7 Hal yang Menghambat Persalinan; Wajib Dihindari Supaya Minim Trauma Melahirkan

Hal-hal penghambat persalinan

Memasuki usia kehamilan ke-9 bulan, ibu pasti merasa deg-degan. Apalagi bila kehamilan tersebut adalah pengalaman pertama, wajar saja jika Moms merasa khawatir, bingung, dan gugup. Pertanyaan seputar persalinan tentu sering muncul dan nggak jarang bikin resah. Moms mungkin khawatir persalinan nggak berjalan lancar., sehingga risiko timbulnya rasa nyeri dan sakit lebih besar. Apalagi beberapa ibu hamil memang merasakan persalinan panjang nan menyakitkan, seperti kondisi psikologis yang nggak stabil atau memang ada indikasi medis.

Advertisement

Nah, sebenarnya ada cara untuk mengatasinya, lo. Tentunya, hal ini bertujuan agar persalinan berjalan dengan lancar tanpa rasa nyeri berlebihan. Ini dia 7 hal yang harus dihindari Moms!

1. Panik dan cemas menjelang persalinan itu wajar asalkan nggak berlebihan. Kalau melewati batas, rasa cemas jutsru memicu persalinan yang sulit

hindari cemas berlebihan | photo by Kat Jayne via www.pexels.com

Proses melahirkan anak memang salah satu momen mendebarkan bagi perempuan. Makanya Moms sering kali merasa cemas menuju detik-detik persalinan. Perasaan semacam itu wajar, kok. Tapi Moms harus ingat kalau perasaan itu sebaiknya tidak dirasakan secara berlebihan, ya. Pasalnya rasa cemas dan panik yang berlebihan membuat rasa nyeri karena persalinan semakin intens. Alih-alih pengin rileks, Moms malah merasa tegang dan tidak tenang. Alhasil proses persalinan pun semakin sulit.

2. Sebaiknya ibu hamil tidak pergi rumah sakit terlalu dini, apalagi kalau kontraksi masih belum intens terjadi

jangan buru-buru ke rumah sakit | photo by KoalaParkLaundromat via pixabay.com

Terburu-buru ke rumah sakit padahal belum terlalu sering kontraksi adalah penyebab persalinan sulit. Mungkin Moms dan suami merasa khawatir melihat tanda-tanda akan melahirkan, sehingga Moms langsung pergi ke rumah sakit. Padahal keputusan tersbeut kurang tepat, bila kontraski masih belum intens. Sebaiknya Moms menunggu di rumah dulu dan Moms bisa mandi dengan air hangat supaya tubuh rileks. Setelah kontraksi menguat, Moms bisa segera ke rumah sakit.

Advertisement

3. Terlalu lama dan sering berbaring hanya akan membuat persalinan semakin sulit. Daripada leyeh-leyeh, sebaiknya dimanfaatkan untuk jalan kaki ringan, menggunakan gym ball atau menari kecil agar rileks

jangan terlalu sering berbaring | photo by Piqsels via www.piqsels.com

Posis berbaring teletang atau bertumpu pada tulang belakang memang lumrah dilakukan oleh ibu hamil ketika menjelang persalinan. Padahal posisi ini malah membatasi ibu hamil dan membuat pergerakan bayi pun makin terbatas. Lantas posisi apa yang baik digunakan oleh bumil? Posisi ramah gravitasi bisa dikatakan sebagai posisi persalinan paling optimal. Posisi seperti berdiri atau jongkok dinilai bagus untuk membuka rahim. Karena posisi itu dapat memberi ruang lebih banyak bagi bayi. Apalagi bayi akan mendapatkan dorongan untuk menuruni jalan lahir, sehingga sang bayi bisa  bermanuver melalui tulang panggul.

4. Salah satu kesalahan fatal yang membuat persalinan makin nyeri adalah kurangnya istirahat

jangan sampai kurang istirahat | photo by Ketut Subiyanto via www.pexels.com

Energi yang cukup sangat penting dalam persalinan. Makanya ibu hamil disarankan untuk istirahat dengan baik  dan cukup menjelang proses melahirkan. Ketimbang terjebak rasa cemas dan lelah menuju persalinan, sebaiknya Moms memanfaatkan wkatu untuk rehat dengan optimal. Sehingga ketika menjalani persalinan, Moms masih merasa bugar. Efeknya bukan cuma Moms yang rileks, bayi pun merasakan rileksasi yang memudahkannya untuk keluar dari rahim.

5. Asupan dalam tubuh harus tetap terjaga saat akan melahirkan. Jadi, jangan sampai Moms nggak minum atau makan sama sekali, ya

minum air yang cukup | photo by Daria Shevtsova via www.pexels.com

Selama ini mitos yang beredar adalah ibu hamil nggak boleh makan atau minum menjelang persalinan. Sebaliknya, ibu hamil harus menjaga kadar mineral dalam tubuhnya terpenuhi agar ia tidak dehidrasi. Untuk itu, ada baiknya Moms tetap minum secara rutin. Saat kontraksi dimulai, Moms bisa makan secara perlahan. Tak perlu makanan yang berat, makan ringan pun dapat menambah energi. Bila Moms melahirkan dalam perut kosong, maka persalinan pun makin susah.

Advertisement

6. Ibu hamil memang disarankan untuk makan sebelum persalinan tapi jangan berlebihan. Akibat terlalu banyak makan, ibu makin kesulitan melahirkan. Ini penjelasannya!

jangan makan terlalu banyak | photo by
Mikhail Nilov via www.pexels.com

Saat perut kontraksi, Moms bisa menahan diri untuk makan makanan berat. Meksipun disarankan untuk makan menjelang persalinan, Moms pun nggak boleh mengonsumsi makanan berat dan berlemak yang memicu rasa sakit. Pasalnya makan terlalu banyak dapat membuat rasa mual. Apalagi kekenyangan lantran makan terlalu banyak menyebabkan Moms lelah dan kesulitan ketika proses melahirkan.

7. Menuju persalinan, Moms pasti merasakan rasa nyeri yang membuatnya terus menggerakkan tubuh. Namun sebaiknya hal ini dihindari

jangan sering bergerak saat menejnag persalinan | photo by PxHere via pxhere.com

Umumnya Moms akan menggerakkan tubuh setiap 20 menit untuk mengatsi rasa sakit akibat kontraksi. Ada Moms yang lebih suka berdiri, semenara beberapa ibu lebih senang duduk. Selain itu, ada pula ibu memilih berjalan atau berdiam diri. Mengerakkan tubuh dan mengubah posisi memang dianggap dapat menurunkan rasa nyeri. Hanya saja, terlalu sering mengubah posisi justru akan membuat Moms makin nggak nyaman. Apalagi jika Moms sedang berada di rumah sakit, alangkah baiknya Moms mengubah posisi dengan hati-hati.

Jadi, mulai sekarang jangan lakukan 7 hal di atas, ya. Hindari kebiasaan tersebut agar persalinan berjalan dengan baik tanpa rasa sakit dan nyeri yang berlebihan. Semangat, Moms!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Seorang makmum yang taat :)

CLOSE