10 Perayaan Tahun Baru yang Unik di Berbagai Negara. Tahun Baru Nggak Cuma Pesta Kembang Api Aja!

Tahun 2018 baru saja datang menyambut kita semua. Perayaan dan pesta meriah dilakukan untuk menyambut malam pergantian tahun. Orang-orang berbondong-bondong datang ke pusat keramaian dan menikmati pesta kembang api ketika detik-detik tahun baru. Tahun 2018 disambut dengan penuh optimisme dan suka cita.

Eits, tunggu dulu. Jangan dikira perayaan tahun baru cuma berupa pesta kembang api saja ya. Ada banyak tradisi untuk menyambut pergantian tahun dari berbagai negara, alih-alih perayaan dengan pesta kembang api. Lebih banyak masyarakat yang memilih menyambut tahun baru dengan aktivitas lain. Nggak percaya? Ya udah simak aja 10 perayaan tahun baru dari seluruh dunia ini dirangkum dari Travel Insider.

Di Denmark, kaca pecah dianggap memberi keberuntungan. Masyarakat lokal di Denmark memecahkan porselen mereka yang sudah tidak terpakai di depan pintu rumahnya. Untuk memberi keberuntungan pada temannya, mereka juga memecahkan porselen di hadapan temannya tersebut. Unik ya, tapi agak bahaya sih. Hehehe.

memecahkan piring dan kaca via www.thisisinsider.com

Menyambut tahun baru China, sebagian besar penduduk China mengecat pintu depan rumahnya dengan warna merah. Konon, merah adalah warna simbol keberuntungan di sana

mengecat pintu rumah via www.thisisinsider.com

Di Italia, orang-orang menggunakan celana dalam berwarna merah agar peruntungan asmaranya lebih baik di tahun yang baru

celana dalam merah via www.thisisinsider.com

Nggak cuma di Italia, celana dalam juga jadi simbol pencarian cinta di Argentina. Di perayaan tahun baru, mereka mengenakan celana dalam pink baik cowok maupun cewek yang mencari cintanya di tahun yang baru. Semoga bukan karena frustasi menjomblo ya, sampai pakai celana dalam pink si cowok-cowok ini. Hehehe…

celana dalam pink via www.huffingtonpost.com

Di Spanyol berkembang mitos di mana kamu harus menyiapkan 12 butir buah anggur dan dimakan sekaligus di detik ketika berganti tahun baru. Jumlahnya yang 12 butir dianggap mewakili jumlah bulan. Jika kamu nggak mampu menghabiskannya akan dianggap sial, sementara jika berhasil dianggap keberuntungannya bagus di tahun yang baru

makan 12 anggur saat pergantian tahun via www.thisisinsider.com

Di Burma atau Myanmar, tahun barunya tidak ikut dengan tahun baru Masehi. Di tahun baru mereka yang jatuh di sekitar bulan April, mereka mengadakan Festival Air Thangyin di mana seluruh masyarakat bermain air dengan saling menyemprotkan air di jalanan. Air perlambang penyucian diri dari dosa setahun sebelumnya

festival air di burma via www.thisisinsider.com

Selain Festival Air ada pula Festival Api di Skotlandia, di mana sebelum tengah malam, ada beberapa profesional melakukan parade dengan bermain menggunakan bola api kemudian melemparkannya ke laut. Hal ini sudah berlangsung lebih dari 100 tahun dan bertujuan mengusir roh jahat

festival api via www.thisisinsider.com

Di Chile, warga menyambut Tahun Baru dengan mendatangi kuburan saudara atau seseorang yang dicintai. Wah bagus ini, tahun baru malah ingat mati. Hehehe…

ingat mati nih via www.thisisinsider.com

Di Hillbrow, Johannesburg, Afrika Selatan ada sebuah kebiasaan aneh. Orang-orang melempar furnitur bekas yang sudah tidak dipakai. Ekstremnya, mereka bisa melempar dari lantai apartemen yang sangat tinggi. Berbahaya ‘kan tahun baruan di sana? Hehehe

lempar barang rusak via www.thisisinsider.com

Di Ekuador dan Colombia, orang-orang membuat boneka orang yang tidak disukai atau yang telah mati. Di malam tahun baru mereka pun membakarnya. Hal ini sebuah simbol bahwa masa lalu yang buruk harus segera dilupakan. Jangan-jangan pada bikin boneka mantan terus dibakar kali ya biar move on, hehe…

membakar boneka via www.thisisinsider.com

Perayaan tahun baru bisa bermacam-macam, tapi yang penting adalah kita berdoa kepada Tuhan agar tahun ini lebih baik dan lebih sukses dari sebelumnya. Biar nggak resolusinya jadi wacana aja. Hehehe.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo

CLOSE