Bikin Paragraf Pembuka yang Memikat ala Hipwee. Jadi Pengin Baca Terus!

Ada 5 cara yang kerap jadi 'senjata' penulis Hipwee

Kalau pembaca melihat judul yang bagus lalu penasaran itu ibarat jatuh cinta pada pandangan pertama, paragraf pembuka layaknya masa PDKT yang menentukan hubungan ke depannya. Bayangkan kalau di saat-saat kamu dan dia baru mengenal, dia memberikan impresi yang menarik. Jadi penasaran dan ingin lanjut, kan? Bagaimana kalau sebaliknya? Dijamin langsung ingin cepat-cepat pergi meninggalkan. Sama halnya dengan paragraf yang berada di awal artikel.

Paragraf pembuka nggak cuma menarik rasa penasaran, tapi juga harus mampu membuat pembaca bertahan dan bersedia meluangkan waktu untuk terus membaca sampai paragraf terakhir. Inilah tantangan yang harus ditaklukkan seorang penulis, tak terkecuali para penulis tetap di Hipwee, apalagi Hipwee punya gaya sendiri dalam kepenulisan.

Jika kamu perhatikan, paragraf pembuka Hipwee nggak sekadar kumpulan kata yang memantik rasa penasaran pembaca. Ada sentuhan emosional yang kadang diselipkan di dalamnya yang bikin pembaca betah berlama-lama. Lalu, bagaimana cara menyusunnya?

Ada teknik-teknik yang diterapkan oleh para penulis Hipwee yang artikelnya masuk deretan populer nih. Yuk, sontek cara mereka!

1. Bangun interaksi komunikatif dengan mengajukan pertanyaan sehingga SoHip merasa diajak bicara

Ketika menulis artikel Hipwee, kamu perlu terus mengingat bahwa tulisanmu bukan sekadar susunan kalimat aja. Kamu punya tugas untuk membangun kedekatan dengan pembaca. Gaya kepenulisan inilah yang mendasari Hipwee untuk menemani langkah dan menjembatani kebaikan SoHip. Salah satu caranya, yaitu dengan menyajikan artikel yang nggak kaku, seolah para penulisnya sedang berbicara dengan SoHip yang dianggap teman.

Demi mempertahankan gaya ini, biasanya penulis Hipwee membuat paragraf pembuka dengan mengajukan pertanyaan seputar topik bahasan. Selain meninggakan kesan komunikatif, kamu bisa memantik rasa penasaran SoHip sehingga mereka mau terus membaca. Dalam beberapa artikel, kamu juga memakai pertanyaan retorik yang nggak memerlukan jawaban.

Ini dia beberapa contoh paragraf pembuka dengan sebuah pertanyaan pemantik di awal:

Pernahkah kamu merasa…?

Tahukah kamu kalau ternyata…?

Pernah nggak kamu mengalami kejadian ini…?

Sadarkah kamu bahwa selama ini…?

Siapa yang nggak tertarik…?

Teknik Membuat Paragraf Pembuka

Rasanya bingung nih | Illustration by Hipwee

2. Paparkan permasalahan yang kerap dialami SoHip. Posisikan dirimu seakan yang paling paham perasaannya

Memiliki sifat malas memang banyak nggak enaknya. Selain menyebabkan banyak pekerjaan tertunda, kamu pun menjadi kurang semangat beraktivitas. Ujung-ujungnya, kamu rugi sendiri karena membiarkan sifat malas menguasai diri. Oleh sebab itu, kamu kayaknya perlu punya barang yang bisa diandalkan saat mau melakukan apa pun serba malas-malasan.

Teknik paragraf pembuka ini juga cukup sering jadi andalan para penulis Hipwee. Sejak paragraf pertama, masalah yang umumnya dirasakan oleh kebanyakan orang udah dipaparkan. Seperti contoh di atas, rasa malas menjadi musuh sebagian besar orang sehingga mereka kesulitan menjalani aktivitas. Dalam beberapa kasus, mereka akhirnya kerap menunda-nunda pekerjaan atau tugas gara-gara nggak bisa mengatasi rasa malas.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini