6 Hal Berharga yang Tanpa Sadar Diajarkan Anak ke Orangtuanya. Baca, Yuk!

Pelajaran hidup dari anak

Hubungan anak dan orangtua adalah hubungan timbal balik tanpa pamrih yang paling nyata. Kasih sayang tulus yang Moms berikan pada anak, akan kembali ke diri Moms sendiri. Bahkan, nggak hanya anak yang belajar banyak hal dari Moms. Moms juga bisa belajar banyak hal berharga dari anak. Apakah Moms juga beranggapan demikian?

Kadang orang dewasa terlalu gengsi untuk mengakui, bisa mengambil banyak pelajaran dari kehidupan anak kecil. Mungkin hal ini juga yang membuat orangtua kurang menyadari bahwa anak punya sikap dan perilaku yang seharusnya bisa menjadi pelajaran berharga untuk orangtua. Yuk Moms, simak hal apa saja yang diajarkan anak pada kita, tapi kadang sulit kita sadari!

1. Mau disadari atau nggak, anak adalah tempat orangtua belajar bahagia dari hal yang sederhana

Apakah Moms pernah lihat video viral reaksi balita yang diberi hadiah natal oleh ayahnya? Niat hati sang ayah hanya ingin meledek anaknya dengan memberikan pisang sebagai hadiah natal. Alih-alih si balita justru sangat senang dengan pisang pemberian ayahnya. Reaksi tersebut sama sekali nggak terduga oleh orangtua si balita. Dari sini kita bisa menyadari bahwa anak mengajarkan kebahagiaan dari hal yang sederhana pada orangtuanya.

Coba deh, Moms perhatikan ketika anak tertawa karena hal sepele. Misalnya ketika anak melompat kegirangan karena mendapat jatah permen atau ketika kartun favoritnya mulai. Dari hal sederhana tersebut, Moms pasti ikut tersenyum dan merasa ikut bahagia.

2. Anak lebih bisa menerima dirinya sendiri dengan baik, daripada orangtua yang lebih sering insecure

Anak mengajarkan orangtua untuk lebih bisa menerima diri sendiri | Photo by Alexander Drummer via www.pexels.com

“Adek ganteng/cantik atau jelek?”

Hampir setiap anak yang diberi pertanyaan ini, pasti mereka akan menjawab “ganteng/cantik.” Hal ini karena anak memiliki konsep bahwa dirinya adalah yang terbaik. Meski mungkin menurut orang lain ada kekurangan, tapi anak bisa fokus pada kelebihan yang ia miliki. Hal inilah yang bisa kita jadikan pelajaran hidup, bahwa menerima diri sendiri dengan baik akan membuat orang lain juga menerima diri kita dengan baik.

3. Saat anak belajar berjalan atau naik sepeda, pasti berkali-kali mengalami jatuh, tapi ia selalu pantang menyerah untuk mencapai tujuan

Anak mengajarkan pantang menyerah untuk mencapai tujuan | Photo by Yan Kurkov via www.pexels.com

Dari anak, kita bisa belajar bahwa untuk mencapai tujuan kita harus beberapa kali jatuh dan mencoba bangkit lagi. Proses belajar berjalan dan naik sepeda pada anak, ternyata bisa mengajari orangtua arti pantang menyerah, lo! Anak punya konsep “aku ingin, maka aku mencoba.” Jika gagal, anak akan belajar apa yang membuatnya gagal. Berulang kali gagal, maka ia akan berulang kali belajar. Jika Moms sering merasa putus asa karena gagal melakukan sesuatu, maka berkacalah pada anak ketika ia belajar berjalanan hingga ia bisa berlari kencang dan melompat sesuka hati.

4. Anak selalu mengajarkan orangtua untuk berusaha mengungkapkan perasaannya dengan baik, meski harus menangis sekali pun

Pelajar mengungkapkan perasaan dari anak | Photo by Anna Shvets via www.pexels.com

Saat anak menangis dan rewel tanpa Moms ketahui dengan jelas keinginanya, sebenarnya anak sedang berusaha mengatakan keinginannya dan bagaimana perasaannya saat itu. Entah marah, takut, kecewa, dan sedih anak akan mengungkapkannya dengan menangis. Coba Moms perhatikan setelah anak menangis, pastia ia akan terlihat lebih lega. Nah, hal inilah yang bisa orangtua pelajari dari anak.

Mengungkapkan perasaan dengan baik mungkin nggak mudah, tapi setidaknya harus dicoba supaya lebih lega~

5. Seberapa sering Moms meminta anak untuk jujur? Eh, tapi justru Moms yang seringnya nggak jujur pada anak 🙂

Belajarlah dari kejujuran anak | Photo by Cottonbro via www.pexels.com

Kejujuran adalah salah satu pelajaran berharga dalam kehidupan. Semua orangtua pasti menginginkan anaknya untuk berkata jujur. Terbukti jika anak adalah makhluk paling jujur yang bisa kita temui. Saat anak nggak menyukai sesuatu, pasti ia menolaknya. Begitu pula saat ia menyukai sesuatu pasti ia akan menerimanya. Anak juga bisa mengatakan apa pun yang ia lihat dan apa yang ia dengar. Kalau pun sesekali ia berbohong, pasti kebohongan tersebut punya faktor lain yang bukan berasal dari dalam dirinya sendiri.

6. Anak mengajarkan betapa pentingnya sebuah proses daripada hasil. Hal yang sering terbalik menurut para orangtua!

Anak lebih menghargai proses daripada hasil | Photo by Cottonbro via www.pexels.com

Seberapa besar Moms bisa menghargai proses, tanpa menilai hasil? Jika dari skala 1-10, nilai yang diberikan hanya 1-5, berarti Moms harus belajar menghargai proses dari anak. Coba perhatikan ketika anak mewarnai suatu gambar. Amati bagaimana ia memilih warna, bagaimana ia menggoreskan pewarna pada kertas dan bagaimana ia merasa puas atas hasilnya. Padahal hasilnya mungkin jauh dari kata bagus, tapi anak tetap merasa senang.

Kebahagiaan anak ketika proses mewarnai tanpa peduli hasilnya adalah pelajaran berharga yang bisa Moms petik. Proses adalah hal paling penting untuk belajar, membentuk sikap, membentuk pola pikir dan mengajarkan kesabaran. Hal inilah yang anak ajarkan pada kita, untuk bisa lebih menghargai proses.

Follow Mamin di Instagram @hipweeyoungmom atau gabung ke Support Group di Whatsapp juga yuk. Media curhat yang fun, menghadirkan konten-konten inspiratif dan terpercaya buat para moms #KarenaSemuaIbuBerhakBahagia

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat buku dan perjalanan

Editor

Seorang makmum yang taat :)