Harus Memadukan Dua Budaya dalam Pernikahanmu? Ini 6 Triknya Agar Nggak Ada Sirik-sirikan

menikah beda budaya

“Jodoh nggak ada yang tahu.”

Advertisement

Katanya sih begitu. Ada yang jodohnya 5 langkah dari rumah, tapi ada juga yang 5 hari perjalanan. Karena jarak asal yang jauh, akhirnya kemungkinan latar belakang budaya yang dimiliki pun akan memiliki berbagai perbedaan. Tak hanya dalam berkomunikasi sehari-hari, hal ini akan menimbulkan sebuah permasalahan baru di hari pernikahanmu. Pasalnya, bisa saja masing-masing pihak ingin budayanya yang dipakai.

Tapi, asal pandai mengomunikasikannya, pernikahan beda kebudayaan ini tak akan menjadi masalah lagi kok nantinya. Simak dulu yuk bagaimana hal ini bisa diatasi!

1. Yang termudah, kamu bisa membagi dua budaya ke dalam acara akad nikah atau pemberkatan dan resepsi yang digelar setelahnya

Resepsinya adat Minangkabau/ Credit: Takaitu via www.hipwee.com

Hal ini bisa dilakukan dengan membagi yang adil. Misalnya, jika salah satu pasangan adalah orang Batak dan yang lain adalah orang Jawa, maka kamu bisa menggelar akad nikah atau pemberkatan dengan pakaian dan serangkaian tradisi ala Batak. Setelahnya kamu bisa menggelar resepsi dengan serangkaian adat Jawa. Hal ini bisa kamu balik sesuai dengan kesepakatan.

Advertisement

2. Di beberapa tempat, ada yang meyakini bahwa pernikahan adalah sebuah hajatan milik wanita sebelum orang tua melepasnya untuk hidup bersama pasangan

Wanitanya dari Sunda/ Credit: The Bride Dept via thebridedept.com

Di beberapa daerah, pernikahan dianggap acara milik perempuan, bahkan biaya yang harus dibayar juga mestinya ditanggung oleh pihak keluarga perempuan. Namun, pihak keluarga pria masih bisa memberikan saran dan masukan. Hal ini diterapkan termasuk pada beberapa acara pranikah, misal di Jawa ada tradisi midodareni hingga siraman. Sedangkan pihak laki-laki jika ingin menggelar pesta juga bisa melakukan tradisi ngunduh mantu.

3. Jika memang ingin tetap memasukkan dua budaya pada sebuah acara pernikahan, ada beberapa hal yang semestinya bisa disesuaikan

Budaya Jepang dan Jawa/ Credit: The Photo Moto via www.instagram.com

Hal yang pertama adalah pakaian yang dikenakan oleh pengantin. Kamu bisa-bisa saja kok memakai pakaian dari daerah masing-masing. Contohnya dalam foto tersebut, pengantin pria bisa memakai kimono, pakaian khas Jepang dan wanita memakai pakaian berupa kebaya berwarna putih. Untuk daerah lainnya, mungkin kamu bisa memberikan sedikit sentuhan modern agar lebih bisa tampil serasi, contohnya memberikan veil warna putih yang dipakai dengan kebaya.

4. Unsur kedua yang bisa digabungkan dalam sebuah pernikahan adalah pada dekorasinya. Tak harus semua properti masuk ya~

Menerapkan kain/ Credit: Bridestory via www.hipwee.com

Tema pernikahan yang paling cocok di acara ini adalah tema modern heritage yaitu menggabungkan unsur-unsur vintage dan modern dengan sentuhan kebudayaan. Nah, dengan tema inilah kamu bisa bereksperimen untuk menaruh beberapa hal yang merepresentasikan daerahmu serta pasangan. Mulai dari menaruh kain tradisional atau properti yang lain bisa diterapkan.

Advertisement

5. Makanan merupakan salah satu identitas daerah. Hal ini juga bisa menjadi salah satu representasi yang diterapkan di pernikahanmu

Katering lebih beragam/ Credit: Indonesia Inside via indonesiainside.id

Jika katering pernikahanmu memiliki sistem gubugan, kamu bisa menaruh beberapa menu yang berbeda yang berasal dari dua budayamu dan pasangan. Selain membuat lega dua keluarga, menu yang disajikan pun semakin beraneka rasa. Misal jika yang satu dari Padang sedangkan satunya lagi dari Jawa, maka akan ada masakan bercita rasa pedas serta manis sekaligus.

6. Jika kamu ingin lebih simpel dan tidak terlalu ribet, kamu bisa menerapkan konsep pernikahan nasional saja

Konsep nasional/ Credit: Wow Keren via www.wowkeren.com

Jika kamu dan pasangan tak kunjung mendapatkan jalan tengah dalam menggabungkan dua kebudayaan yang berbeda, kalian bisa memilih pilihan yang lebih ringkas yaitu konsep pernikahan nasional. Semuanya bisa kamu rancang dengan konsep yang lebih modern. Tapi, kamu harus komunikasikan dulu ya dengan kedua belah pihak keluarga.

Bagaimana akhirnya pesta pernikahanmu berlangsung sebaiknya merupakan hasil kesepakatan dua belak pihak keluarga, sehingga tidak ada pihak yang malah nggak legowo nantinya. Gol akhirnya kan momen pernikahanmu pun menjadi hari yang membahagiakan bagi kalian dan keluarga besar. Jangan sampai deh, habis nikah malah jadi nggak akur hanya karena salah komunikasi. Selamat mempersiapkan pernikahan ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE