Berubah Jadi Masjid, Hagia Sophia Tetap Dibuka untuk Wisatawan dari Seluruh Dunia. Bahkan Tiketnya Gratis Lho!

Hagia Sophia Jadi Masjid

Kontroversi soal alihfungsi museum Hagia Sophia atau Ayasofya di Istanbul masih berlanjut. Tokoh-tokoh dari berbagai negara ada yang mendukung, namun tak sedikit yang memprotes kebijakan dalam negeri Turki tersebut. Situs warisan dunia UNESCO itu telah diputuskan akan menjadi masjid oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Advertisement

Bangunan ikonik dari era Bizantium itu akan dibuka kembali sebagai masjid untuk ibadah salat Jumat pada 24 Juli 2020. Namun, Presiden Erdogan memastikan bahwa Hagia Sophia tetap terbuka untuk semua kalangan dan wisatawan dari seluruh dunia, tidak terbatas umat Muslim maupun Kristiani saja.

Berubah status, Hagia Sophia akan menjadi masjid per tanggal 24 Juli nanti. Hal ini setelah pengadilan memutuskan bahwa tindakan pendiri Turki menjadikannya museum adalah tindakan ilegal

hagia sophia via www.suaradewan.com

Recep Tayyip Erdogan memutuskan perubahan status Hagia Sophia yang awalnya museum menjadi masjid pada tanggal 10 Juli lalu. Sebuah langkah yang kontroversial karena bangunan ini merupakan ikon dari dua peradaban besar yakni Byzantium dan Ottoman. Byzantium dulu membangun Hagia Sophia sebagai katedral Ortodoks selama ratusan tahun sebelum Muhammad Al Fatih menaklukkan Konstantinopel termasuk Hagia Sophia di dalamnya. Sempat jadi masjid ratusan tahun, tahun 1931 masjid ditutup dan 4 tahun kemudian dijadikan museum oleh Mustafa Kemal Attaturk.

Beberapa negara tetangga seperti Siprus dan Yunani cukup keras mengecam tindakan Turki yang dianggap tidak menghormati sejarah peradaban Kristen di Hagia Sophia. UNESCO dan Uni Eropa pun menyesalkan karena tidak ada diskusi terlebih dahulu terkait perubahan status tersebut.

Advertisement

Dewan Gereja Dunia dan Vatikan pun kecewa dengan keputusan tersebut dan berharap Erdogan mengubah keputusannya terkait status Hagia Sophia

hagia sophia kembali jadi masjid via www.thejakartapost.com

“Kami akan memperlakukan setiap pendapat yang disuarakan di panggung internasional dengan rasa hormat. Tetapi, cara Hagia Sophia akan digunakan, berada di bawah hak-hak kedaulatan Turki. Kami menganggap setiap langkah yang melampaui dalam menyuarakan pendapat merupakan pelanggaran kedaulatan kami,” kata Erdogan.

Seperti diketahui sebelumnya, beberapa tokoh dunia keberatan dengan kembalinya fungsi Hagia Sophia menjadi masjid seperti saat dikuasai Kesultanan Turki Ottoman sejak 1453 Masehi tersebut. Hal ini dikarenakan berdasarkan sejarahnya, Hagia Sophia dulunya adalah gereja Orthodoks selama ratusan tahun. Dewan Gereja Dunia, yang mewakili 350 gereja Kristen, telah menulis kepada Erdogan dan mengungkapkan kesedihan dan kecemasan mereka. Paus Fransiskus juga merasa sedih dengan keputusan tersebut. Umat Nasrani secara umum khawatir tidak bisa masuk ke sana lagi seperti biasa.

Namun, Erdogan menepis rasa kekhawatiran umat Kristiani dengan tetap membuka masjid untuk semua wisatawan dan tidak akan menghilangkan mozaik Kristiani di masjid tersebut

Advertisement

masjid hagia sophia buka tanggal 24 Juli via www.thedailybeast.com

“Seperti semua masjid kita, pintunya akan terbuka untuk semua orang. Sebagai warisan dunia, Hagia Sophia dengan status barunya akan terus merangkul semua orang dengan cara yang lebih tulus,” dia menambahkan.

Karena statusnya berubah, maka untuk masuk ke Hagia Sophia nggak lagi ditetapkan tiket masuk. Selama ini, harga tiket masuk ke Hagia Sophia cukup mahal yakni 60 Lira atau sekitar 125 ribu rupiah. Setelah menjadi masjid, tiket akan digratiskan dan tetap akan dibuka untuk wisatawan baik Muslim dan non-Muslim dari seluruh dunia. Semua orang dengan agama apapun bisa masuk ke sana tanpa dipungut biaya. Selain itu, ikon-ikon Kristiani yang masih melekat di Hagia Sophia akan tetap dipertahankan.

Bagaimanapun mengubah fungsi sebuah situs budaya tentu adalah domain pemerintah negara tersebut. Pro kontra pasti terjadi dan semoga tidak jadi benih konflik antar agama nantinya ya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo

Editor

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo

CLOSE