7 Perjuangan LDM (Long Distance Marriage) yang Dirasakan para Istri. Nyata Adanya!

Long distance marriage

Menjadi seorang ibu muda tentu bukan hal yang mudah, karena peran dan tanggung jawab baru kadang sering membuat Moms kesulitan. Di saat seperti itu, kehadiran pasangan sangat penting untuk memberikan dukungan moral dan bantuan tenaga. Namun, bagi pasangan yang tinggal berjauhan atau Long Distance Marriage (LDM) hal tersebut tentu menjadi tantangan tersendiri.

Keputusan untuk LDM kadang memang lebih baik, apalagi ketika Moms sebagai ibu baru yang memilih tinggal bersama orang tua daripada ikut suami diperantauan. Bagaimana pun, sesama orang tua baru Moms dan suami butuh bimbingan dari yang lebih berpengalaman. Bagi Moms yang akan menjalani LDM, pahami lebih dalam yuk tantangan apa saja yang akan Moms rasakan dan bagi Moms yang sudah menjalaninya pahami lagi kalau yang Moms rasakan itu sangat wajar. Yuk simak ulasan berikut tentang hal apa saja yang biasa dirasakan para ibu muda saat LDM!

1. Bingung mau cerita pada siapa saat banyak sekali keluh kesah yang ingin dikeluarkan. Suami memang tempat ternyaman untuk bercerita banyak hal~

Meski komunikasi lancar, tapi kadang sulit untuk cerita banyak hal | Credit by Rodnae Production on Pexels

Meski komunikasi dengan suami lancar, at least tiap hari bertukar kabar tapi rasanya tetap sulit bercerita melalui telepon atau pesan singkat saja. Kalau bertemu langsung mungkin Moms lebih mudah ngomel, ngeluh dan menyampaikan segala macam perasaan. Namun, saat LDM Moms harus menyesuaikan dengan kegiatan suami. Bahkan mungkin Moms merasa takut apa yang Moms ceritakan nggak bisa dipahami dengan baik. Kadang Moms, jadi memilih memendam keluh kesah sendiri.

2. Harus jadi ibu yang lebih tangguh dan tahan banting soal fisik dan perasaan, karena jauh dari suami yang biasanya bantu-bantu banyak hal

Harusjadi ibu tangguh dan serba bisa sendiri | Credit by Anastasia on pexels

Saat tinggal bersama, mungkin suami biasa membantu pekerjaan rumah bahkan bisa dimintai tolong memijit jika Moms kelelahan, sekaligus bisa jadi tempat curhat. Namun, saat LDM Moms harus mengerjakan semuanya sendiri, bahkan kebingungan saat butuh dipijat malam hari. Belum lagi jika anak sering begadang, dan lingkungan keluarga yang toxic. Moms benar-benar harus kuat lahir batin!

3. Kadang merasa cemas karena kesulitan menemukan waktu luang untuk menghubungi suami

Saat suami video call, saat anak rewel | Credit by Rodnae Production on pexels

Kesibukan menjadi ibu muda tentu nggak lepas dari mengurus anak. Kadang saat suami luang dan menyempatkan telepon, justru Moms sedang sibuk mengurus anak yang rewel. Saat anak tidur dan Moms menghubungi suami, justru suami ada lembur atau sudah pergi tidur. Hal semacam ini kadang membuat Moms cemas baik mencemaskan kabar suami, maupun cemas karena komunikasi yang kurang lancar.

4. Lebih mudah overthinking pada banyak hal, tapi bukan berarti nggak percaya sama suami kok

Mudah ovethinking |Credit by Alex Green on pexels

Sebenarnya overthinking dialami semua ibu baru baik yang tinggal bersama suami pun yang menjalani LDM. Hanya saja Moms yang LDM kadang lebih mudah overthinking baik untuk urusan anak maupun urusan hubungan dengan suami. Hal ini sangat wajar terjadi karena Moms menyadari nggak bisa mengendalikan semua hal sendiri.

5. Harus lebih sabar saat ada perbedaan pendapat atau salah paham dengan suami tapi penyelesainnya harus tertunda

Lebih sabar kalau penyelesaian masalah harus tertunda-tunda | Credit by Alex Green on Pexels

Jika biasanya setiap ada masalah langsung diselesaikan sebelum berlarut-larut, tapi saat LDM justru penyelesaian masalah harus menunggu waktu yang tepat. Bahkan kadang harus tertunda beberapa hari, sampai masalahnya dianggap hilang padahal belum terselesaikan dengan baik. Hal ini menjadi tantangan besar baik bagi Moms dan suami, supaya bisa lebih sabar.

6. Mau nggak mau harus mencoba bebal atau cuek saat menghadapin intervensi dari orang tua sendirian

Siap menghadapi intervensi orang tua sendirian | Credit by NJR on depositphoto

Kalau ada suami, pasti bisa menghadapi hal ini bersama-sama dan mencari jalan keluar bersama dengan mudah. Saat suami jauh, hal semacam ini mau nggak mau harus dihadapi sendiri. Bahkan harus cari waktu yang tepat untuk sekadar cerita dengan suami, supaya suami bisa memahami dengan baik. Paling mentok kalau nggak ketemu jalan keluar ya ambil sikap cuek dan nggak ambil hati dengan segala bentuk intervensi orang tua.

7. Sebagian Moms yang LDM, lebih posesif pada suami. Bukan masksudnya nggak percaya, tapi kadang ada perasaan takut

Lebih posesif | Credit by Andrea on pexels

Saat memutuskan LDM pasti Moms dan suami sudah saling percaya satu sama lain. Tapi yang namanya perempuan, kadang suka khawatir berlebihan dan mudah curigaan. Gara-gara LDM kadang Moms jadi ibu-ibu posesif yang menutut suami sering berkabar saat ngapain aja. Hampir mirip saat masa pacaran deh, atau mungkin lebih parah~

Nah itulah beberapa hal yang sangat wajar dialami ibu muda saat harus tinggal berjauhan dengan suami. Jadi saat merasakana hal-hal tersebut, Moms nggak perlu khawatir apalagi merasa gagal karena semuanya sangat wajar terjadi. Moms hanya perlu membangun komunikasi yang baik dan bisa memahami kondisi lebih baik lagi. Semangat buat Moms pejuang LDM, kalian adalah wanita hebat!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat buku dan perjalanan

Editor

Seorang makmum yang taat :)