Jelajahilah Pulau Belitung dengan Nuansa Laskar Pelangi! Panoramanya Eksotis dan Bikin Jatuh Hati!

Seiring dengan melajunya popularitas novel sekaligus film karangan Andrea Hirata, secara tak langsung juga mendongkrak Pulau Belitung menjadi destinasi alternatif bagi para traveler. Bahkan, tak jarang turis mancanegara pun merencanakan liburannya ke pulau yang hanya memiliki dua kabupaten ini.

Seperti apa pesona keindahan alam dari pulau yang berbatasan dengan Selat Gaspar dan Selat Karimata ini? Berikut akan Hipwee ulas tentang destinasi wisata yang bisa kamu kunjungi di Pulau Belitung ini. Simak baik-baik ya, Travelers!

SD Muhammadiyah Gantong atau SD Laskar Pelangi. Berdiri di bukit berpasir putih dengan danau-danau kecil yang menenangkan hati.

SD Laskar Pelangi yang melegenda.

SD Laskar Pelangi yang melegenda. via jendelakecildunia.blogspot.com

Tempat yang tentu menjadi sorotan semua khalayak apalagi kamu, para traveler, ketika berlayar ke Pulau Belitung. Setelah membaca dan menonton film Laskar Pelangi, tentu keinginanmu berkunjung ke sekolah yang digunakan syuting film itu ‘kan. SD Muhammadiyah Gantung atau masyarakat setempat menyebutnya Gantong, sebenarnya memiliki tiga bangunan sekolah di tempat yang berbeda. Pertama adalah bangunan asli yang sudah ada sejak dahulu kala, berikutnya adalah sekolah yang dibangun oleh pemerintah setempat, dan yang ketiga adalah bangunan yang dipakai oleh Lintang dan kawan-kawan dalam film Laskar Pelangi. Sayangnya, sekarang sudah tidak ada lagi bangunan asli, karena sudah direnovasi oleh pemerintah daerah menjadi bangunan semi modern.

Dari ketiga bangunan sekolah itu, kamu hanya bisa berkunjung ke dua sekolah yang dipakai dalam syuting film Laskar Pelangi dan sekolah asli yang sudah ada sejak dulu. Tapi, yang akan membuatmu penasaran tentu sekolahnya si Lintang. Kalau kamu beruntung, sekolah ini nggak dikunci sama sekali. Jadi, kamu bisa masuk ke ruang kelas, duduk di bangku siswa, dan bayangkan kamu sedang diajar oleh Ibu Muslimah. Nah, SD Muhammadiyah Gantong berada di perbukitan yang dipadati dengan pasir putih yang sangat lembut di kaki, dengan rerumputan yang ‘yahud’ buat berfoto ria. Ya, biar album di Instagram-mu lebih indah mempesona juga. #tsaaah

Sempatkanlah berfoto di Bendungan Pice. Mungkin di sinilah anak-anak setempat menghabiskan waktunya di kala senja.

Bikin ati adem, Bang. :3

Bikin ati adem, Bang. :3 via mytravelingphotograph.blogspot.com

Sudah berdiri kokoh sejak masa penjajahan Belanda, Bendungan Pice kini menjadi tempat favorit masyarakat Gentong untuk berburu senja maupun sunrise. Bendungan yang dibangun oleh insinyur Belanda bernama Sir Vance ini semula digunakan sebagai barometer untuk mengetahui tinggi rendahnya permukaan air sungai Linggang, supaya mempermudah para pekerjanya dalam mengeksplorasi timah di tanah Belitung.

Bendungan yang membelah kota Gantung ini memiliki panjang hingga 50 meter. Kalau kamu ingin berburu sunset yang cantik di pulau Laskar Pelangi, sempatkanlah untuk mampir ke bendungan ini. Dari sisi barat, kamu akan menumui gemuruh awan gemawan yang berarak dengan warna jingga kuning kemerahan yang menentramkan batin. Belum lagi refleksi senja pada air sungai yang begitu sayang untuk tidak diabadikan. Ambillah pose dari baliknya, dijamin teman-temanmu iri dengan anggunnya soremu di tanah Belitung. Yakin, deh!

Lengkapi jelajah Laskar Pelangi-mu ke Museum Kata Andrea Hirata, Museum Sastra pertama di Indonesia.

Gerbang unik Museum Kata

Gerbang unik Museum Kata via www.putrinyanormal.com

Mereka yang dapat menghargai kata, akan dihargai di kehidupan ini. – Andrea Hirata.

Satu lagi destinasi wisata yang nggak boleh ketinggalan kamu jajaki. Museum Kata Andrea Hirata. Buat penggemar serial Laskar Pelangi, tentu mampir ke museum ini adalah keharusan yang nggak boleh terlewatkan. Museum yang berada di desa Lenggang, Gantung, Belitung Timur ini menyimpan berbagai dokumentasi karya Laskar Pelangi dan beberapa karya Sastra lainnya. Bahkan ruangan di museum ini dibuat dengan tematik, diambil dari nama-nama tokoh yang meramaikan novel Laskar Pelangi. Buat kamu pecinta kopi, di bagian belakang museum ini terdapat sebuah dapur kuno ala Malaysia yang menyediakan kopi tradisional yang bisa kamu nikmati. Bertajuk ‘Kupi Kuli’, dijamin kamu akan rela antre untuk bisa menikmati segelas kopi yang diseduh oleh seorang wanita dengan piawai. Hmm. Mencium aroma kopi di ruangan ini saja rasanya sudah nikmat sekali, apalagi langsung menyesapnya sedikit demi sedikit. Wah!

Bukan hanya pribumi, turis mancanegara pun nggak sedikit yang berkunjung ke museum yang direncanakan akan berganti nama menjadi Museum Andrea Hirata ini. Untuk menuju ke sini, kamu membutuhkan waktu dua sampai tiga jam perjalanan dari Tanjung Pandan. Oh, ya, saran dari Hipwee sih, kamu harus meluangkan waktu seharian untuk berkunjung ke museum ini. Karena kalau cuma 2-3 jam, rasanya sangat kurang puas.

Masih dalam perjalanan Laskar Pelangi, mampirlah ke Pantai Tanjung Tinggi. Pasir putih dengan batuan granit menjadi daya pikat tersendiri untuk kamu kunjungi.

Hamparan pasir putih dan bebatuan granit yang tersebar.

Hamparan pasir putih dan bebatuan granit yang tersebar di sepanjang pantai. via itraveling.xyz

Pantai yang berada 30 km di sebelah utara kota Tanjung Pandan ini merupakan tempat wisata yang paling populer di Pulau Belitung. Betapa tidak, setelah Laskar Pelangi mendunia, pantai Tanjung Tinggi ini langsung menjadi pantai yang paling sering dikunjungi oleh para pelancong. Buat kamu yang pernah nonton film Laskar Pelangi, tentu nggak asing dengan pantai ini. Ya, karena tokoh-tokoh dalam novel dan film Laskar Pelangi pernah berlarian di pantai ini, berloncatan dari batu ke batu, menginjakkan kaki-kaki mungilnya di atas debur pasir putih dan tepian pantai yang mengasyikan.

Teluk kecil yang diapit oleh dua semenanjung ini dihiasi oleh hamparan pasir putih dan bebatuan granit dengan berbagai ukuran, yang membuat mata terbelalak enggan berkedip. Seperti disusun sedemikian indah, bebatuan granit ini menjadi pemandangan yang sempurna. Dengan air yang tenang dan berwarna biru bersih, siapapun dijamin betah untuk berlama-lama main di pantai ini. Tapi, ingat, jaga kebersihan, ya!

Mampirlah ke Pantai Tanjung Kelayang, pantai ini juga menawarkan pasir putih berbatu granit dengan beberapa parahu nelayan yang siap membawamu keliling pulau!

Ikon Wakatobi-Belitung.

Ikon Belitung. via www.asherwisatabangka.com

Tidak kalah menawan dengan pantai tetangganya (Pantai Tanjung Tinggi), Pantai Tanjung Kelayang juga memiliki keindahan boleh diadu. Hanya berjarak 27 km dari Tanjung Pandan, pantai ini sangat perlu kamu kunjungi. Sebab, di pantai ini kamu bisa menyewa perahu nelayan untuk berkeliling ke pulau-pulau kecil di sekitaran pantai ini. Rugi deh, kalau kamu nggak coba nyewa perahunya!

Berlayarlah ke Pulau Lengkuas. Kamu bisa menikmati panorama pulau dari mercusuar putih yang menjulang tinggi dan bersnorkeling di biota laut yang bikin kamu puas!

Ada mercusuarnya loh.

Ada mercusuarnya loh. via www.belitungcakrawala.com

Untuk menuju ke Pulau Lengkuas ini, kamu bisa menempuhnya dengan menggunakan perahu nelayan yang kamu sewa dari Pantai Tanjung Kelayang. Di pulau ini terdapat sebuah mercusuar yang menjulang tinggi, yang bisa kamu kunjungi untuk menikmati panorama di sekitar pulau ini. Begitu indah, begitu mempesona. Dapat dipastikan kamu akan betah berlama-lama di pulau ini. Selain view memukau yang ditawarkan oleh mercusuar ini, kamu bisa juga menikmati biota laut dengan ber-snorkeling ria di pesisir pantainya. Air laut yang tenang dengan kedalaman yang sangat dangkal, membuatmu harus berhati-hati dalam menyelaminya. Karena kasihan terumbu karangnya kalau kena badanmu saat menyelam. Tetap jaga lingkungan alam, ya!

Pulau Memperak, yang lebih layak disebut pulau emas ini akan membawamu pada ketenangan batin yang luar biasa. Cuma ada satu orang di pulau ini. Oh, my…

Sepi, Mz. -__-

Sepi, Mz. -__- via inirusti.blogspot.com

Pulau yang berada di timur laut Pulau Belitung ini memiliki surga kecil yang masih sangat jarang dikunjungi wisatawan. Bertitik koordinat -2.710292,108.429822 dan hanya dihuni oleh satu orang penjaga pulau, menjadikan pulau ini seperti pulau pribadi. Makanya, kalau kamu ke sini, bawa perbekalan yang banyak. Kenapa? Karena di sini kamu akan menghabiskan waktu yang nggak sebentar. Apalagi kalau kamu sudah memutuskan untuk menyelami dunia bawah laut, bergumul dengan ikan-ikan lucu, dan hamparan terumbu karang yang masih ranum. Pasti kamu betah deh! Mau foto bersama pasangan di pulau pribadi? Kunjungi pulau ini segera!

Sekadar bersantai menikmati segarnya air kelapa asli dan dendangan nyiur melambai? Kamu bisa ke Pantai Burung Mandi!

Kok nggak ada burungnya, Mz? :(

Kok nggak ada burungnya, Mz? 🙁 via donnycorneles.wordpress.com

Pantai ini paling dekat dengan Kota Manggar, Kabupaten Belitung Timur, atau berada 85 km dari Tanjung Pandan. Jangan harap menunggu burung-burung mandi di pantai ini. Di sini memang bukan tempat para burung untuk mandi. Warga setempat menamainya Pantai Burung Mandi sejak turun temurun.

Pantai Burung Mandi ini memiliki tipe yang berbeda dengan pantai-pantai yang tersebar di Pulau Belitung. Meski secara geografis tidak memiliki perbedaan yang mencolok, secara struktur, Pantai Burung Mandi ini tidak memiliki bebatuan granit yang menyebar di sepanjang pantai, tidak seperti pantai-pantai lainnya. Hanya memiliki pasir putih dan berjajar rapi nyiur melambai yang bikin suasana syahdu. Di pantai ini kamu bisa menikmati kelapa muda dan kuliner khas Belitung yang berjajar rapi loh. Apalagi ketika sunset! Duh, berwarna-warni perahu nelayan yang berlabuh di pesisir pantai hanya akan membentuk siluet dari senja yang merona. Ih, indahnya…

Danau Kaolin, sebersit duka yang membawa wisata alam nan indah bagi Indonesia. Danau bekas pertambangan kaolin ini cantik sekali, Guys!

Danau yang nggak sengaja terbentuk.

Danau yang nggak sengaja terbentuk. via candleskoy.wordpress.com

Alkisah, tanah Indonesia merupakan sumber daya alam yang sangat kaya dan nggak ada habisnya. Nah, Belitung pun sempat menjadi surga pertambangan oleh para penjajah Belanda yang dikomandai John Francis Loudon. Awalnya, mereka melakukan pertambangan timah, tetapi kemudian mereka menemukan kaolin, sejenis tanah liat hasil pelapukan batu granit yang bisa menjadi bahan pembuatan plastik, kertas, dan karet.

Puluhan tahun kemudian, lokasi pertambangan ini ditutup. Dan yang nggak disangka-sangka, tempat ini menjadi sebuah danau alami yang dipadati dengan air berwarna biru, dengan tekstur tanah seperti di Ciwidey, Bandung. Bedanya, di sini kamu bisa mandi dan bermain air dengan aman. Bahkan menurut warga setempat, air di danau ini bisa memberi dampak positif bagi kulit. Selain itu, ketika kamu menginjakkan kakimu di danau ini, kamu nggak akan tercekik dengan bau belerang seperti yang dihasilkan oleh Kawah Putih di Bandung.

Sekian dulu ulasan wisata di Pulau Belitung, ya. Masih banyak lagi tempat yang bisa kamu kunjungi di Pulau Laskar pelangi ini. Nah, sekarang saatnya buat kamu nabung dulu. Ke manapun kamu traveling, jangan lupakan persiapan dana, fisik, dan perlengkapan yang dibutuhkan, ya!

Happy traveling, Guys!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Senois.