Menelanjangi Teluk Hijau, Pesona Pantai Tersembunyi yang Menjadi Maya Bay-nya Jawa Timur

Maya Bay yang terletak di Phi Phi Island, Thailand, sudah tersohor di telinga wisatawan mancanegara sejak film The Beach yang dibintangi Leonardo DiCaprio mengambil tempat di sana sebagai lokasi syuting. Tapi, gak perlu jauh-jauh ke Thailand kok untuk bisa menyambangi pantai seindah itu, Gak percaya? Datang aja ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Banyuwangi memang terkenal dengan pantai-pantainya yang seksi, gak terkecuali destinasi yang mau Hipwee bahas kali ini: Teluk Hijau alias Green Bay yang tersembunyi. Kayak gimana sih rupa pantai yang masih alami ini? Yuk, kita telanjangi bareng-bareng!

Teluk Hijau, surga yang tersembunyi di balik rimbunnya hutan Taman Nasional Meru Betiri

Bermain di Teluk Hijau

Bermain di Teluk Hijau via instagram.com

Tempat nan eksotis ini disebut dengan beberapa nama: Teluk Hijau, Teluk Ijo, atau Green Bay. Seperti namanya, pantai ini menawarkan teluk dikelilingi hijaunya hutan dengan pasir putih serta air laut yang berwarna kehijauan. Dulu, Teluk ini cuma dinikmati dari jauh oleh wisatawan yang mengunjungi Taman Nasional Meru Betiri menuju Pantai Sukamade. Pantai ini memang menawan banget jika dilihat dari kejauhan di atas bukit. Tapi, tentunya lebih asyik kalau kita bisa menjejakkan kaki langsung kemari, ‘kan?

Snorkeling di Teluk Hijau

Snorkeling di Teluk Hijau via travellboy.wordpress.com

Saat menjejakkan kaki kemari, kamu bisa merasakan sendiri pasir putih yang sangat lembut menjamah kakimu. Berasa jalan di atas tepung, deh! Meski masih terletak di pesisir selatan yang ombaknya tergolong ganas, ombak di Teluk Hijau gak begitu besar, kok. Mungkin karena letaknya yang agak menjorok ke dalam. Kamu masih bisa berenang bahkan snorkeling di sini. Apalagi, panorama menawan pantai yang sepi dikelilingi rimbunnya hutan membuat kamu betah berlama-lama.

Kalau berniat kemari, siapkan dulu fisik dan mentalmu karena kamu harus melibas jalur makadam dengan kendaraan sebelum benar-benar trekking menuju pantai

Pos pertama jalur trekking ke Teluk Hijau

Pos pertama jalur trekking ke Teluk Hijau via new.dila.blogdetik.com

Secara administratif, pantai ini terletak di desa Sarongan, kecamatan Pesanggaran, atau sekitar 90 km dari pusat kota Banyuwangi. Perjalanan menuju ke pantai berpasir putih ini ibarat perjuangan ngejar seorang cewek untuk dijadiin pacar, harus sabar. Apalagi, aksesnya memang gak gampang.

Tapi, jangan ngeluh dulu sama aksesnya. Akses yang kurang baik ini memang sengaja dibiarkan biar suasana petualangannya makin terasa. Coba deh bayangin kalau akses ke Pantai Teluk Hijau mulus dan mudah, pasti tempatnya bakal dipenuhi turis dan gak asyik lagi.

Untuk bisa mencapai Teluk Hijau, kamu harus mencapai Pantai Rajegwesi terlebih dulu. Pantai Rajegwesi bisa ditempuh dari Banyuwangi maupun Jember. Kalau menumpangi kendaraan umum, kamu bisa naik bus dari Jember atau Banyuwangi menuju Terminal Jajag. Dari terminal Jajag, kamu bisa melanjutkan perjalanan ke Sarongan menggunakan bus Damri dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam. Selanjutnya, kamu bisa naik ojek menuju Pantai Rajegwesi lalu memulai trekking selama 1–2 jam atau kurang lebih 2 km.

Sepanjang jalan, aspal mulus di jalur Perkebunan PTPN akan menemani awal petualanganmu .Sebelum sampai di Desa Sarongan, aspal yang mulanya mulus berganti menjadi jalur makadam atau tanah berbatu yang bergelombang. Jadi, siap-siap aja kendaraanmu bergoncang. Jangan lupa minum obat antimabuk buat kamu yang mudah mabuk darat.

Perahu nelayan, salah satu cara menuju Teluk Hijau

Perahu nelayan, salah satu cara menuju Teluk Hijau via repyssa.blogspot.com

Dari pantai Rajegwesi, ada dua alternatif untuk mencapai Teluk Hijau, yaitu dengan perahu nelayan atau trekking. Jika menumpang perahu, Teluk Hijau bisa kamu tempuh dalam waktu 15 menit aja. Meski singkat, tapi kamu mesti berhadapan dengan ombak pantai selatan yang bakal bikin baju kamu basah kuyup.

Alternatif kedua adalah dengan trekking selama kurang lebih 2 km. Titik jalur trekking bisa dimulai dari parkiran Teluk Hijau yang berjarak 1,3 km dari Pantai Rajegwesi. Siap-siap, karena jalur off-road yang berlumpur jika hujan telah menantimu sepanjang jalan ini. Setelah menemukan lokasi parkir, kamu bisa memulai trekking.

Trekking ke Teluk Hijau, melelahkan tapi seru!

Panorama Teluk Damai dari atas bukit

Panorama Teluk Damai dari atas bukit via farizahaqie.blogspot.com

Kalau kamu suka petualangan, trekking naik turun bukit menuju Teluk Hijau wajib kamu susuri. Soalnya, berbagai bonus pemandangan yang kece udah menanti kamu di sepanjang jalur trekking, membuat perjalananmu gak begitu terasa. Dari salah satu sudut di atas bukit, kamu bisa mengintip eloknya Teluk Damai yang berupa tebing-tebing tinggi.

Oh iya, pada musim hujan, kamu wajib berhati-hati kelita melewati jalur trekking ini, karena jalurnya menjadi licin dan berlumpur. Kalau gak waspada, bisa kepleset. padahal jurang bisa saja mengintai salah satu sisinya.

Setelah melangkah selama kurang lebih 20 menit, selanjutnya kamu akan menjumpai Pantai Batu. Sesuai namanya, sepanjang pantainya dipenuhi batu-batu kerikil halus. Konon, batu-batu ini terdampar dari dasar laut karena tsunami.

Papan penunjuk Teluk Hijau

Papan penunjuk Teluk Hijau via banyuwangiapik.blogspot.com

Nah, seusai kamu menyusuri pantai Batu, sampailah kamu di Teluk Hijau tujuan kamu! Seluruh jerih payahmu melibas jalur trekking pasti terbayar setelah mendapati pantai ini ada di depan mata. Air laut yang jernih kehijauan seolah mengundang untuk berenang. Kamu juga bisa menemukan bonus panorama air terjun setinggi 8 meter yang juga bisa kamu nikmati di pantai ini.

Pemandangannya bikin kamu enggan pulang. Apalagi kalau ngeliat jalur trekking yang udah kamu lewati tadi, jadi tambah malas balik lagi. Kalau kamu ogah kembali lewat jalur yang sama, pulangnya naik perahu aja, biar sekalian ngerasain basah-basahan karena tersiram ombak.

Nah, jadi tertarik buat kemari, ‘kan? Tapi, jangan lupa bawa kembali pulang sampahmu, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pengagum senja dan penggubah lamunan menjadi kata. Doyan makan pisang goreng di sela-sela waktunya.