7 Tips Mendaki Gunung Pakai Rok dan Hijab Biar Kamu Makin Aman dan Nyaman!

Perempuan, katanya ialah makhluk yang paling ribet saat bepergian. Sebagian besar mereka, rela menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk memilih barang apa saja yang akan dibawa. Apalagi untuk perempuan berhijab, saat traveling mereka seringkali direpotkan dengan hijab apa yang akan dipakai atau juga hijab cadangan. Seringnya yang cadangan malah nggak terpakai dan justru membuat traveling tak mengesankan lantaran kerepotan dengan barang-barang yang berlebihan.

Hmmm, apalagi kalau naik gunung ya, kudu gimana nih sebagai perempuan berhijab biar bawaan tetap ringkas, dan kita-kita ini tetap cantik dan syar’i. Hehee. Berikut  Hipwee Travel berikan beberapa tipsnya. Simak yaaa.

1. Bawa pakaian yang menyerap keringat, tapi menghalau udara dingin. Pilih yang nggak terlalu tebal, dan tak terlalu tipis.

jangan jadikan rok dan hijabmu sebagai halangan

jangan jadikan rok dan hijabmu sebagai halangan via instagram.com

Biasanya, pada saat awal perjalanan, kamu akan merasakan suhu lingkungan yang dingin sehingga cenderung memilih menggunakan jaket. Namun beberapa saat kemudian, kamu akan merasakan gerah karena panas tubuh yang keluar sepanjang perjalanan. Tapi baju yang terlalu tipispun juga bisa bikin kamu masuk angin. Maka dari itu, kamu lebih baik gunakan pakaian khusus mendaki yang tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis.

Pakaian ini biasanya mampu menyerap keringat dan mampu menghalau suhu dingin. Karena kamu berhijab, tentu dong kamu menggunakan pakaian lengan panjang. Ini bagus juga agar kulitmu tidak tergores-gores ranting pohon saat masuk hutan. Oiya, jangan pernah gunakan celana jeans untuk mendaki gunung, kakimu bisa gampang pegal gara gara aliran darah yang terhambat karena celana yang terlalu ketat.

2. Kalau bisa, jangan bawa pashmina. Hijab paris yang lebih tipis sangat disarankan. Apalagi yang ‘timbal balik,’ jadi makin hemat bawaan

yang ini mbak Asma Nadia, pakai rok lho dia

yang ini mbak Asma Nadia, pakai rok lho dia via 1.bp.blogspot.com

Kamu nggak perlu membawa semua hijab yang sesuai dengan warna baju yang kamu bawa. Tolong jangan lakukan itu, jangan. Saat pendakian, kamu memang butuh rasa nyaman dengan pakaian dan hijab yang kamu kenakan. Nah, jaman sekarang ini, model hijab kan sudah makin bervariasi, yang semakin mempermudah penggunanya. Pilih saja hijab yang bisa digunakan di dua atau tiga baju sekaligus, hijab timbal balik namanya. Dengan begini, akan lebih menghemat jumlah hijab yang kita bawa, dan tentu membuat ransel kamu makin ringan.

Kamu juga kudu menghindari pashmina. Bahannya yang cenderung lebih tebal dan bentuknya lebih panjang dipastikan akan banyak memakan tempat di tas, plus cukup merepotkan untuk hiking. Melepas lilitan-lilitan pashmina serta pentul dimana-mana itu butuh waktu lho. Yang disarankan ialah hijab paris. Bahannya yang tipis serta mudah kering bisa jadi pilihan paling tepat untukmu mendaki gunung. Cukup dengan sebuah peniti atau jarum pentul, dijamin kamu tidak akan ketinggalan rombongan perjalanan karena masih sibuk mengatur hijab sana sini.

Satu lagi, kalau sedang (terlalu) asik menikmati makanan dan hijab terkena percikan makanan atau minuman, kamu cukup membasuhnya dengan sedikit air bersih, hijabmu akan kembali seperti semula. Nggak percaya? Sok coba!

3. Biar hijabmu nggak kusut, jangan letakkan di bagian bawah saat packing yaa…

kalau nggak kusut kan bisa nggaya, hihii

kalau nggak kusut kan bisa nggaya, hihii via instagram.com

Gulung hijabmu dulu, lalu usahakan jangan ditempatkan pada bagian paling bawah ransel. Karena hal inilah biasanya yang akan membuat hijabmu kusut. Usahakan membungkusnya dalam plastik, pun begitu dengan baju gantimu. Karena cuaca di gunung tidak bisa ditebak. Kalau hujan tiba-tiba datang, kamu bisa melindungi pakaian dan hijabmu dengan adanya plastik.

Kamu juga mesti memperhatikan cara melipat hijab. Jangan melipat dengan terlalu banyak lipatan, itu hanya akan meninggalkan bekas lipatan yang kurang enak dipandang saat dikenakan.

4. Dua bawaan wajib perempuan saat naik gunung, pembalut dan deodorant. Kan nggak bakal bisa mandi -.-

jangan lupa deodorantnyaa..

jangan lupa deodorantnyaa.. via instagram.com

Ketika mendaki gunung, badan pasti penuh keringat dan bisa menimbulkan bau yang tidak sedap. Jadi, apalagi solusinya kalau bukan deodorant? Bawa yang ukuran kecil saja, dan dipakai di pagi hari sebelum memulai kegiatan.
Nah kalau pembalut ini juga amunisi wajib kalau pas tamu bulananmu datang. Jangan lupa juga bawa banyak kantong plastik kecil, lalu masukkan ke dalam kantong plastik besar. Jangan campur kantong itu dengan barang bawaan di dalam carrier lainnya. Jangan coba-coba meninggalkan pembalut bekas di hutan.

5. Kemudian urusan BAB, untuk hal yang satu ini, tisu kering dan basah bisa kamu andalkan

kalau mau BAB, cari tempat yang tepat

kalau mau BAB, cari tempat yang tepat via i1.wp.com

Sudah jadi rahasia umum, kalau tisu bisa menjadi andalan untuk digunakan sebagai alat bersih-bersih. Bawa aja yang banyak, toh benda ini ringan dan praktis. Kalau kamu mau BAB ataupun BAK, pilih tempat yang terlindungi baik oleh semak belukar maupun pepohonan. Atau kamu bisa juga memilih menggunakan pelindung dari sarung. Lebih baik kamu nggak usah sembunyi-sembunyi, minta temanmu untuk nemenin atau bantuin. Nggak papa lah yang penting kamu aman dan aurat terjaga.

6. Walau di gunung, ibadah pun tak boleh ketinggalan. Kalau tak punya mukena ringan, kamu bisa gunakan jilbab lebar

subhanallah yaa...

subhanallah yaa… via instagram.com

Sekalipun kamu tengah mendaki, tentu dong siapapun sepakat untuk tidak boleh melupakan ibadah. Kamu bisa membawa mukena yang ringan dan praktis untuk digunakan pada waktu waktu shalat. Kalau kamu nggak punya mukena ringan, kamu bisa memanfaatkan jilbab yang lebar untuk menutupi bagian atas tubuh, terutama bagian kepala. Dan tentunya kamu juga punya sarung tangan untuk menutupi tangan, serta kaus kaki. Tuhan maha memudahkan, percayalah~

7. Terakhir, karena di gunung dan banyak kaum Adam, mungkin tidurpun kamu harus tetap menggunakan hijab. Namun, sesekali saat beristirahat bukalah ikatan rambutmu

kalau udah mau berbaring, jangan lupa kasih kesempatan rambutmu buat bernafas

kalau udah mau berbaring, jangan lupa kasih kesempatan rambutmu buat bernafas via i1.wp.com

Namanya menggunakan hijab, memang paling enak jika rambut diikat agar tidak gerah. Tapi yang perlu diperhatikan juga ialah untuk membuka ikatan tersebut saat kamu melepas hijab yang kamu kenakan. Atau saat di gunung misalnya, kamu terpaksa tidur menggunakan hijab, jangan lupa buka ikatan rambutnya. Supaya rambutmu tetap bisa bernafas. Satu lagi, sebisa mungkin ada teman yang juga cewek. Pastikan kamu bisa satu tenda sama cewek aja. Usahakanlah semampu kamu ya.

Jadi gimana para hijabers? Sudah siap hiking lagi abis lebaran? Jangan lupa pamitan sama orang tua biar doanya memberimu keselamatan, hati-hati di jalan …

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Rajin menggalau dan (seolah) terluka. Sebab galau dapat menelurkan karya.