Mengintip Keunikan Pulau Morgan di Amerika Serikat. Pulau Indah yang Hanya Dihuni Ribuan Monyet

Pulau Morgan di Amerika

Putihnya pasir dan jernihnya air laut adalah lanskap khas di sebuah pulau eksotis. Belum lagi pepohonan hijau dan beberapa warga lokal nan ramah yang akan sempurnakan liburan. Umumnya pemandangan seperti itu lah yang akan kamu temui jika berlibur ke sebuah pulau.

Advertisement

Tapi jika kamu berniat melipir ke pulau Morgan yang berada di Carolina Selatan, Amerika Serikat, ada sesuatu yang sangat berbeda nyaris berbahaya. Sejatinya pulau seluas lebih dari dua ribu hektare ini punya pemandangan yang cukup indah. Hanya saja, kamu nggak akan bertemu manusia di sana karena pulau tersebut hanya dihuni oleh empat ribu ekor monyet. Bagaimana bisa empat ribu monyet bisa hidup di sebuah pulau tersebut? Berikut simak rangkuman Hipwee Travel.

Suasana alam pulau yang asri cocok untuk tempat tinggal monyet-monyet

Morgan Island via www.southmag.com

Pada awalnya pulau Morgan dimaksudkan untuk jadi semacam penangkaran monyet oleh Pemerintah Amerika Serikat. Melansir dari Travel and Leisure , sekitar 1.400 monyet jenis rhesus di tempatkan di pulau tersebut pada musim panas tahun 1979 untuk kepentingan penelitian alergi dan penyakit menular oleh National Institute of Allergy and Infectious Diseases. Namun semakin hari populasi monyet tersebut terus meningkat, hingga hari ini tercatat lebih dari 4 ribu ekor. Kehidupan mereka yang asri tanpa gangguan manusia juga jadi faktor mengapa perkembangan populasi monyet di pulau Morgan cukup bagus.

Penangkaran monyet di pulau Morgan dibuat karena India menghentikan ekspor hewan penelitian

Monyet di pulau Morgan via www.southmag.com

Ide menjadikan pulau Morgan sebagai penangkaran monyet oleh Pemerintah Amerika Serikat muncul karena penghentian ekspor oleh India. Sebelumnya India menjadi pengekspor monyet sebagai hewan penelitian untuk Amerika. Namun kerja sama tersebut terhenti, dan Amerika memilih untuk membuat penangkaran sendiri dengan memilih pulau Morgan sebagai lokasinya. Seperti yang sudah disinggung di atas, pulau Morgan masih sangat asli dan asri sehingga dinilai cocok sebagai ruang hidup monyet-monyet.

Advertisement

Saat ini monyet di pulau Morgan tidak lagi digunakan sebagai objek penelitian

Melansir dari The State , monyet yang berada di pulau Morgan saat ini sudah nggak digunakan buat penelitian lagi. Pulau tersebut sepenuhnya jadi tempat perlindungan dan berada di bawah pengelolaan Departemen Sumber Daya Alam Carolina Selatan. Monyet-monyet di sana saat ini juga dilindungi oleh hukum. Meski bukan lagi objek penelitian, manusia tetap nggak diperboleh berkunjung ke sana, takutnya akan mempengaruhi populasi dan yang melanggar bisa saja dikenakan sanksi.

Tetap bisa berkunjung hanya dengan perjalanan perahu mengitari pulau

Ilustrasi perjalanan perahu atau kayak mengitari pulau Morgan via klayskreatures.weebly.com

Meski nggak boleh berkunjung langsung ke pulaunya, wisatawan tetap bisa menikmati pemandangan pulau yang dihuni koloni monyet rhetus lewat perjalanan perahu mengitari pulau. Kamu tetap bisa melihat kehidupan monyet-monyet dari bibir pantai, tanpa khawatir akan diserang. Untuk mampir melihat monyet-monyet di pulau Morgan, sebaiknya memerhatikan faktor waktu pasang dan surut, serta kebiasaan monyet ke luar dari sarang agar bisa menikmati pemandangan yang ciamik.

Advertisement

Menurut pakar waktu terbaik berkunjung mengitari pulau Morgan adalah pagi hari. Selain pada saat itu monyet-monyet banyak berkeliaraan, air laut pun cenderung tenang. Kamu bahkan bisa menggunakan kayak sendiri untuk mengitari pulau. Meski lautan pada pagi hari terlihat tenang dan daratan pulau Morgan terlihat menggiurkan, mohon untuk tidak turun ke darat. Hal tersebut bisa memicu agresivitas monyet dan kamu bisa berada dalam situasi bahaya. Nggak mau kan, diserang koloni monyet di pulau asing?

Nah, bagaimana, berminat mampir ke pulau di lepas pantai Beaufort, Carolina Selatan, Amerika Serikat ini? Tentunya kalau pandemi sudah benar-benar berakhir, boleh-boleh saja ya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo

CLOSE