi besi, maka diperlukan suplemen zat besi dan konsumsi makanan kaya akan zat besi. Namun, jika kadar hemoglobin sudah kurang dari 8 mg/dl maka biasanya dibutuhkan transfusi darah.

Nah, sudah jelas ‘kan, meski punya gejala yang cukup mirip, tekanan darah rendah dan kurang darah merupakan dua hal yang berbeda. Makanya, kalau kamu mengalami beberapa keluhan seperti yang sudah dijelaskan di atas, baiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

salt of the earth, light of the world

CLOSE