Peta Persebaran Hantu yang Jadi Mitos di UGM. Pahami Spotnya Biar Nggak Kaget Kalau Ketemu

#BabakBaru Spot Hantu di UGM

Selamat datang Gadjah Mada Muda.

Advertisement

Begitu cara kampus dan panitia menyapa mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada. Sebagai mahasiswa baru, mungkin kamu dan keluarga merasa ueforia ya bisa keterima di UGM. Konon katanya kampus terbaik di Indonesia gitu lho. Masuknya susah, jangan dikira keluarnya mudah. Ya nikmati aja lah jadi mahasiswa UGM dengan segala kisah suka dukanya yang nggak bakal terlupakan.

Sebelum kamu beneran kuliah di UGM, Hipwee mau kasih kabar dulu deh. Kamu tau nggak kalau kampus UGM terkenal akan beberapa mitosnya yang cukup menyeramkan. Kata alumninya sih UGM tuh kampus yang angker. Bukan tanpa alasan sih. Dulu sih kampus UGM dibangun di areal persawahan (Bulaksumur) dan dikelilingi banyak pepohonan besar. Mengingat usianya yang cukup tua (1949) maka tak heran jika UGM punya banyak urban legend yang bikin bulu kuduk merinding. So pasti ada mitos hantu yang berkembang di sana.

Gimana kalau kita bikin peta persebaran lokasi hantu-hantu urban legend di UGM? Biar kamu siap-siap masuk #BabakBaru dan nggak kaget kalau ketemu. Hehehe.

Advertisement

Dari kampus timur (Peternakan, Kedokteran Hewan dan Pertanian) ada Mbak Rohana yang suka lewat di jembatan penghubung antar fakultas tersebut

Jembatan Pertanian UGM via www.brilio.net

Untuk yang kuliah di kampus agro, wah banyak banget mitos hantu di sana. Ya wajar aja deket sama hutan Fakultas Kehutanan sama lembah UGM yang tak kalah rimbun. Tapi yang paling terkenal di sana adalah Mbak Rohana. Ceritanya, Mbak Rohana adalah penunggu jembatan perawan (Pertanian-Kedokteran Hewan) tersebut. Beberapa korban yang ‘bertemu’ dengannya awalnya akan melihat sesosok perempuan berjalan di jembatan penyeberangan antar fakultas tersebut. Dan ketika semakin diamati, perempuan berkerudung ini tiba-tiba terjatuh ke bawah jembatan. Si korban yang melihat itu pasti histeris dana panik, namun anehnya tak ada seorangpun yang ditemukan di bawah jembatan. Lenyap. Mbak Rohana hilang seketika.

Bergeser ke Humaniora, ada Mbak Yayuk dari Fakultas Ekonomi yang konon bunuh diri karena skripsi nggak jadi-jadi

ilustrasi mbak yayuk via v-larian.blogspot.co.id

Di Fakultas Ekonomi, ada sosok hantu Mbak Yayuk yang sudah sangat populer. Mbak Yayuk ini dulunya mahasiswa yang rajin. Namun saat sidang, skripsinya ditolak oleh dosennya. Ia pun frustasi lalu bunuh diri. Penampakan Mbak Yayuk sering nongol saat sore hingga malam hari di Fakultas Ekonomi.

“Mbak Yayuk ini adalah satu-satunya yang pantas dapat label mahasiswa abadi. Sudah berpuluh tahun ia di UGM dan nggak mau pergi.”

Advertisement
Gedung Pusat dong, pernah denger bapak-bapak yang bilang, “sudah malam atau sudah tahu?”

Ini cerita urban legend paling populer, bahkan di kampus lain juga mirip kisahnya. Jadi ceritanya ada 2 mahasiswa sedang belajar di depan gedung pusat UGM, di mana ada tempat duduk dan payung-payungnya gitu. Nah, saat mereka asik belajar lalu datang bapak-bapak yang menyapa mereka. Tiba-tiba bolpoin salah satu mahasiswa jatuh ke bawah, ia pun mengambilnya dan alangkah terkejutnya ketika melihat kaki si bapak melayang. Pelan-pelan ia mencoba mengemasi barangnya lalu pamit duluan.

Ketika sudah menjauh dia langsung sms temennya yang masih bersama bapak tua tersebut. Dia bilang kalau bapak tua itu kakinya melayang. Si mahasiswa pun coba berkemas-kemas dan segera pamit ke bapak tua tersebut.

“Maaf Pak, saya mau pulang dulu. Sudah malam,” ujar si mahasiswa.

“Sudah malam atau sudah tahu?” kata bapak tua sambil menyeringai.

Sekip merupakan bangunan lawas yang punya banyak cerita horor. Lewat deh kalau tengah malam, dijamin merinding

sekip via sv.ugm.ac.id

Kalau kamu lewat kampus UGM dari Mirota Kampus ke utara, kamu pasti akan melewati gedung-gedung tua di Sekip. Kini digunakan sebagai kampus Vokasi, MIPA Selatan dan juga Pertanian. Di kawasan ini angker banget mengingat gedungnya yang sudah sangat tua. Pernah ada mahasiswa vokasi mendengar suara seperti diseret ketika ia tidur di sekre organisasi di kampus. Suara khas suster ngesot. Selain itu di Sekip dulu juga dipake kantor Swaragama. Tepatnya di lantai 4. Nah ketika malam, penyiar Swaragama sering mendengar aktivitas orang dan kursi yang diseret di lantai 3, padahal gedung UPT sudah tutup.

Di kampus barat ada mitos nyanyian Gugur Bunga di bundaran Teknik UGM. Pokoknya jangan nyanyiin deh

Berani nyanyi lagu Gugur Bunga disini? via www.panoramio.com

Tepat di bundaran Teknik dan kampus Pascasarjana, ada mitos yang sudah berkembang puluhan tahun. Di sana kamu nggak boleh nyanyiin lagu Gugur Bunga. Gugur bunga adalah lagu atau hymne penghormatan untuk para pahlawan yang telah meninggal. Konon, jika kamu menyanyikan lagu Gugur Bunga di bundaran Teknik saat malam hari, kamu akan didatangi hantu penunggu kawasan itu. Kebetulan di sana ada hutan rimbun dan pohon besar yang usianya sudah tua.

Ia akan menampakkan diri padamu dengan wujud yang menyeramkan. Kedatangannya akan terasa dengan bau harum. Jika aromanya dekat berarti hantu itu masih agak jauh. Jika aromanya perlahan menghilang, tandanya ia justru sudah ada di belakangmu! Atau membonceng di motormu tanpa kamu sadari! Artikelnya bisa kamu baca di sini nih.

Di bekas bangunan registrasi lama, di Jl Kinanthi, merupakan salah satu spot paling angker di zamannya. Kini telah berdiri asrama mahasiswa yang baru

kantor registrasi UGM via beritaberaking.blogspot.com

Di kampus UGM paling utara yang berbatasan dengan kampung Pogung, ada satu jalan bernama Kinanthi yang horor banget di era 90-2000-an. Banyak kisah mistis di jalan antara gedung registrasi UGM dan kampus swasta yang mangkrak. Biasanya sih terjadi motor mogok di jembatan kecil di mana ada sungai yang mengalir di sana. Kejadian ini bukan satu dua kali, banyak sekali saksinya. Ketika lewati jalan gelap itu motornya mati, ketika sudah menjauh dari situ nyala lagi. Serem abis. Namun kini Jl Kinanthi sudah cukup ramai karena dibangun asrama UGM di sana.

Jadi Gadjah Mada Muda, siapkah kamu kalau tiba-tiba ketemu mereka? Hehehe.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo

Editor

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo

CLOSE