Hey Kamu yang Terbiasa Bekerja di Akhir Pekan! Kapan Mau Liburan? Nggak Bosan Kerja Terus-terusan?

Eh, weekend ini kita kemana, yuk!

Duh maaf, ya. Gue besok masih harus kerja.

Ya elah. Besok ‘kan hari Minggu. Kerja kok terus-terusan. *KZL

Hehehe. Ya gitu deh. (ngeloyor sambil nyengir kecut)

Advertisement

Dengan alasan pekerjaan, kamu mungkin harus menolak ajakan teman seperti ilustrasi di atas. Ya, tugas dan tanggung jawab pekerjaan bisa jadi memaksamu merelakan waktu libur di akhir pekan. Sekalipun sudah bekerja selama 5 atau 6 hari dalam seminggu, kamu masih juga dikejar deadline dan email-email dari klien saat hari libur.

Tapi, bukankah akhir pekan seharusnya digunakan sebagai mana mestinya? Kapan kamu bisa mengistirahatkan badan dan pikiran jika akhir pekan masih saja dihabiskan untuk bekerja?

1. Bekerja di akhir pekan memang bukan dosa. Tapi demi kewarasanmu sebagai manusia, please sebaiknya liburan saja!

jangan kerja di akhir pekan biar waras

jangan kerja di akhir pekan biar waras via www.prettyunexpected.com

Bekerja di akhir pekan boleh jadi sah-sah saja. Mungkin, kamu punya banyak tugas sehingga tidak mampu menyelesaikan semuanya saat hari kerja dan terpaksa membawanya ke rumah. Atau, bisa jadi kamu sedang menangani proyek khusus yang memang harus dikerjakan di hari libur.

Advertisement

Dalam kondisi dan situasi tertentu, kerja di akhir pekan itu tidak ada salahnya. Namun, jangan jadikan hal itu sebagai kebiasaan. Sesekali saja mengorbankan akhir pekan itu wajar, tapi jika kamu nekad melakukannya terus-terusan bisa jadi berakibat fatal. Bukan sekadar kondisi fisikmu, tapi psikismu mungkin akan terganggu karena pola hidupmu yang tidak seimbang.

2. Mata, otak, dan tubuhmu juga butuh istirahat. Memaksakan bekerja di akhir pekan sama dengan bersikap jahat.

tubuhmu juga butuh istirahat

tubuhmu juga butuh istirahat via amazingpict.com

Sederhana saja, mobil atau laptopmu tentu tak bisa digunakan terus-terusan. Penggunaan secara berlebihan bisa membuat mesin mobil atau laptopmu panas hingga mengakibatkan kerusakan. Dan jika mesin saja butuh istirahat, bagaimana dengan tubuh manusia?

Mata, otak, dan tubuhmu secara keseluruhan butuh waktu istirahat yang cukup. Mata tidak bisa dipaksa bekerja 24 jam hingga 7 hari dalam seminggu. Otak juga tidak akan mampu dipaksa terus-terusan bekerja demi menuntaskan tugas kantor. Kamu butuh tidur yang cukup hingga sejenak waktu santai di akhir pekanmu.

Advertisement

3. Bekerja terus-terusan berarti berdiam di zona nyaman. Enggan meluangkan waktu untuk liburan sama saja takut menghadapi tantangan.

keluar dari zona nyaman

keluar dari zona nyaman via blog.hi-indonesia.com

Zona nyaman bukanlah tempat dimana kamu bisa bersantai-santai. Nyatanya, pekerjaan yang setiap hari kamu lakoni juga bisa berubah jadi zona nyamanmu lho. Maksudnya, kamu sudah merasa nyaman menjalani rutinitas harianmu. Bangun pagi, berangkat ke kantor, pulang menjelang malam, lalu sampai di rumah dan langsung tidur.

Ketika kamu merasa cukup melakukan rutinitas itu setiap harinya, kamu jadi enggan menjajal hal baru. Kamu lupa betapa serunya menjelajahi puncak gunung, berbaur dengan warga lokal di kota yang baru pertama kamu kunjungi, hingga beradu pendapat dengan rombonganmu saat liburan bersama.

4. Waktu berlibur bisa dijadikan momen refleksi. Memaksa bekerja di akhir pekan membuatmu sah masuk golongan merugi.

liburan adalah momen refleksi

liburan adalah momen refleksi via mebackpacking.wordpress.com

“Mumpung weekend, kita jalan-jalan yuk besok!”

“Gak ikutan, ah. Gue mau kerja.”

“Wah payah. Dasar golongan merugi, loe!”

Jangan sampai kupingmu memerah ketika ada teman yang berkata seperti ilustrasi di atas, ya. Pasalnya, temenmu nggak salah kok, dan justru yang dia katakan memang benar. Sebagai manusia kita berhak membuat pilihan dan batasan-batasan bagi diri kita sendiri.

Kamu boleh memberikan dirimu sepenuhnya untuk pekerjaan yang kamu cintai. Memaksimalkan dirimu di hari-hari kerja agar bisa produktif dan memberikan performa terbaik saat bekerja. Tapi di lain sisi, bukankah kamu juga sewajarnya manusia yang butuh liburan dan bersenang-senang?

5. Beristirahatlah di akhir pekanmu agar tak kehabisan energi ketika memulai minggu yang baru.

bekerja jadi lebih semangat di awal minggu

bekerja jadi lebih semangat di awal minggu via goodworkspaces.tumblr.com

Bekerja di akhir pekan ketika kondisinya memang mendesak dan tidak ada pilihan lain itu boleh-boleh saja. Tapi jika kamu tidak punya alasan yang kuat dibaliknya, sebaiknya jangan coba-coba nekad bekerja di akhir pekan karena kamu bisa jadi merasakan akibat buruk setelahnya.

Bayangkan saja jika kamu masih saja harus bekerja di hari Sabtu dan Minggu. Sementara energimu di hari-hari itu boleh dibilang sudah mulai menipis. Memaksakan untuk bekerja berarti bersiap dengan kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi di hari Senin. Kelelahan atau bahkan jatuh sakit bisa saja menimpamu ‘kan?

6. Bukan berarti mangkir dari kewajiban, mengambil libur adalah cara mengendalikan hidup agar tetap seimbang.

biar hidup tetap seimbang

biar hidup tetap seimbang via artywonderworld.com

Kesuksesan tidak bisa di raih hanya dengan bekerja dan bekerja. Kesuksesan adalah milik mereka, orang-orang yang bisa menjalani hidupnya dengan seimbang. Keseimbangan ini bisa berarti banyak hal, mulai dari kehidupan sosial hingga spiritual misalnya.

Begitu pula ketika kamu menjalani pekerjaanmu. Agar bisa berhasil dalam pekerjaan, pintar-pintarlah menjaga keseimbangan itu. Kamu boleh jadi pekerja keras yang tak kenal lelah saat hari kerja, tapi berubahlah jadi “pemalas” saat akhir pekan tiba. Nikmati waktu luangmu untuk merilekskan tubuh dan pikiran agar kamu tetap prima ketika esok kembali bekerja.

7. Dunia tak seluas layar komputer atau meja kerja saja.  Jangan lupa bahwa ada dunia menunggu kamu jamahi di luar sana!

ada dunia yang luas di luar sana

ada dunia yang luas di luar sana via www.youtube.com

Sayang sekali rasanya jika kesempatan hidup di dunia tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Tak adil rasanya jika hidupmu hanya dihabiskan untuk bekerja dan bekerja. Pergi ke kantor yang sama setiap harinya, melewati jalanan yang sama, lalu pulang ke rumah dan melakoni hal-hal yang itu-itu saja.

Sementara, di luar sana ada banyak panorama indah yang belum pernah kamu lihat. Ada orang-orang yang unik nan menyenangkan yang belum pernah kamu temui. Ada pula kuliner-kuliner lezat yang belum pernah kamu cicipi dan berbagai ciptaan Tuhan lainnya yang belum pernah kamu nikmati.

8. Semua perkara ada porsinya. Selain pekerjaan, kamu punya keluarga dan pasangan yang tak kalah pentingnya.

kamu punya teman dan keluarga

kamu punya teman dan keluarga via us.news.detik.com

Pekerjaan yang saat ini kamu lakoni mungkin adalah impian terbesarmu. Atas alasan itulah kamu merasa wajib memberikan sebaik-baiknya dirimu pada pekerjaan itu. Kamu pun tak sedikit pun merasa bersalah ketika harus mengorbankan keluarga dan pasanganmu.

Jika hal itu yang saat ini tengah kamu rasakan, sadarilah bahwa kamu tak sepenuhnya benar. Menekuni mimpi dan cita-cita bukan berarti kamu boleh mengorbankan segala yang kamu punya. Keluarga, pasangan, bahkan teman-teman sepermainanmu pun berhak mendapatkan porsinya. Mereka adalah orang-orang yang layak mendapat perhatianmu dan waktumu.

9. Sadarilah bahwa kebahagiaan itu banyak macamnya. Bukan cuma uang dan pekerjaan yang bisa membuatmu berbangga.

bahagia itu banyak bentuknya

bahagia itu banyak bentuknya via empattraveltoindonesia.wordpress.com

Pada dasarnya, manusia akan berusaha membuat pencapaian dalam hidupnya. Punya kemampuan secara finansial dan bisa mencukupi kebutuhan sendiri tentu bisa menjadikan kita berpuas diri. Sayangnya, banyak orang yang kemudian lupa. Mereka yang mengagungkan uang dan jabatan hingga merasa tak butuh selainnya lagi.

Padahal, kebahagiaan manusia itu banyak bentuk dan macamnya. Bukan cuma uang dan pekerjaan saja, punya banyak pengalaman menjelajah tempat-tempat baru pun bisa membuatmu merasa berbangga. Ada rasa senang yang akan muncul ketika kamu bisa sejenak berlibur dan terbebas dari pekerjaan.

10. Manusia tak bisa menerka apa yang terjadi esok hari. Bahagiakan dirimu sendiri sebelum esok nafasmu berhenti.

kita tak bisa menerka esok hari

kita tak bisa menerka esok hari via binibule.com

Sebagai manusia, kita punya banyak keterbatasan. Salah satunya, kita tidak akan bisa menebak-nebak apa yang akan terjadi atau menimpa kita di esok hari. Jodoh bisa datang dan pergi, begitu pula dengan rezeki. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa semua akan baik-baik saja dan pekerjaan yang sedang dijalani juga akan aman-aman saja.

Meski sudah melakukan yang terbaik, bukan tidak mungkin kita dipecat atau diberhentikan dari pekerjaan. Ada banyak kemungkinan yang akan terjadi di dunia ini. Selain itu, perkara umur pun jadi teka-teki yang tidak akan pernah bisa kita jawab. Kesempatan hidup di dunia bisa saja berakhir setelah ini, besok, atau lusa. Jadi, kenapa tak memanfaatkan hidupmu dengan sebaik-baiknya? Selain bekerja, jalani hidup sebagaimana mestinya. Salah satu caranya dengan memanfaatkan waktu liburmu di akhir pekan.

Nah, gimana? Masih mau lanjut bekerja di akhir pekan ini, atau mau mengikuti saran dari Hipwee? 🙂

Gambar andalan di dapat dari sini .

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka kopi, puisi, band beraliran folk, punya hobi mikir dan pacaran di bangku taman.

CLOSE