6 Hal Ini yang Biasanya Dirasakan Seorang Ibu Baru. Baca Deh Biar Nggak Kaget Nanti

Rasanya jadi ibu

Membayangkan makhluk kecil yang selama ini tumbuh di dalam rahim tiba-tiba muncul dan bisa kita lihat wujudnya secara nyata tentu merupakan sebuah pengalaman yang luar biasa. Sejak saat itu, otomatis kamu menyandang status baru, yaitu menjadi seorang ibu. Bahagia? Tentu. Tak ada satu kata pun yang bisa menggambarkan perasaanmu saat itu.

Advertisement

Namun katanya, perjuangan yang sebenarnya baru saja dimulai ketika si kecil lahir ke dunia. Hipwee Wedding kali ini mencoba merangkum apa saja yang biasanya terjadi saat kamu telah menjadi seorang ibu. Baca deh, biar tak kaget nanti. Banyak senangnya, tapi nggak bisa dimungkiri ada yang bikin berat juga. Yuk, kita belajar sama-sama!

1. Begadang akan jadi rutinitas baru. Dari mulai minta nyusu, ganti popok, perah ASI atau cuma sekadar minta ditemani ngobrol

Duniamu yang baru | Photo by kevin liang via unsplash.com

Punya bayi berarti harus siap begadang. Si kecil biasanya masih perlu adaptasi dengan waktu. Dia bisa mengompol dan minta nyusu kapan saja dia mau. Ayah dan ibunya lah yang harus siap kapanpun dibutuhkan. Beruntung jika si bayi jam tidurnya sudah menyesuaikan jam tidur orang dewasa, karena banyak juga yang jam aktifnya justru di malam hari sampai menjelang subuh, sedang siangnya dia malah terlelap tidur. Kalau sudah begini, tengah malam pun kamu harus terjaga menemaninya mengobrol dalam remangnya lampu kamar.

Belum lagi aktivitas perah ASI yang juga harus rutin dilakukan di malam hari, khususnya bagi ibu yang bekerja. Jika tidak disiapkan sejak masih dalam masa cuti, stok ASI perah tak akan mencukupi kebutuhan saat ditinggal bekerja nanti. Jadi, begadang juga dilakukan untuk alasan yang satu ini.

Advertisement

2. Isi galeri HP akan penuh dengan foto dan video yang merekam tingkah lucu si bayi

Hidupmu juga dipenuhi dengan kesibukan mendokumentasikan hidupnya | Photo by Omar Lopez via unsplash.com

Kalau biasanya galeri HP-mu penuh dengan foto selfie atau foto bareng teman-teman di tempat nongkrong, setelah jadi ibu, semuanya otomatis berubah. Disadari atau tidak, memori HPmu akan penuh dengan foto dan video yang merekam tingkah lucu si bayi. Dari semua momen yang diambil, rasanya semuanya ingin diunggah ke media sosial. Padahal sih pose-nya itu-itu saja.

Jadi tahu ‘kan kenapa sekarang hampir semua media sosial isinya foto bayi? Teman-temanmu yang sudah pada jadi ibu itu nggak tahan kalau foto anak mereka cuma disimpan di memori HP-nya saja. Inginnya semua orang tahu bahwa dia sekarang sudah jadi ibu dari anak yang lucu ini.

3. Menjadi ibu baru berarti saat dimana online shop yang menjual baby stuffs lebih menarik perhatian

Selalu berburu barang-barang terbaik untuk buah hati | Photo by Shirota Yuri via unsplash.com

Jadi ibu juga membuat online shop yang menjual baby stuffs lebih menarik perhatian daripada online shop langganan. Kini, belanja untuk anak lebih penting daripada untuk diri sendiri. Semua baju dan mainan anak lebih menguras isi dompet daripada belanja skin care. Untuk yang satu ini, rasa-rasanya kamu perlu mengontrol keinginan agar tidak jadi membludaknya pengeluaran bulanan.

Advertisement

4. Bisa tenang saat mandi sampai berhasil keramas adalah kemewahan tersendiri

Mandi jadi me time yang sangat berharga | Photo by Spencer Davis via unsplash.com

Menjadi ibu juga akan berkutat dengan aktivitas keseharian yang diulang-ulang. Memandikan, menyusui, bermain, memandikan, menyusui, menidurkan, begitu terus setiap hari. Kelihatannya memang mudah, tapi kamu harus siaga selalu 24 jam penuh. Alhasil, me time yang paling mudah adalah bisa tenang saat mandi (apalagi sampai bisa keramas) tanpa terganggu tangisan bayi.

Jangan kaget kalau tiba-tiba si bayi justru terbangun saat kamu sedang tinggal mandi sebentar. Itu jadi cerita yang hampir dialami oleh semua ibu baru. Meski sudah ada yang membantu, sebagai ibu tentu kamu jadi menyegerakan waktu mandimu agar cepat-cepat bisa mengurus kembali si bayi.

5. Mendadak jadi guru TK karena hampir setiap hari menyanyikan lagu anak-anak  

Putar otak dan asah kreativitas untuk mengajarkan dia tentang dunia | Photo by ketan rajput via unsplash.com

Mendadak, kamu menjadi seorang guru TK karena hampir setiap hari menyanyikan lagu anak. Entah untuk menghibur si bayi yang menangis, saat memandikan atau lagu timang-timang sebagai pengantar tidur. Sampai ada masanya saat kamu mandi atau sekadar sedang berdandan sambil bersenandung, kemudian yang keluar dari mulutmu bukan lagi lagu top 40, tapi malah lagu-lagu anak. Ini lucu, tapi begitulah kenyataannya.

6. Saat anak sakit, dunia seakan runtuh

Dunia akan runtuh kalau si kecil sakit | Photo by Zach Lucero via unsplash.com

Menjadi ibu baru juga akan merasakan dunia yang seperti runtuh saat anak sakit. Meski ‘hanya’ batuk dan pilek, anak tetaplah anak yang bisanya rewel dan merengek. Membayangkan ada bayi yang hidungnya tersumbat benar-benar membuat hati seorang ibu serasa ikut sakit. Meski kelihatannya berlebihan, tapi itulah kejujuran yang dirasakan seorang ibu.

Intinya, pengalaman jadi ibu adalah hal yang tidak bisa ditukar, tidak bisa tergantikan dan tidak bisa terlupakan. Meski lelah, kadang menguras tenaga, emosi dan juga biaya. Nikmatilah, karena masa-masa itu tak akan kembali.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

a young mother of two

CLOSE