5 Alasan Kenapa Pertanyaan “Kapan Punya Anak?” Harus Stop Dilontarkan. Please, Itu Bukan Urusan Kita

kapan punya anak

“Ciyee, pengantin baru. Udah isi belum nih?”

“Udah setahun nikah, kapan nih punya momongan? Kayaknya si A yang nikah duluan udah hamil tuh, nggak pengen nyusul?”

“Belum hamil juga? Nggak ada rencana program gitu?”

Advertisement

Dan segudang pertanyaan lain yang seolah tak ada habisnya dengan tema yang sama. Kalau kamu sobat jomblo yang sedang jenuh ditanya kapan nikah, tunggu saja gilirannya setelah nikah bakal ditanya kapan punya anak. Padahal jelas ini sebenarnya adalah pertanyaan yang cenderung sangat sensitif dan pribadi. Yang bertanya mungkin akan berdalih, “Ah, baperan aja. Basa-basi doang, kenapa sewot sih!”.

Setelah menikah, sekalipun pasangan tersebut sudah terbilang mapan karena sudah berpenghasilan, punya kerjaan tetap, punya rumah bahkan ada kendaraan pribadi, punya anak adalah keputusan besar dalam hidup. Dan jelas ini nggak semudah yang kamu bayangkan, habis nikah bisa langsung gol setelah ‘kejar setoran’. Semua nggak sesederhana itu, Teman. Biar nggak suka keceplosan lagi, ingat-ingat deh 5 alasan penting kenapa pertanyaan basi macam “Kapan punya anak” ini harusnya musnah dari muka bumi.

1. Punya anak adalah lompatan besar dalam hidup. Nggak semua pasangan kayak kamu, Fergusso. Bisa jadi, pasangan yang kamu iseng tanya-tanya itu memang belum siap punya anak dalam waktu dekat

Masih mau berdua doang! via unsplash.com

Ada banyak faktor kenapa pasangan belum punya anak, salah satunya ya belum pengen aja. Tapi kalau dijawab begitu, bakal ada yang nyinyir dengan bilang “Loh kenapa ditunda, anak itu rezeki loh!” dengan muka polos sok tahu. Ingat, nggak semua pasangan itu pengen buru-buru balapan punya pasangan. Bisa jadi mereka punya agenda tersendiri dulu, impian yang mau dikejar bersama atau sesimpel ya mau berduaan dulu menikmati masa pacaran.

Advertisement

2. Bisa jadi pasangan yang kamu tanya itu habis mengalami keguguran. Sekali saja mengalami, traumanya jangan ditanya. Makanya, jangan suka sok iseng lah nyongkel-nyongkel luka orang!

Mau jawab apa kamu kalau udah begini? via unsplash.com

Kalau sudah begini, kamu siap nggak mendengar jawabannya? Pasti keadaannya bakal super awkward kan? Makanya kalau nggak muncul dalam topik obrolan, hati-hati iseng mengangkat topik sensitif kayak soal kepoin orang sudah hamil apa belum ini.

3. Sudah punya rumah, punya kendaraan pribadi sampai investasi melimpah kok masih belum punya anak aja? Bisa jadi mereka yang kamu tanya sudah berdoa mati-matian dan berusaha namun belum kunjung ada jawaban

Tiap malam jadi pokok doa diam-diam via unsplash.com

Kalau sudah begini, kamu bisa bilang apa? Paling ujung-ujungnya cuma bilang “Ya udah, sabar aja, usaha terus pantang mundur.” Nggak usah dikasih tahu, kalau pasangan tersebut memang mau punya anak ya pasti bakal usaha sih. Yakinlah, kalau sudah menginjak bulan ke berapa, kamu bukan satu-satunya orang yang bertanya hal yang sama. Plis ah!

4. Kamu mungkin nggak tahu, ada pergolakan batin apa dalam hati pasangan yang kamu iseng kepoin. Bisa jadi mereka juga diam-diam bertanya, “Kenapa aku belum hamil-hamil juga ya?” tapi takut mengungkapkan

Advertisement

Stres aing ditanya mulu! via unsplash.com

Meski kehamilan itu soal hubungan dua orang, suami dan istri, nggak bisa dimungkiri yang bakal banyak terbebani adalah sang istri. Kalau istri merasa sudah berusaha namun tak kunjung ada hasil juga, diam-diam dia akan cemas dan tertekan, takut ada yang nggak beres dalam diri. Juga mulai mempertanyakan, ini yang bermasalah si istri atau suami? Bolak balik ditanya, rasa nggak nyaman itu pasti bakal menjadi-jadi kan? Ya kalau memang mereka kepengen punya anak, tanpa kamu urusin pun mereka bakal konsultasi ke dokter kok!

Yang kepo-kepo tanya, sudah program hamil apa belum…emang mau biayain?

5. Terakhir, mereka mungkin baru menikah 1-2 bulan. Masih banyak waktu untuk mengeksplorasi banyak hal. Ya kali, baru dua bulan nikah sudah ‘diteror’ kapan punya anak?

Mau kok punya anak! via unsplash.com

Mereka mau punya anak. Tapi bukan itu tujuan nomor 1 mereka memilih menikah. Bisa jadi mereka memang nggak terburu-buru, karena masih ingin menikmati kebersamaan dulu. Pun kalau setahun kemudian atau 10 tahun kemudian mereka belum punya anak, mereka merasa nggak perlu mencemaskan itu. Bisa jadi mereka bahkan terbuka untuk kemungkinan mengadopsi anak. Tapi soal ini mereka nggak perlu capek-capek menjelaskan ke kamu kan? Makanya daripada dapat muka bete, mending jangan sok asyik tanya-tanya melulu.

Benar, punya anak adalah anugerah yang tak terbantahkan, tapi tentu siapa dan kapan yang bersangkutan menginginkan anugerah tersebut perlu ditilik lagi kan? Ingat, nggak semua orang punya value yang sama dengan kamu. Nggak semua orang juga menganggap, tanya kapan punya anak itu adalah bagian dari basa-basi yang menyenangkan. Kecuali pasangan itu adalah teman sangat dekat dan sedang minta nasihat, mending jauh-jauh lah dari model pertanyaan basi ini. Masih banyak kan topik obrolan seru yang bisa dieksplorasi di dunia ini?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An avid reader and bookshop lover.

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE