HOAX Emang Lebih Greget. Salah Satu Foto National Geographic Photo of The Year 2016 Ternyata Palsu!

Sebagai salah satu media yang berfokus pada alam, National Geographic adalah media yang jelas dipercaya oleh banyak orang. Berdiri sejak 1888, media ini sudah memiliki cabang di berbagai negara. Tak terkecuali Indonesia. Bukti tak terelakkan dari besarnya nama mereka.

Advertisement

Jelas saja banyak orang yang akan percaya kepada hal-hal yang berkaitan dengan National Geographic. Padahal, belum tentu hal-hal yang memiliki pajangan nama National Geographic adalah otentik hasil karya mereka. Di era teknologi yang modern ini, bisa saja nama brand ini diambil demi popularitas semata.

Seperti pada kasus foto yang satu ini…

Postingan Paul Sewell jadi viral karena foto ini. Katanya sih National Geographic’s “Photo of the Year”

Advertisement

Siapa sih yang nggak kagum melihat gambar tersebut. Seekor hiu putih besar terlihat begitu mempesona saat ia terbang keluar dari air. Jika dilihat sekilas, tentu kita akan langsung memberikan komentar bahwa foto tersebut keren dan layak diacungi jempol. Banyaknya “Like” dan “Retweet” dari postingan tersebut juga semakin membuat kita yakin bahwa foto tersebut memang benar-benar keren!

Yah, ditambah lagi ada embel-embel National Geographic’s “Photo of the Year” dalam postingannya. Kita sebagai orang awam mah pasti langsung manggut-manggut percaya aja.

Padahal jika ditelisik lebih lanjut, foto tersebut terbukti hoax! Yah… Padahal udah kagum duluan

Advertisement
Hoax nih!

Hoax nih! via gizmodo.com

Ya! Setelah jika dilihat dengan lebih teliti, sisi kepalsuan foto ini akan terlihat dengan jelas. Bahkan, kalau kamu menelisiknya lebih lanjut, kamu akan kaget saat tahu bahwa gambar ini bukan foto! Ia cuma gambar editan komputer dari stock image karya ilustrator asal Rusia, “Alexyz3d” . Jika diperbesar, kamu pasti sadar akan hasil editan gambar hiu putih tersebut.

Nama National Geographic Chief Photographer, Bob Burton, yang tertera dalam postingan tersebut juga ternyata HOAX. Setelah diselidiki, tak ada nama Bob Burton dalam jajaran karyawan yang bekerja di National Geographic. Dasar postingan HOAX!

Memanfaatkan nama National Geographic yang terkenal, kita mah pasti percaya saja dengan apapun hasil karyanya

Banyak nih kasusnya di Indonesia

Siapa sih yang nggak kenal dengan media sebesar National Geographic. Kumpulan artikel dan foto yang diterbitkan oleh salah satu media acuan para traveler di seluruh dunia ini memiliki kualitas yang di atas rata-rata. Nggak percaya, coba deh buka website mereka atau baca majalahnya. Kamu pasti akan percaya jika kualitas karya mereka memang layak diacungi jempol. Karenanya kita percaya aja ketika ada posting-an berembel-embel National Geographic. Padahal otentisitasnya mah belum dicari.

Sebagai bukti faktor nama bisa sangat menguntungkan, di Indonesia nama National Geographic bahkan sudah sedari dulu dimanfaatkan untuk kepentingan orang-orang. Lihat saja berapa banyak rakyat kita yang mengenakan kaos, jaket hingga topi yang bermerek National Geographic. Padahal, barang-barang tersebut bukan barang otentik. Tapi karena ada gengsi di balik nama National Geographic, ya orang-orang pasti tetap mau beli.

Entah apa yang jadi niat pelakunya. Kalau niatnya mencari sensasi, hal serupa sejatinya juga tengah terjadi di Indonesia

gizmodo

Sampai sekarang, niatan pelakunya menyebarkan gambar hiu putih yang diberi embel-embel National Geographic Photo of the Year ini tidak diketahui. Tapi kalau niatnya mencari sensasi, tujuan mereka sepertinya bisa dikatakan berhasil.

Posting-an Hiu Putih berembel-embel National Geographic tersebut banyak dipercaya orang padahal mereka belum menelusuri apakah benar itu karya tim Nat Geo atau bukan. Hal ini yang sebenarnya berbahaya. Tanpa mau menelusuri lebih lanjut dan langsung menyebarkannya, artinya kita juga membantu penyebaran berita palsu. Di era digital, posting-an palsu bisa menyesatkan dan menimbulkan kepanikan.

Lagi-lagi di Indonesia, hal ini sudah sering terjadi. Banyak karya orang yang tujuannya adalah sebagai hiburan semata, dimanfaatkan demi kepentingan pihak lainnya. Yah, mungkin salah satu penyebabnya adalah budaya Indonesia yang ingin serba instan. Bahkan mencari berita otentik dan membaca beritanya pun enggan. Pantas kalau mudah diprovokasi oleh hal palsu dan HOAX. Sedih…
Karenanya kita jangan langsung percaya kalau ada berita apa-apa. Terlebih lagi berita atau gambar tersebut sumbernya dari internet. Cek dulu keabsahannya baru kita terima. Kalau yang modelnya gambar diberi embel-embel organisasi terkenal seperti ini saja banyak yang percaya, bagaimana dengan berita yang lebih sensitif lainnya? 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.

CLOSE