5 Curhat Calon Manten yang Harus Ngalah Nikahnya Ikut Cara Orang Tua

banyak hal yang terpaksa harus direlakan kalau menikah ikut caranya ortu

Siapa yang nggak ingin menikah sesuai keinginan? Kamu juga tentunya kepengin dong, menikah ala pernikahan impianmu. Ada yang suka menikah dengan gaya besar-besaran, tapi kini lebih banyak yang ingin menikah dengan gaya intim alias intimate wedding yang dirasa lebih masuk bujet dan lebih nyaman.

Advertisement

Sayangnya, meski zaman sudah modern, nggak jarang banyak pernikahan impian yang harus dikubur dalam-dalam karena orang tua beda keinginan.

Banyak pasangan yang memilih mengalah dengan orang tuanya, dan melangsungkan pernikahan yang sebenarnya konsep nggak sesuai yang diinginkan. Alasannya, kasihan orang tua atau karena orang tua bersikeras dan siap menanggung semua biaya.

Hmm, beberapa waktu lalu Hipwee Wedding mencoba mengulik beberapa responden soal konsep pernikahan mereka. Ternyata beberapa banyak yang mengaku, menikah dengan konsep ‘ngalah dengan orang tua’ lo. Simak curhatan mereka yuk!

Advertisement

1. Inginnya sih tema rustic kayak orang-orang. Ingin intimate wedding, biar biaya juga nggak bengkak-bengkak amat. Apa daya, orang tua maunya pakai konsep adat Jawa dan ngundang semua handai taulan

Ilustrasi / Credit: The Bridedept via thebridedept.com

“Setiap orang pasti punya dong, pernikahan impian. Aku dari dulu kepengin nikah ala-ala di Pinterest gitu, intim dan ala rustic yang cakep. Tapi pas pertama ngemukain pendapat aku di keluarga besar, orang tuaku nggak sreg. Katanya bagusan nikah pakai adat tradisional, lebih mewah, bling-bling dan juga sekalian ngundang keluarga dan kenalan semuanya. Masa sudah sering diundang, anaknya nikah malah nggak ngundang, gitu katanya.

Awalnya aku sempat kecewa, tapi ya lama-lama ya sudahlah. Apalagi mereka bilang semua biaya ditanggung sama mereka aja. Yaudah, kita bisa apa? Daripada ortu ngambek kan dan dianggap anak durhaka?”

Fitri, 28 tahun, karyawan swasta

2. Aku ingin menikah dengan konsep garden party, tapi orang tua kekeuh ingin nikah di gedung dan ngundang tamu sebanyak-banyaknya. Sempat ribut juga, tapi lama-lama lelah soalnya orang tua ngotot banget

Ilustrasi / Credit: Mirror via www.mirror.co.uk

Ternyata ngurusin pernikahan tuh ribet banget, sumpah baru tahu pusingnya mikirin konsep dan nge-budget-in semua muanya. Belum lagi nyocokin tema dan acara sama orang tua. Aku dan pasangan tuh tipe yang nggak mau ribet karena kita sudah repot sama kerjaan. Kita juga inginnya nikah tuh yang intim dan ala-ala garden party gitu di salah satu resort di Yogyakarta. Sudah sampai DP segala lo.

Tapi pada akhirnya nggak jadi dan kita ngalah nikah di salah satu hotel di Yogya karena orang tua nggak mau nikahnya intim dan mau ngundang lebih banyak tamu. Sempat ngambek-ngambekan dulu tuh. Tapi setelah rapat yang alot, kita putuskan akhirnya ngalah. Dengan catatan, mereka ikut sumbang dananya. Susah ya, nikah pakai keinginan sendiri tuh!

Angela, 29 tahun, calon pegawai negeri sipil

3. Aku tuh tipe orang yang sayang banget ngehamburin duit buat ngundang orang-orang nggak dikenal. Mending duitnya buat nyicil rumah

Ilustrasi / Credit: Pexels via www.pexels.com

Di kampungku, semua orang doyan banget pesta. Kalau bisa nikah tuh dipestain 7 hari 7 malam! Aku dan pasangan kan sama-sama kerja, inginnya kita nikah dengan tabungan kita berdua dan konsep impian kita berdua saja. Tapi apa daya, orang tuaku bersikeras ingin nikah ala-ala di kampung kami aja, hajatan berhari-hari dan ngundang semua orang. Mau ngambek tapi gimana, mau dingeyelin juga nanti orang tua yang kecewa.

Belum lagi ditakut-takutin yang katanya kalau nikah intim itu kayak orang udah ‘kebobolan’ duluan dan bakal diomongin 7 turunan. Mau cuek, tapi kasihan orang tua. Ya udah akhirnya, kita ngalah aja. Besok-besok anakku kalau mau nikah, bebas aja caranya gimana asal halal!

Dwi, 27 tahun, pegawai negeri sipil

Advertisement

4. Aku tuh anak bungsu di keluarga dan kakakku yang nikah cowok semua. Sebagai anak cewek satu-satunya, ibuku pengin aku nikah sesempurna mungkin. Meski harus ngutang ke bank, orang tuanya nggak peduli

Credit: Pexels via www.pexels.com

Hadeh nikah tuh ribettttt! Padahal bisa lo dibikin mudah dan simpel, tapi orang tua tuh nggak biasa kalau pakai gaya apa adanya. Saya dan suami dulu sempat berusaha nego biar konsep pernikahan kita berdua bisa sesuai yang kita mau. Tapiiii, karena saya anak cewek satu-satunya di keluarga, mama nggak kepengin nikahnya ‘ala kadarnya’. Ingin dipestain gitu, di gedung kayak orang-orang.

Saat itu kan kondisi keuangan nggak memungkinkan. Saya sempat kepikiran, ya udah ditunda aja nikahnya. Tapi orang tua desak dan hingga akhirnya kita terpaksa buat ngutang di bank aja. Ya ampun, heboh banget dulu deh kita! Padahal habis nikah ya gini-gini aja, meski mewah nikahnya. Malah kita kudu bantu nyicilin utang di bank. Jangan ditiru ya teman-teman!

No name, 29 tahun, ibu rumah tangga

5. Aku dan pasangan tipe yang cuek banget. Kita sih yang penting sah dan nikahnya baik-baik. Maunya sih nikah semampunya, ngundang pun seperlunya saja. Tapi papa ngebet banget ingin kita nikah ‘kayak orang-orang’ versi dia

Ilustrasi / Credit : Pexels via www.pexels.com

Saya dan suami masih baru sama-sama mulai merintis karier di dunia kerja, tabungan juga masih pas-pasan waktu memutuskan akan menikah. Makanya kita sepakat, nikah maunya ngundang orang semampunya dan yang emang bener-bener dekat aja. Tapi papaku bersikeras kepengin anaknya nikah ‘normal’ dan ngundang semua orang bahkan keluarga dari keluarga yang kita sebenarnya nggak kenal-kenal amat.

Total biayanya jangan ditanya, kebanyakan emang dibantu orang tua. Cuma kalau dipikir-pikir lagi sekarang, kita berdua suami nyesel. Kenapa dulu nggak kekeuh nikah sederhana, biar uangnya bisa buat DP rumah. Kan lumayan, daripada jadinya ngontrak rumah doang kaya kita sekarang…

No name, 28 tahun, pegawai swasta

Beruntungnya kamu kalau punya bujet dan orang tua yang memasrahkan seluruh konsep pernikahan ke tanganmu dan pasangan. Tapi sebenarnya, selama calonmu nggak dipaksakan, soal konsep nikah sebaiknya tetap bisa dikompromikan dengan orang tua. Sulit memang, tapi lebih enak kalau ketemu win-win solution-nya kan?

Menikah dengan ikut cara orang tua sebagai bentuk ‘berbakti’ itu pun nggak salah kok, meski hatimu harus rela melepas keinginan pribadi. Tapi sebaiknya sih jangan sampai mengorbankan masa depan dengan berhutang hanya untuk pesta sehari semalam. Kondisi ini mungkin bakal sedikit berbeda di kala pandemi, di mana mau nggak mau pesta pernikahan sangat dibatasi jumlah tamunya.

Hmm, pelik ya. Kalau menurutmu gimana nih, Guys?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An avid reader and bookshop lover.

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE